<< Back

Modul 2.C.2 Pendekatan Studi Kasus

  Deskripsi :

Sebagaimana telah dipelajari sebelumnya, aspek atau isu pokok yang relevan dengan riset kebijakan dan sistem kesehatan berada pada area dan lingkup yang luas, termasuk keterlibatan aktor-aktor pada tingkat lokal, nasional, bahkan global. Oleh karena itu Health Policy & System Research akan mempertimbangkan bagaimana aspek dan faktor lingkungan (internal & eksternal), - secara langsung atau pun tidak-, mempengaruhi proses penetapan & pelaksanaan kebijakan dan sistem kesehatan. Keseluruhan interaksi antar faktor-faktor pada kebijakan dan sistem kesehatan dipengaruhi dan sekaligus melekat pada berbagai komponen, konteks, konten dan aktor kebijakan kesehatan secara sistemik dalam batas yang beririsan, saling membaur. HPSR akan melihat sebuah fenomena dan peristiwa pada sebuah organisasi, sistem sosial, atau proses politik maupun kebijakan dari sudut pandang yang lebih kaya. Pendekatan studi kasus menjadi sebuah alternatif strategi penelitian yang sesuai untuk memotret kekayaan interaksi faktor dan lingkup HPSR.

 

  Tujuan pembelajaran Modul :

Setelah mempelajari tentang pendekatan studi kasus dalam HPSR, diharapkan para peserta :

  1. Dapat menjelaskan tentang batasan, karakteristik, disain dan prinsip kualitas studi kasus
  2. Dapat mempertimbangkan kesesuaian penggunaan pendekatan studi kasus pada permasalahan penelitian yang diajukan dalam penyusunan proposal HPSR

 

   Isi Modul :

Pengertian
Berbagai batasan telah dikemukakan oleh para ahli tentang studi kasus, antara lain, ketiga pengertian berikut ini:

- "A case study is a story about how something exist within a real world context that is created by carefully examining an instance. It counts real life situations that present individuals with a dilemma or uncertain outcome." (Commonwealth Association for Public Administration and Management, 2010 ).

- "The Case study approach is a research strategy entailing an empirical investigation of a contemporary phenomenon within its real life context using multiple sources of evidence, and is especially valuable when the boundaries between the phenomenon and context are blurred " (Yin, 2009)

- Studi kasus adalah sebuah "kisah" tentang sesuatu yang unik, spesial , dan menarik, dari berbagai subjek, dapat meliputi individu, organisasi, proses, program, pelembagaan atau kebijakan. Suatu studi kasus akan mampu memberikan gambaran dan cerita mengenai bagaimana suatu hal dapat terjadi. Penjelasan yang didapat dari studi kasus dapat mengantarkan pada pemahaman yang lebih baik tentang suatu hal dan bahkan membuka kesempatan untuk menggali lebih mendalam sebuah permasalahan yang lebih besar (Neale,dkk,2006).

Karakeristik dan lingkup

Sebagian ahli beranggapan bahwa pendekatan studi kasus merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Alasan yang dikemukakan adalah penelitian ini berfokus pada satu obyek tertentu yang kemudian secara intensif dipelajari sebagai suatu kasus, meskipun data yang dibutuhkan untuk mempelajarinya dapat diperoleh dari berbagai sumber terkait. Dengan kata lain, pendekatan studi kasus berlaku untuk kasus tunggal dan penggaliannya bersifat kualitatif (Nawawi, 2003)

Pandangan berbeda dikemukakan oleh Yin, 2009, yang meyakini dasar penerapan pendekatan studi kasus dalam sebuah penelitian adalah untuk menginvestigasi suatu fenomena, penerapan sebuah teori serta tujuan eksplanatori atau deskripsi dari suatu kondisi. Oleh karena itu, suatu studi kasus dapat berupa kasus tunggal ataupun kasus jamak (multiple). Pelaksanan pendekatan studi kasus juga dapat berupa penelitian kuantitatif maupun kualitatif.

Yin membedakan dasar atau karakter penetapan studi kasus tunggal atau jamak. Dalam studi kasus tunggal umumnya tujuan atau fokus penelitian langsung mengarah pada konteks atau inti dari permasalahan, berbeda dengan studi kasus jamak (multiple) yang justru untuk mengukur seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari suatu fenomena tersebut. Artinya pada studi kasus jamak objek yang diteliti tidak hanya sebuah fenomena atau proses dan kejadian melainkan bagaimana objek di sekitarnya terkena dampak dari kejadian atau fenomena tersebut.( Yin, 2009)

Penegasan tentang lingkup studi kasus dalam HPSR dibahas pula dalam modul ini. Kisaran area, fokus yang relevan dan menjadi bagian dari studi kasus dalam HPS cukup beragam meliputi : -

-  individuals, communities, social groups, organizations;
-  events, relationships, roles, processes, decisions, particular policies, specific policy development processes,
-  health system decision-making units, particular health care facilities, particular countries.

(Robson, 2002; Thomas, 1998; Gilson & Raphaely, 2008)

Pendekatan Studi Kasus pada HPSR :

Batas dan lingkup yang samar dan saling membaur pada HPSR menjadi sebab mengapa pendekatan studi kasus sering digunakan dalam riset kebijakan dan sistem kesehatan, dengan pertimbangan luasnya disiplin ilmu yang terkait, seperti ilmu politik, sosiologi, psikologi komunitas, manajemen organisasi dan perencanaan, juga administrasi publik.

