Studi ini meneliti hubungan antara status imunisasi dasar dan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Analisis dilakukan secara cross-sectional menggunakan data Status Gizi Indonesia 2021 terhadap 70.267 balita usia 12–59 bulan. Prevalensi stunting...
Read More
Perhimpunan Filantropi Indonesia kembali mengadakan Filantropi Indonesia Festival (FiFest) pada 4-8 Agustus 2025 di Jakarta, Indonesia. Mengangkat tema “Budaya dan Ekosistem Filantropi untuk Dampak yang Lebih Baik: Membuka Potensi Filantropi untuk SDGs dan Agenda Iklim” , Fifest menjadi platform katalitik yang mempertemukan pemangku kepentingan lintas sektor guna memperkuat peran strategis filantropi dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan secara inklusif dan berkelanjutan.
FiFest 2025 mencakup sesi plenary untuk pemimpin sektor filantropi, pemerintahan, bisnis, dan masyarakat sipil, serta sesi paralel yang membahas isu prioritas seperti iklim, kesehatan, dan pendanaan strategis. Tersedia pula ruang whitespace bagi anggota untuk menginisiasi lokakarya, kunjungan, dan format interaktif lainnya. Informasi selengkapnya dapat diakses pada link berikut
Tahun ini, Bali menjadi lokasi diselenggarakannya International Health Economics Association (IHEA) Congress 2025. Kongress tersebut digelar rutin setiap dua tahun sekali dan mempertemukan ahli dari beragam stakeholders. Agenda diawali dengan pra kongres yaitu pada 19 dan 20 Juli, lalu diikuti dengan kongres yang digelar pada 21 hingga 23 Juli. Beberapa topik kongres tahun ini antara lain Demand & utilization of health services, Health beyond the health system, Economic evaluation of health and related care interventions, Evaluation of policy, programs and health system performance, Health beyond the health system, Health care financing & expenditures, Health, its valuation, distribution and economic consequences, dan Supply and regulation of health services and products. Peneliti PKMK FK-KMK UGM bersama dengan anggota InaHEA (Indonesian Health Economics Association) berkesempatan mengikuti kegiatan tersebut dan melaporkan rangkaian kegiatannya melalui laman ini.
Evidence atau bukti ini dapat diartikan sebagai ‘kebijakan berbasis bukti’ (Evidence Based Policy) yang sering dianggap sebagai hasil evolusi dari gerakan kedokteran berbasis bukti (Evidence Based Medicine / EBP). Pendekatan ini mengarahkan untuk setiap keputusan diambil untuk menyelesaikan suatu masalah kesehatan telah mempertimbangkan bukti atau evidence yang ada. Ada banyak bentuk Knowledge Translation Product yang menjadi prioritas materi pelatihan, dua diantaranya; Policy Brief dan Briefing Notes.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta untuk memahami tentang kebijakan kesehatan, analisis kebijakan kesehatan, menyusun policy brief dan memahami advokasi kebijakan. Pelatihan ini akan dimulai dari bulan Juli hingga Agustus 2025. Narasumber berasal dari Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, FISIPOL UGM serta konsultan dan peneliti dari PKMK FK-KMK UGM. Informasi jadwal dan pendaftaran silahkan akses pada link berikut
Negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah (MIC) seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand tengah menghadapi tantangan besar dalam membiayai sistem kesehatannya. Beban penyakit yang semakin kompleks, seperti penyakit tidak menular, pandemi global, serta populasi yang menua, mendorong kebutuhan akan sistem pembiayaan kesehatan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan ini, berbagai negara mulai mengevaluasi kembali peran dan kombinasi antara sistem pajak, jaminan sosial kesehatan (SHI), dan asuransi kesehatan swasta (PHI).
Melalui Policy Seminar on Health System Transformation in Financing, para peserta diajak untuk mendalami pendekatan kebijakan yang relevan, belajar dari studi kasus negara lain, serta merumuskan strategi implementasi dan evaluasi kebijakan pembiayaan yang inklusif dan berkeadilan. Simak informasi selengkapnya pada tautan berikut.
Artikel
Penelitian
Review
Publikasi
Health Insurance Coverage, Healthcare Use, and Financial Protection Amongst People with Disabilities in Indonesia
Studi ini mengevaluasi cakupan dan efektivitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi penyandang disabilitas di Indonesia menggunakan data Susenas Maret 2021. Hasil menunjukkan bahwa sekitar 30% penyandang disabilitas tidak memiliki asuransi, dan 35% tidak...
Read MoreCorrelation Between Economic Status and Severity of Type 2 Diabetes Mellitus in Indonesia
Studi ini menganalisis keterkaitan antara jenis keanggotaan asuransi kesehatan sebagai proksi status ekonomi dan tingkat keparahan diabetes melitus tipe 2 (T2DM) di Indonesia. Analisis dilakukan terhadap data klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari...
Read More