Tenaga Kesehatan Haji di Madinah Diperkuat

MADINAH -- Jamaah haji gelombang kedua akan mulai didorong menuju Madinah pada Jumat (31/8) ini. Sehubungan jumlahnya yang lebih banyak dari gelombang pertama dan kondisi-kondisi jamaah selepas puncak haji, layanan kesehatan di Madinah akan dikuatkan.

Sedikitnya 114 ribu jamaah yang tiba dalam gelombang kedua kedatangan akan didorong ke Madinah dari Makkah. Mereka akan diberikan kesempatan yang sama untuk secara bertahap memenuhi Arbain alias shalat wajib empat puluh kali berturut-turut di Masjid Nabawi.

Jamaah gelombang kedua yang sebelumnya tiba di Tanah Suci melalui Bandara King Abdulaziz Jeddah tersebut lebih banyak dari jamaah gelombang pertama yang tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz Madinah yang berjumlah 87.863 jamaah. Selain itu, jamaah gelombang kedua relatif lebih lelah karena lepas melaksanakan ritual-ritual yang menguras tenaga pada puncak ibadah haji.

Kepala Seksi kesehatan Daker Madinah, dr Indro Murwoko, mengiyakan, jamaah gelombang kedua akan lebih banyak dari pada gelombang pertama. Terkait hal itu, diperkirakan angka kunjungan jamaah sakit ke KKHI Madinah akan lebih banyak dari gelombang pertama.

"Jamaah kelelahan karena telah menjalani fase Armina yang dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit," kata Indro saat dihubungi, Rabu (29/8).

Ia menjelaskan, ada sejumlah langkah-langkah yang akan diambil Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan guna mengantisipasi kedatangan gelombang kedua. “Di antaranya, kami akan memperkuat kordinasi dengan daker untuk mengantisipasi permasalahan-permasalahan nonmedis,” kata Indro.

Selain itu, pihak kesehatan juga akan mengevaluasi pola rujukan pasien dari kloter dan sektor ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit Arab Saudi. Hal ini untuk mengantisipasi jika kapasitas KKHI Madinah nantinya tak cukup menangani jamaah yang harus dirawat.

Pada fase gelombang pertama di Madinah, Makkad, dan saat wukuf di Arafah, pola rujukan yang sebelumnya dijalankan ikut berperan menekan angka jamah sakit maupun wafat. Penerapan tiga triase warna terkait perawatan dan rujukan membuat kondisi kesehatan jamaah lekas ditangani.

Selain pola rujukan, Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi juga akan menambah kekuatan paramedis. Sedikitnya lima tenaga dokter akan diterjunkan guna menangani jamah sakit. Dari jumlah itu, dua di antaranya merupakan dokter spesialis dan tiga dokter umum.

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah penyiapan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan. Hal ini penting dilakukan mengingat jamaah gelombang kedua yang menghabiskan masa di Madinah berpotensi kehabisan obat-obatan yang dibawa dari Tanah Air.

sumber: https://www.republika.co.id/