Reportase Hari I:
Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor Sebagai Upaya Percepatan Penurunan Stunting

Rabu (8/10), rangkaian agenda Forum Nasional IX Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (Fornas JKKI) yang diselenggarakan di Aceh dan di- relay dari Yogyakarta masih berlangsung. Forum nasional yang mengangkat tema ‘Advokasi Kebijakan Kesehatan’ tersebut dihadri oleh beberapa perwakilan dari kementerian dan universitas jejaring. Fornas IX JKKI ini juga dihadiri kurang lebih 200 peserta gabungan dari Aceh dan Yogyakarta.

Salah satu rangkaian acara Fornas JKKI IX ini ialah webinar dengan fokus pada stunting. Webinar tersebut diadakan di dua tempat yakni di Main Hall Fakultas Kedokteran Unsyiah dan di VIP Room. Webinar di Aula FK Unsyiah membahas empat topik. Adapun topik pertama ialah “Opportunities and Challenges in Preventing and Reducing Stunting” yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Dirjen Kesmas Kemenkes) Republik Indonesia. Topik kedua ialah “National strategy in preventing and reducing stunting” yang disampaikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Topik ketiga ialah “Family intervention in altering health paradigm” yang disampaikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Topik keempat ialah “Village based health development in Indonesia” yang disampaikan oleh Irfan Sahriran Puti SE dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KDPDTT) Republik Indonesia. Mengawali webinar ini, dr. Eni Gustina, MPH selaku moderator menyampaikan pengantar. “Salah satu permasalahannya kita ingin menyiapkan generasi indonesia yang cerdas,” ujar Eni.

Pembicara pertama dalam webinar ini ialah dr Kirana Prita Sari selaku Dirjen Kesmas Kemenkes. Dalam paparannya, Kirana menekankan strategi upaya penurunan stunting. “Kita akan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan, karena kita tahu itu adalah masa emas pertumbuhan anak” ujar Kirana. Kirana mengatakan stunting ini terjadi tidak hanya karena asupan yang kurang, namun juga dipengaruhi masalah pengasuhan, akses kesehatan saat hamil, akses gizi dan masalah sanitasi. “Saat ini sudah dipersiapkan strategi nasional percepatan pencegahan stunting yang disepakati lintas sektor,” ungkap Kirana. Adapun isu penurunan stunting ini telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024.

Pembicara kedua ialah Pungkas Bahjuri Ali dari PPN/Bapennas. Pungkas menyampaikan rencana percepatan penurunan stunting. “Kalau kita runut - runut semua permasalahan gizi di RPJMN ada kaitannya dengan stunting,” ungkap Pungkas. Pungkas mengatakan dengan melakukan upaya penurunan stunting, maka permasalahan gizi lainnya akan ikut teratasi. Pungkas juga menjabarkan beberapa tantangan yang dihadapi dalam upaya penurunan stunting.

Pembicara ketiga ialah dr. Achmad Yani, M.K.K yang mewakili BKKBN. Yani menekankan topik pembangunan keluarga sebagai upaya percepatan pencegahan stunting. Salah satu wujud komitmen BKKBN mengurangi angka stunting ialah dibentuknya kampung Keluarga Berencana (KB). Awal dibentuknya kampung KB, Yani mengakui belum ada koordinasi dengan program stunting. Namun kini BKKBN sudah mengiriskan antara kampung KB dan kampung stunting. Kampung KB dibentuk bertempat di lokasi yang masuk di dalam desa stunting. “Kampung KB wujud integrasi lintas sektor di tingkat pemerintah,” kata Yani.

Pembicara keempat ialah Irfan Sahriran Puti yang mewakili KDPDTT. Irfan menekankan topik pemanfaatan dana desa sebagai dukungan upaya percepatan penurunan stunting. “Di setiap desa, sudah ada Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang diambil dari kader - kader kesehatan. Tugasnya memastikan lima paket perlayanan terpenuhi,” ujar Irfan. Adapun paket tersebut antara lain pelayanan tentang kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, air bersih, sanitasi dan layanan PAUD. Irfan mengatakan, KDPDTT telah menyusun berbagai program yang sangat bermanfaat untuk menurunkan stunting serta meningkatkan kesehatan masyarakat.

Webinar Fornas IX JKKI telah berhasil menjadi wadah diskusi untuk membedah permasalahan stunting. Diskusi berlangsung dua arah, peserta cukup puas dengan diskusi bersama perwakilan beberapa kementerian.

Reporter: Kurnia Putri Utomo (PKMK UGM)

 

© Copyright 2019 Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

Search