Guidance on Conducting Reviews of Tuberculosis Programmes

Tinjauan program merupakan bagian integral dari siklus pengelolaan program tuberkulosis (TB). Hal ini memberikan cara terstruktur untuk menilai kinerja program dan meningkatkan kualitasnya; hal ini juga menginformasikan pengembangan atau pemutakhiran rencana strategis nasional (NSP). Tujuan dari panduan ini adalah untuk membantu negara-negara dalam merencanakan dan melakukan tinjauan program, sehingga respons terhadap TB di dalam dan di luar sektor kesehatan dapat dinilai dan berkontribusi terhadap peningkatan hasil kesehatan dan sosial. Dokumen ini melengkapi Pedoman WHO untuk perencanaan strategis nasional untuk tuberkulosis, yang diterbitkan pada 2022 dan menggantikan Kerangka Kerja WHO tahun 2014 untuk melakukan tinjauan program tuberkulosis.

Kerangka ini telah dikembangkan agar lebih selaras dengan komitmen, strategi dan pendekatan global, dengan menggunakan pembelajaran dari penggunaan kerangka kerja tahun 2014 dan pengalaman berbagai pemangku kepentingan dalam melakukan tinjauan terhadap program TB. Panduan ini ditujukan terutama untuk digunakan oleh kementerian kesehatan, namun juga oleh pemangku kepentingan lainnya termasuk kementerian dan departemen pemerintah terkait, organisasi masyarakat sipil, masyarakat yang terkena dampak, serta mitra teknis dan pendanaan. Dengan memberikan panduan kepada negara-negara dalam upaya mereka untuk mengakhiri TBC, tinjauan program akan membantu meletakkan dasar bagi rencana strategis yang dapat secara efektif mengarahkan respons TBC menuju target Akhir TBC dan tujuan cakupan kesehatan universal.

readmore

 

Projection of Diabetes Morbidity and Mortality till 2045 in Indonesia based on Risk Factors and NCD Prevention and Control Programs

Diabetes Mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia namun penelitian mengenai proyeksi penyakit tersebut masih terbatas. Sebuah studi dilakukan untuk membuat model proyeksi prevalensi dan mortalitas diabetes di Indonesia berdasarkan faktor risiko dan program PTM. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental melalui model regresi linier berganda dan dinamika sistem. Garis dasar proyeksi dibuat berdasarkan data tahun 2018 dan proyeksi hingga 2045 melibatkan dinamisasi risiko faktor dan program, populasi, dan tingkat kematian kasus.

Hasilnya, prevalensi diabetes di Indonesia diperkirakan meningkat dari 9,19% pada 2020 (18,69 juta kasus) menjadi 16,09% pada 2045 (40,7 juta kasus). Prevalensinya akan lebih rendah pada 15,68% (39,6 juta) jika intervensi program dilakukan, dan menjadi 9,22% (23,2 juta) jika program ditambah dengan pencegahan faktor risiko. Prevalensi dan kematian diabetes di Indonesia meningkat secara signifikan dan dapat dikurangi melalui intervensi beberapa program dan pengendalian faktor risiko. Temuan studi ini dapat menjadi sumber perencanaan dan evaluasi program pencegahan dan pengendalian diabetes di tingkat nasional dan provinsi di masa depan terkait dengan pengendalian faktor risiko dan pengembangan program.

selengkapnya

 

The Impact of Multimorbidity among Adults with Cardiovascular Diseases on Healthcare Costs in Indonesia

Di Indonesia, kepatuhan seringkali menjadi hambatan terhadap pengobatan kuratif TB. Terdapat banyak intervensi yang berfokus pada peningkatan kepatuhan pengobatan TBC di Asia Tenggara, namun masih belum jelas apakah intervensi tersebut efektif. Tinjauan sistematis dan meta-analisis ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi literatur mengenai intervensi yang dirancang untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan TB di Asia Tenggara.

Hasilnya, dari 1881 abstrak, peneliti menyertakan 14 artikel. Terdapat 7.198 subjek dengan 3.163 (44%) menerima intervensi kepatuhan pengobatan TB di delapan negara. Intervensinya mencakup terapi observasi langsung, pengingat melalui pesan teks, insentif makanan, dan banyak lagi. Rasio risiko, yang diperoleh dari meta-analisis dari delapan penelitian yang melibatkan kelompok kontrol dan 6.618 partisipan secara keseluruhan, adalah 1,04 (95% CI 1,01,1,08; I2 = 29%), lebih menyukai intervensi dibandingkan kontrol dengan sedikit perhatian terhadap heterogenitas atau risiko bias. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat manfaat kecil yang signifikan secara statistik dari penggunaan intervensi untuk mempercepat penyelesaian pengobatan TBC. Penelitian di masa depan dapat melihat strategi tambahan dan kombinasi strategi untuk meningkatkan kepatuhan.

selengkapnya

 

bannerpltks

Penelitian kebijakan kesehatan merupakan salah satu cabang ilmu yang baru berkembang. Pemahaman kalangan akademis yang membidangi masalah kebijakan kesehatan mengenai bagaimana melaksanakan penelitian kebijakan masih sangat terbatas. Hal ini seringkali menyebabkan timbulnya berbagai kendala yang menyebakan hasil analisis dan riset kebijakan yang dikembangkan oleh peneliti kebijakan kesehatan belum dapat menjelaskan berbagai kesenjangan atau permasalahan yang melatarbelakangi belum efektifnya pengelolaan kebijakan yang dilaksanakan.

Dalam rangka peningkatan kapasitas peneliti kebijakan yang salah satunya dapat dilaksanakan melalui pelatihan metode penelitian kebijakan kesehatan, PKMK FK-KMK UGM menyelenggarakan Webinar Pengantar Penelitian Kebijakan untuk Para Dosen Poltekes. Webinar telah diselenggarakan pada bulan Januari - Februari 2024 setelah itu kegiatan Pasca webinar akan diikuti dengan rangkaian pelatihan yaitu Pelatihan Riset Kebijakan, Pelatihan Riset Implementasi, Menulis Policy brief dan Proposal penelitian.

selengkapnya