Tiga alasan utama mengapa studi kasus menjadi amat relevan untuk digunakan sebgai pendekatan dalam HPSR adalah sebagai berikut :

  1. Berbagai faktor kontekstual amat kuat mempengaruhi dan melekat pada kebijakan dan sistem kesehatan, sehingga keseluruhan konteks tersebut pun harus menjadi bagian dari fokus penelitian (Gilson et al. 2011).
  2. Studi HPSR dan fokus serta pertanyaan penelitian yang dibangun kerap kali membutuhkan penggalian informasi dan pendalaman tentang kompleksitas perilaku dan relasi ataupun interaksi subjek penelitian yang mempengaruhi perubahan kejadian , termasuk perubahan dari waktu ke waktu. Semua kompleksitas dan dinamika tersebut akan sesuai sekali bila "dipotret" dengan pendekatan studi kasus.
  3. Pendekatan studi kasus cukup kaya untuk dapat dimanfaatkan pada beberapa fokusi penelitian yang berbeda. Pertama adalah untuk analisis pengembangan kebijakan sehingga hasil analisis dapat memberikan informasi pendukung bagi kebijakan yang akan dilahirkan. Berikutnya, studi kasus juga sering digunakan untuk dengan detil menganalisis kebijakan yang telah dihasilkan atau diimplementasikan

Penjagaan Kualitas Studi Kasus :
Upaya menjaga kualitas pada pelaksaan riset dengan menggunakan pendekatan studi kasus dibahas pula dalam modul ini, mengacu pada prinsip-prinsip berikut : (Gilson, 2012):

-  Confirmability
-  Dependability
-  Credibility
-  Transferability

Yin menekankan peran penting desain pada studi kasus yang menentukan kualitas dari pelaksanaan studi kasus, dengan sebutan sebagai " guiding the investigator" . Sebuah desain studi kasus karenanya perlu memaksimalkan empat hal yang akan mempengaruhi kualitas desain :

  1. Construct validity
    Memastikan tersedianya suatu pengukuran operasional atau definisi operasional mengenai konsep yang sedang dipelajari.
  2. Internal validity
    Mengupayakan tersedianya gambaran hubungan sebab akibat dalam fenomena, kejadian dari objek penelitian atau kasus yang didalami. Penggambaran satu fenomena selazimnya mengacu pada fenomena yang lain sehingga hubungan dari setiap fenomena kejadian dapat dipelajari.
  3. External validity
    Studi kasus didisain untuk mengupayakan agar temuan dari sebuah kasus dengan dasar sebuah teori tertentu dapat menjadi dasar replikasi kerangka berpikir sehingga temuan-temuan tersebut dapat berlaku pula secara luas dan general.
  4. Reliability
    Studi kasus dapat dikatakan terjaga kualitasnya bila hasil dari studi kasus dapat dikaji ulang melaui penelitian yang lain dengan hasil yang kurang-lebih sama.

Berikut rangkuman penjelasan di atas :

2c2

 

Langkah praktis dan tahapan pelaksanaan studi kasus dipaparkan oleh Yin dkk sebagai berikut : Pentingnya Enam Langkah Case Study Research

(Robert E. Stake, Helen Simons, and Robert K. Yin)

  1. Menentukan dan menjelaskan pertanyaan riset
  2. Memilih kasus dan menentukan cara pengumpulan data dan teknis analisis
  3. Menyiapkan pengumpulan data
  4. Mengumpulkan data di lapangan
  5. Mengevaluasi dan menganalisis data
  6. Menyiapkan laporan

Beberapa buku juga membahas detil tentang bagaimana pelaksanaan studi kasus dalam penelitan, namun prinsip penting yang menjadi bahasan penutup dalam modul HPSR justru membahas tentang: Pemggunaan Teori, Penyeleksian Kasus, Kontekstualisasi serta Analisis dan Generalisasi .

 

  Bahan belajar

2012. Health Policy and System Research: A Methodology Reader. Gilson, Lucy, Editor.
Alliance for Health Policy and Systems Research and World Health Organization

Creswell, John. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010, hal 304 – 337

Miles, Matthew B & Huberman, Michael. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, UI Press, Jakarta, 2009, hal 389 – 456

Neale, Palena. Shyam thapa, dkk.2006. preparing a case study : a guide for designing and conducting a case study for evaluation input.
Pathfinder international

Tashakkori, Abbas & Teddlie, Charles. Handbook of Mixed Methods in Social & Behavioral Research.
SAGE Publications, Inc., London, UK, 2010, page 1 – 45

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Penerbit Alfabeta, Bandung, 2011, hal. 395 – 470

http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2288-11-100.pdf

http://www.capam.org/_documents/reportoncasestudymethodologies.pdf

 

  Kegiatan pembelajaran

Pertanyaan-pertanyaan :

  1. Pelajari dan cermati permasalahan dan fokus penelitian pada proposal yang anda susun, kemudian tetapkan , apakah memenuhi syarat untuk dilakukan dengan pendekatan dibuat studi kasus? Jelaskan alasannya, mengapa ya atau tidak.
  2. Jika anda telah menetapkan untuk menggunakan pendekatan studi kasus, sebutkan metoda pengumpulan informasi/data yang akan dilakukan untuk studi kasus tersebut (Sebutkan dan jelaskan siapa saja yang menjadi informan , jelaskan metoda untuk setiap jenis informan dan alasannya, dst)
  3. Sebutkan model triangulasi yang anda akan gunakan untuk meningkatkan hasil analisis studi kasus tersebut. Jelaskan

Jawaban dikirim ke pengelola dengan cara:

File ditulis dalam word dan diberi kode: XYYYM2C2.doc

Keterangan:

X        = nomor fasilitator anda.
YYY    = kode nama peserta
M2C2 = Modul2C2

 

 Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.

Tugas paling lambat dikirim tanggal 25 Desember 2012, jam 24.00