Kerangka Acuan Kegiatan
Analisis Kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak
Berbasis Data
Juli 2020 – Juli 2021
diselenggarakan oleh
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), FK-KMK UGM
PENGANTAR
Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) masih menjadi tantangan bagi sistem kesehatan baik di tingkat pusat maupun di tingkat kabupaten. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 100.000 kelahiran hidup di Indonesia, 305 di antaranya berakhir dengan kematian sang ibu. Kematian ibu umumnya terjadi akibat komplikasi saat, dan pasca kehamilan. Adapun jenis-jenis komplikasi yang menyebabkan mayoritas kasus kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, tekanan darah tinggi saat kehamilan, komplikasi persalinan, dan aborsi yang tidak aman. Hal ini sangat ironis, mengingat berbagai penyebab kematian ibu di atas sebenarnya dapat dicegah, jika sang ibu mendapatkan perawatan medis yang tepat. Tingginya angka kematian ibu mendorong pemerintah untuk melakukan intervensi melalui Kementerian Kesehatan. Kementerian Kesehatan melalui berbagai direktorat terkait telah mengimplementasikan berbagai kebijakan dan program kesehatan untuk menangani masalah prioritas tersebut. Melihat situasi terkini yaitu berlangsungnya pandemi akibat Covid-19, permasalahan KIA semakin memerlukan perhatian yang mendalam, terutama untuk melihat bagaimana agar kebijakan dan program KIA lebih dapat dikembangkan sesuai dengan konteks lokal spesifik dengan mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.
Berawal dari kebutuhan di atas, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM mengembangkan upaya untuk memperkuat penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan yang berbasis bukti atau data. Salah satu upaya yang saat ini dilaksanakan adalah dengan membangun dialog untuk menganalisis masalah secara kontekstual, menganalisis kebijakan yang terkait dan mencari pilihan kebijakan yang sesuai dengan konteks. Upaya tersebut diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan kebijakan untuk menangani masalah KIA baik di tingkat pusat maupun kabupaten.
TUJUAN KEGIATAN
Serangkaian kegiatan analisis kebijakan KIA bertujuan untuk:
- Mendiskusikan masalah kesehatan ibu dan anak berdasarkan data di tingkat pusat hingga tingkat kabupaten di Indonesia melalui Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK).
- Mendiskusikan berbagai kebijakan kesehatan yang terkait dengan penanganan masalah kesehatan ibu dan anak di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten di Indonesia.
- Mendiskusikan berbagai kebijakan penanganan masalah KIA di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten di Indonesia (terutama dalam konteks situasi pandemi Covid-19).
- Mendiskusikan kesenjangan (gap) yang masih dijumpai dalam implementasi kebijakan untuk menangani masalah kesehatan ibu dan anak (termasuk dalam JKN) terutama dalam situasi pandemi Covid-19.
- Mendiskusikan opsi/ pilihan yang memungkinkan untuk memperkuat dan melengkapi kebijakan yang sudah ada atau merumuskan kebijakan baru untuk mendukung kebijakan yang telah diimplementasikan sebelumnya.
- Membangun dialog kebijakan yang komprehensif dan produktif antar kolaborator di jejaring kebijakan kesehatan Indonesia.
KOLABORATOR YANG DIHARAPKAN TERLIBAT
- Staf Kementerian Kesehatan RI (Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Pelayanan Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan badan lain yang terkait)
- Staf Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
- Pimpinan BPJS dan DSJN
- Organisasi Profesi terkait KIA
- Staf Dinas Kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten yang berkaitan dengan penanganan masalah KIA
- Staf Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) di tingkat provinsi dan kabupaten
- Akademisi (universitas, politeknik kesehatan, sekolah tinggi kesehatan)
- Peneliti bidang kesehatan, kebijakan kesehatan atau topik lain yang terkait
- Lembaga swadaya masyarakat
- Lembaga filantropi yang terkait dengan masalah prioritas
GAMBARAN KEGIATAN
Serangkaian kegiatan untuk memperkuat kebijakan penanganan masalah KIA akan dilaksanakan melalui:
- Berbagai kegiatan untuk memahami data yang tersedia di DaSK.
- Diskusi melalui webinar dan saluran komunikasi lain berbasis teknologi. Webinar berseri akan dilakukan dengan melibatkan narasumber-narasumber yang memiliki latar belakang bervariasi dan merupakan ahli di bidang KIA. Kegiatan ini diharapkan dapat memfasilitasi dialog antar kolaborator dan pertukaran pengetahuan yang sangat dibutuhkan dalam penyusunan kebijakan.
- Pelatihan analisis kebijakan dan penulisan policy brief dalam hal KIA.
- Dialog kebijakan.
Kegiatan analisis kebijakan KIA dibagi menjadi tiga tahapan:
- Tahap 1 (27 Juli – 31 Agustus 2020): Pelatihan analisis kebijakan dan penulisan policy brief. Terbagi menjadi 2 tahap: (1) Memahami data di DaSK, dan (2) Memahami analisis kebijakan serta policy recommendation.
- Tahap 2 (15 Agustus – 31 Oktober 2020): Analisis masalah dan kebijakan KIA menggunakan DaSK melalui webinar
- Tahap 3 (1 November 2020 – 30 Juni 2021): Dialog kebijakan melalui Forum Nasional JKKI dan webinar
Ketiga Tahap terlihat pada Bagan di bawah ini:
Tiga rangkaian kegiatan di atas akan melibatkan seluruh kolaborator di bidang KIA yang mengikuti webinar berseri.
LUARAN KEGIATAN
- Hasil analisis masalah KIA berdasarkan data yang ditampilkan dalam Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK).
- Hasil analisis kebijakan yang berkaitan dengan masalah KIA di tingkat pusat dan kabupaten yang akan dipresentasikan pada Forum Nasional Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia 2020.
- Usulan kebijakan yang diajukan berdasarkan hasil analisis pada poin 2 dan dialog kebijakan.
Poin 1, 2 dan 3 merupakan bagian dari dokumen risalah kebijakan (policy brief)
INFORMASI DAN PENDAFTARAN
Individual atau institusi yang tertarik menjadi bagian dari kolaborasi ini dapat mendaftarkan diri melalui:
Tel: 0274-549425
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Whatsapp Messenger: 08111019077 / 082116161620