Reportase Hari I: Expert Meeting of Family Medicine

14okt ex 

The 1st Family Medicine Forum adalah pertemuan nasional kedokteran keluarga pertama yang diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Kegiatan ini diselenggarakan bertepatan dengan The 3rd Syiah Kuala International Conference on Medicine and Health Sciences dan The 2nd National Public Health Forum. Hadir sebagai pembicara pertama adalah Dr. dr. Isti Ilmiati Fujiati, PKK., M.Sc. CM - FM, MpdKed, selaku ketua kolegium Kedokteran Keluarga, dengan paparannya mengenai konsep residensi Kedokteran Keluarga di Indonesia. Pada 1981, sekelompok dokter yang terdiri dari dokter umum dan beberapa dokter spesialis di Indonesia menginisiasi Kelompok Studi Dokter Keluarga. Kelompok ini berusaha mengembangkan layanan dokter keluarga dengan berbagai cara seperti workshop, pelatihan modul, seminar, dan acara ilmiah lainnya.

Pada 2005, konsep kedokteran keluarga disusun dan ditambahkan ke dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) akan tetapi terdapat beberapa kesulitan, salah satu di antaranya adalah keterbatasan dalam hal jumlah tenaga pendidik. Di samping itu, juga terdapat perdebatan konsep luaran dalam layanan kedokteran keluarga. Establishment phase dimulai pada Agustus 2013 saat pertama kalinya pemerintah memasukkan pengembangan pelayanan primer dengan disahkannya Undang - Undang Republik Indonesia (RI) Nomor 20 Tahun 2013 tentang pendidikan kedokteran. Beberapa bulan sesudahnya, dimulai era Jaminan Sosial Nasional (JKN) yang membuat dokter keluarga memiliki peluang untuk berkembang.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berkoordinasi dengan Perhimpunan Dokter Pelayanan Primer dari Ikatan Dokter Indonesia (PDPP IDI) yakni Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) untuk menyusun konsep dokter layanan primer. Pada 2015 dibentuklah kolegium Kedokteran Keluarga Layanan Primer untuk mempermudah pengembangan pendidikan dokter layanan primer di Indonesia. Sesuai arahan Undang - Undang RI Nomor 18 Tahun 2018 Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tentang standar nasional pendidikan kedokteran, dibuatlah struktur, komposisi, dan durasi kurikulum Kedokteran Layanan Primer selama 7 semester meliputi fase junior, madya, dan mandiri, di mana terdapat modul klinis dari 12 kolegium spesialisasi.

Pembicara kedua adalah Prof. Lynda Redwood-Campbell dari McMaster University, Kanada, sebagai guru besar kedokteran keluarga yang membawakan materi Advancing Family Medicine through Residency Education. Perjalanan kedokteran keluarga di Kanada membutuhkan waktu 71 tahun untuk bisa berkembang hingga ke dalam program spesialisasi. Hal ini juga didukung kebijakan pemerintah di mana selama 18 tahun ini seluruh fakultas kedokteran1 di Kanada sudah tidak mencetak dokter umum untuk bekerja, melainkan semua dokter umum harus mengambil pendidikan lanjut ke jenjang spesialisasi. Dalam hal ini, spesialis kedokteran keluarga menjadi salah satu pilihan dan dengan insentif yang sama besarnya dengan spesialisasi lain. Adanya dokter keluarga lebih mempermudah pasien untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut terintegrasi.

The 1st Family Medicine Forum yang dipimpin oleh moderator dr. Ichsan, M.Sc ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab mengenai perkembangan kedokteran keluarga di Indonesia. Narasi dalam hal ini menjadi hal yang sangat penting, dimana kedokteran keluarga masih membutuhkan konsep regulasi dengan bahasa yang dapat meminimalisir “gesekan” antarkolegium yang mungkin terjadi. Kesepakatan menjadi kata kunci dalam hal perwujudan pendidikan residensi kedokteran keluarga di Indonesia yang suatu hari nanti diharapkan dapat terwujud.

Reportase: dr Jodi Visnu, MPH (PKMK UGM)

 

 

© Copyright 2019 Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

Search