Kurangnya edukasi dan pengawasan terhadap pasien rawat jalan diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2) oleh tenaga kesehatan merupakan masalah penting yang mempengaruhi perilaku pasien selama proses pengobatan. Selain itu, perilaku yang tidak tepat umumnya meningkatkan risiko hipoglikemia. Untuk mengurangi risiko tersebut, beberapa studi merekomendasikan evaluasi terhadap perilaku pasien, sehingga diperlukan pengembangan instrumen baru. Studi ini meneliti pengembangan instrumen yang valid dan reliabel untuk menilai perilaku pasien terhadap risiko hipoglikemia melalui penilaian mandiri. Prosedur penelitian dilakukan dalam tiga tahap: pengembangan instrumen (validitas tampilan dan isi, tahap I), uji validitas konstruk dan reliabilitas (tahap II), serta validitas kriteria (tahap III).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen yang dikembangkan valid dan reliabel, terdiri atas 9 domain (29 pertanyaan). Domain tersebut mencakup perilaku terhadap pemantauan glukosa darah, diet, aktivitas fisik, penggunaan obat, dukungan tenaga kesehatan, penanganan hipoglikemia, perawatan diri, dukungan keluarga, dan penggunaan insulin. Selain itu, perilaku yang kurang baik ditemukan meningkatkan risiko hipoglikemia sebesar 2,36 kali. Berdasarkan hasil tersebut, instrumen yang dikembangkan dapat digunakan secara efektif untuk mengevaluasi perilaku terhadap hipoglikemia pada pasien rawat jalan DM tipe 2, dengan validitas dan reliabilitas yang telah terkonfirmasi.
Selengkapnya https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11824618/