Diskusi ke-2 UU Kesehatan Masukan untuk Perumusan Regulasi Turunan UU Kesehatan dalam Penyelenggara Pendidikan Dokter Spesialis: Pengalaman di Bedah Saraf

Diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian pembahasan terkait implementasi jalur-jalur pendidikan dokter spesialis dalam UU Kesehatan. Amanat UU Kesehatan akan tersedianya jalur-jalur pendidikan dokter spesialis mendorong urgensi perumusan konsep-konsep dasar yang kemudian dapat dituangkan dalam turunan UU Kesehatan untuk menjaga kompetensi lulusan. Usulan berbasis studi kasus dan diskusi diperlukan untuk memberikan masukan perumusan regulasi turunan sebagai acuan implementasi jalur-jalur tersebut.

Studi yang akan dibahas adalah berdasarkan pengalaman dalam mengembangkan Pendidikan Residensi Bedah Saraf melalui skema konsorsium PPDS dari Aceh sampai Papua. Webinar diselenggarakan pada hari Kamis, 3 Agustus 2023 Pukul 12.30 - 14.00 Wib. Materi dan video kegiatan dapat diakses pada link berikut

SELENGKAPNYA

EPI-WIN webinar Influenza vaccines: what makes them work

Sebagai bagian dari seri webinar WHO EPI-WIN tentang influenza, acara ini akan berfokus pada vaksin influenza, seperti apa yang penting untuk efektivitas vaksin influenza musiman, dan kandidat virus vaksin untuk flu burung. Beberapa pembicara yang akan hadir pada agenda ini diantaranya Dr Sylvie Briand, Direktur Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi (EPP), WHO; Dr Wenqing Zhang, Kepala Unit Program Influenza Global, WHO; Dr David Wentworth, Kepala pengawasan virologi dan cabang diagnosis, Divisi Influenza, CDC USA; Dr Richard Webby, Direktur Pusat Kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia untuk Studi Ekologi Influenza pada Hewan dan Burung, Rumah Sakit Penelitian Anak St Jude, AS. Informasi selengkapnya

selengkapnya

 

Regulasi: Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi SDM Kesehatan

Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19. Dengan mempertimbangkan semakin banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi COVID-19 dan rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) berdasarkan surat nomor ITAGI/SR/11/2022 tanggal 27 Juni 2022, maka diperlukan upaya untuk memberikan vaksinasi COVID-19 dosis booster ke-2 bagi SDM kesehatan. Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini disampaikan kepada seluruh kepala dinas kesehatan provinsi, kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, dan pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan vaksinasi COVID-19 agar mulai memberikan vaksinasi COVID-19 dosis booster ke2 bagi SDM kesehatan mulai 29 Juli 2022. Vaksin yang dapat digunakan untuk dosis booster ke-2 ini adalah vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat Atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memperhatikan ketersediaan vaksin yang ada. Pemberian vaksinasi COVID-19 dosis booster ke-2 tersebut diberikan dengan interval 6 (enam) bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Vaksinasi COVID-19 dosis booster ke-2 bagi SDM kesehatan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan atau di pos pelayanan vaksinasi COVID-19.

selengkapnya

 

World Hepatitis Day 2022 – Bringing hepatitis care closer to you

Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tahun pada 28 Juli untuk meningkatkan kesadaran akan virus hepatitis, yang menyebabkan peradangan hati yang menyebabkan penyakit parah dan kanker hati. Dunia saat ini menghadapi wabah baru infeksi hepatitis akut yang tidak dapat dijelaskan yang mempengaruhi anak - anak. WHO, bersama dengan para ilmuwan dan pembuat kebijakan di negara - negara yang terkena dampak, bekerja untuk memahami penyebab infeksi ini yang tampaknya bukan milik salah satu dari 5 jenis virus hepatitis yang diketahui: A, B, C, D, dan E.

Pada Hari Hepatitis Sedunia 2022, WHO menyoroti perlunya mendekatkan perawatan hepatitis ke fasilitas kesehatan primer dan masyarakat sehingga orang memiliki akses yang lebih baik ke pengobatan dan perawatan, apa pun jenis hepatitis yang mungkin mereka derita. WHO bertujuan untuk mencapai eliminasi hepatitis pada tahun 2030. Untuk mencapainya, WHO menyerukan kepada negara - negara untuk mencapai target spesifik: 1) Mengurangi infeksi baru hepatitis B dan C hingga 90%; 2) Mengurangi kematian terkait hepatitis akibat sirosis hati dan kanker sebesar 65%; 3) Pastikan bahwa setidaknya 90% orang dengan virus hepatitis B dan C terdiagnosis; dan 4) Setidaknya 80% dari mereka yang memenuhi syarat menerima perawatan yang tepat.

selengkapnya

 

Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 4

Pada awal 2022, lima organisasi profesi yang terdiri dari PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN dan IDAI kembali melakukan pembaruan pada dokumen Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 4. Pada dok umen tersebut, cukup banyak kebaruan yang disajikan, terutama pada tatalaksana. Beberapa topik utama yang dibahas dalam pedoman ini diantaranya definisi kasus dan derajat penyakit, tatalaksana pasien terkonfirmasi COVID-19, strategi manajemen di ICU, tatalaksana komorbid atau komplikasi pada pasien COVID-19, tatalaksana COVID-19 pada anak, remaja, dan neonatUs, serta analgesia pada penanganan nyeri pasien COVID-19.

Dokumen ini tentu membutuhkan pengawasan dan dievaluasi secara berkala mengikuti perkembangan ilmu terkait COVID-19. Harapannya, dokumen ini dapat menjadi panduan bagi tenaga medis, baik dokter dan dokter spesialis dalam memberikan pelayanan medis baik di fasilitas pelayanan kesehatan primer maupun di rumah sakit.

selengkapnya