Indonesia Masuk 10 Besar Obesitas Tertinggi
Indonesia masuk 10 besar negara dengan penduduk obesitas tertinggi di dunia.
Masalah kenaikan berat badan atau obesitas menjadi epidemi kesehatan terbesar di dunia, karena hampir 30 persen dari seluruh populasi di dunia mempunyai masalah kelebihan berat badan atau obesitas. Termasuk Indonesia yang menjadi 10 besar dengan negara obesitas tertinggi.
Kenaikan tingkat kelebihan berat badan atau obesitas menjadi masalah global selama tiga dekade terakhir yang meningkat secara signifikan dan meluas dari angka 857 juta orang menjadi 2 miliar pada tahun 2013.
Kegemukan didefinisikan tubuh yang memiliki Body Mass Index (BMI) lebih besar dari angka 25 dan lebih rendah dari 30. Sedangkan obesitas didefinisikan tubuh yang memiliki BMI sama atau lebih besar dari 30.
Seperti dilansir dari situs berita Redorbit.com pada Minggu (1/6/2014), sebuah studi dilakukan oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Universitas Washington menganalisis kasus tersebut di 188 negara di seluruh dunia.
Obesitas mengalami peningkatan yang mengejutkan di seluruh dunia dengan 28 persen para orang dewasa dan 47 persen pada anak- anak selama 33 tahun terakhir.
Ratusan Juta Orang
Sebanyak 671 juta orang dengan obesitas tertinggi hidup di 10 negara yakni Amerika Serikat, Cina, India, Rusia, Brazil, Meksiko, Mesir, Jerman, Pakistan, dan Indonesia.
Selama tiga dekade terakhir, kenaikan tertinggi obesitas terjadi di kalangan perempuan di negara Mesir, Arab Saudi, Oman, Honduras, dan Bahrain. Untuk kalangan pria, kenaikan tertinggi di Selandia Baru, Bahrain, Kuwait, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.
Di negara maju, kenaikan tertinggi obesitas pada orang dewasa AS, sekitar sepertiga dari populasi orang dewasa. Sedangkan, di Australia dan Inggris terdapat sekitar 29 dan 25 persen dari populasi orang dewasa yang diklasifikasikan sebagai tingkat obesitas tinggi.
"Tidak seperti risiko kesehatan global lainnya, seperti masalah tembakau dan gizi anak, obesitas tidak menunjukkan penurunan di seluruh dunia," kata penulis studi, Prof Emmanuela Gakidou.
"Analisis kami menunjukkan bahwa target PBB untuk menghentikan peningkatan obesitas pada tahun 2025 sangat ambisius dan tidak mungkin dicapai tanpa tindakan bersama dan penelitian lebih lanjut," imbuhnya.
Berdasarkan data, obesitas meningkat secara dramatis antara tahun 1980 dan 2013. peneliti mencatat peningkatan berat badan terbesar datang antara tahun 1992 dan 2002, terutama pada orang dengan rentang usia 20 dan 40.
Di negara maju, epidemi obesitas meningkat tajam. Dari 17 persen anak laki- laki pada tahun 1980 menjadi 24 persen pada tahun 2013 dan anak perempuan dari 16 persen menjadi 23 persen. Hal tersebut juga dijumpai di negara berkembang yang mengalami peningkatan sampai 13 persen pada anak laki- laki dan perempuan selama tiga dekade terakhir.
"Obesitas adalah masalah yang mempengaruhi orang dari segala usia dan pendapatan, di mana-mana," kata direktur IHME dan pendiri Global Burden of Disease (GBD) Dr Christopher Murray.
"Dalam tiga dekade terakhir, tidak satu negara mengalami keberhasilan dalam mengurangi tingkat obesitas," tambahnya.
Hal serupa juga diungkapkan, Prof Ali Mokdad dari IHME. Dia mengatakan bahwa tidak ada negara yang dapat mengalahkan epidemi obesitas karena hal tersebut merupakan masalah yang relatif baru.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mendeklarasikan obesitas sebagai epidemik global. Tidak hanya di negara maju, tetapi juga melanda negara berkembang.
Obesitas juga memacu peningkatan risiko sejumlah penyakit seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi (hipertensi, stroke, serangan jantung, kanker prostat, usus dan beberapa penyakit lainnya.
sumber: www.solopos.com