Australia Bantu Perempuan Indonesia AUS$ 60 Juta

JAKARTA - MICOM: Australia memberikan bantuan senilai AUS$60 juta untuk program pemberdayaan perempuan Indonesia untuk pengentasan kemiskinan selama empat tahun ke depan. Program tersebut akan membantu sekitar 3 juta perempuan Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan, perencanaan keluarga, dan perlindungan kekerasan rumah tangga.

Menteri Luar Negri Australia Bob Carr mengatakan bahwa Indonesia terus menunjukkan kemajuan dalam memperjuangkan hak, pendidikan, dan lapangan kerja bagi perempuan. "Hampir separuh murid sekolah adalah perempuan dan ada lebih banyak perempuan dibanding laki-laki yang terdaftar di perguruan tinggi Indonesia tetapi masih banyak yang harus dilakukan terutama di daerah terpencil dan wilayah timur Indonesia di mana tingkat melek huruf, pendapatan, dan kesehatan perempuan masih buruk," tuturnya, dalam konferensi pers pertemuan bilateral dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala Bappenas) Armida Alisjahbana di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (16/7).

Carr melihat perempuan Indonesia 30 kali lebih berisiko meninggal saat melahirkan dibandingkan perempuan Australia. Selain itu, banyak perempuan yang belum bisa menyuarakan pendapat mereka dalam pengambilan keputusan.

"Inilah mengapa kami mengulurkan tangan kepada 3 juta perempuan Indonesia, membantu mereka dengan pekerjaan, program-program antikekerasan, dan pilihan kapan dan berapa anak yang mereka inginkan," katanya.

Menurut Carr, bantuan terhadap perempuan Indonesia termasuk dalam komitmen dukungan (hibah) pemerintah Australia kepada Indonesia periode tahun 2012-2013 yang totalnya mencapai AUS$ 578,4 juta yang disalurkan melalui pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat.

Alokasi terbesar diberikan kepada sektor pendidikan 42%, kemudian infrastruktur 26%, kesehatan 17%, pemerintahan 7%, kemanusiaan dan bencana 3%, serta sektor lain 5%.

Sementara, Armida menyampaikan seluruh bantuan pemerintah Australia akan disalurkan untuk pembangunan sumber daya manusia seperti pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.

Terkait pengentasan kemiskinan, bantuan akan berupa pembangunan infrastruktur penyediaan air bersih dan aksesibilitas jalan untuk beberapa daerah Indonesia timur.

"Untuk 2012-2013, September nanti akan ada pembicaraan di working level. Deputi Pendanaan (Bappenas) dan Australia akan membahasnya secara detail," katanya.

Pada pertemuan kali ini, kedua pemerintah juga menyepakati kerja sama baru. Selain pemberdayaan perempuan, Indonesia dan Australia bekerja sama pelaksanaan riset dan studi untuk perumusan kebijakan publik dalam knowledge sector initiative program.

"Kita memiliki pemahaman yang sama bahwa kerja sama pembangunan di masa datang perlu diarahkan untuk meningkatkan kapasitas dan pertukaran pengetahuan. Kerja sama pembangunan ini juga harus memberikan kontribusi pada peningkatan hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara dan mendukung kerja sama di sektor lainnya seperti yang diamanatkan joint communique kedua kepala pemerintahan di Darwin 3 Juli lalu," tutur Armida.