Menkes: Ketersediaan ARV di Indonesia Masih Cukup

Hingga saat ini, HIV atau Human Immunodeficiency Virus memang belum ada obatnya. Namun pertumbuhan virus tersebut bisa ditekan sehingga tidak menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dengan obat Antiretroviral atau ARV.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia dr. Nafsiah Mboi, SpA MPH mengatakan, dengan ARV kualitas hidup penderita HIV bisa tetap tinggi dan juga menurunkan angka penderita AIDS.

"Ketersediaan ARV di Indonesia insya Allah cukup. Tentunya kita harapkan akan semakin banyak orang yang melakukan tes HIV. Lebih cepat diketahui, lebih cepat kita berikan konseling agar jangan sampai menularkan ke orang lain dan jangan sampai menjadi AIDS. Dengan begitu, kualitas hidup mereka bisa tetap tinggi," katanya saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.

Selain itu, lanjut Nafsiah, pemberian ARV pada ibu hamil juga bisa mencegah penularan HIV kepada janin yang dikandungnya. "Bila ibunya positif HIV, sebelum hamil dia bisa diberi pengobatan ARV sehingga jumlah virus di dalam darah menjadi serendah mungkin. Dengan begitu bayinya tidak akan ketularan," jelasnya.

Menurut Menkes, semua orang memang berisiko terinfeksi HIV. Melakukan tes HIV untuk mengetahui status HIV dan memulai pengobatan ARV sedini mungkin dapat mencegah penularan HIV lebih luas.

"Tes HIV sangat bermanfaat untuk mengetahui status HIV kita. Tidak perlu khawatir, hasil tes akan terjaga kerahasiaannya. Layanan konseling dan pengobatan juga telah tersedia," ujar dia.

sumber: www.beritasatu.com