Modul 2A3. Analisis Kebijakan

 

 Deskripsi

Modul ini berfokus pada pemahaman analisis kebijakan dan penelitian kebijakan. Pemahaman ini penting karena memang sering ada pertanyaan apakah analisis kebijakan membutuhkan penelitian dimana ada pengumpulan data primer dan menggunakan metode-metode tertentu. Dalam hal ini memang jawabannya bisa ya bisa tidak. Analisis kebijakan dapat menggunakan berbagai sumber misalnya dokumen-dokumen kebijakan, data statistik, yang tentunya harus terpercaya. Oleh karena itu para peserta diharapkan memahami analisis kebijakan dengan membaca berbagai literature secara teliti.

 

 Tujuan pembelajaran Modul

  1. Memahami arti analisis kebijakan dan hubungannya dengan penelitian kebijakan
  2. Menggunakan pemahaman analisis kebijakan kesehatan untuk menyusun proposal (khususnya pada Bab 4.2. Perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis/pertanyaan penelitian)

 

ismod Isi Modul

Anda diharapkan membaca buku William Dunn dan artikel dari Gill Walt dkk (ada dalam pustaka). Di dalam buku Dunn banyak dibahas analisis kebijakan. Silahkan anda baca. Kemudian, harap anda perhatikan statemen dari Walt dkk:

In this paper we argue that the field of health policy analysis would be advanced if researchers approached it more systematically, developing clear and testable propositions about the issue they are studying, within explicit frameworks.

Dalam kalimat di atas, orang yang melakukan analisis kebijakan kesehatan sudah disebut sebagai peneliti. Mereka diharapkan melakukan analisis kebijkaan secara lebih sistematis, mengembangkan proposisi yang jelas dan dapat dites, dengan kerangka yang jelas. Untuk itu para pembaca diharapkan memahami mengenai kerangka dasar analisis kebijakan yang disampaikan oleh Walt dkksebagai berikut:

There are a number of widely used frameworks and theories of the public policy process.1 We discuss some of the more enduring examples; those which have been utilized most in the published public policy literature (Gilson and Raphaely 2007).Frameworks organize inquiry by identifying elements and relationships among elements that need to be considered for theory generation (Ostrom 2007). They do not, of themselves, explain or predict behaviour and outcomes (Schlager 2007).

The best known public policy framework is the stages heuristic (Lasswell 1956; Brewer and deLeon 1983). It divides the public policy process into four stages:

  1. agenda setting,
  2. formulation,
  3. implementation, and
  4. evaluation.

Catatan:

William Dunn menyebutkannya dalam lima langkah: (1) penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan penilaian kebijakan.

Petikan dari Walt dkk:

Agenda setting is the issue sorting stage during which a small number of the many problems societies face rise to the attention of decision-makers. In the formulation stage, legislatures and other decision- making bodies design and enact policies. In the implementation stage, governments carry out these policies, and in the evaluation stage impact is assessed.

Analysts have criticized the stages heuristic for presuming a linearity to the public policy process that does not exist in reality, for postulating neat demarcations between stages that are blurred in practice, and for offering no propositions on causality (Sabatier 2007). Nevertheless, the heuristic offers a useful and simple way of thinking about the entire public policy process, and helps researchers situate their research within a wider framework.

Walt and Gilson (1994) developed a policy analysis frame- work specifically for health, although its relevance extends beyond this sector. They noted that health policy research focused largely on the content of policy, neglecting actors, context and processes. Their policy triangle framework is grounded in a political economy perspective, and considers how all four of these elements interact to shape policy-making. The framework has influenced health policy research in a diverse array of countries, and has been used to analyse a large number of health issues, including mental health, health sector reform, tuberculosis, reproductive health and antenatal syphilis control (Gilson and Raphaely 2007).

Dengan kerangka tersebut maka analisis kebijakan selalu berfokus pada sebuah kebijakan yang mempunyai proses. Dunn di Bab 3, menyatakan bahwa analisis kebijakan mencakup sebuah prosedur yang meliputi:

  • Pemantauan yang memungkinkan kita untuk menghasilkan informasi tentang sebab-sebab masalah lalu dan akibat dari kebijakan;
  • Peramalan yang memungkinkan kita untuk menghasilkan informasi tentang konsekuensi yang akan datang dari kebijakan;
  • Evaluasi yang mencakup produksi informasi tentang kegunaan dari kebijakan di masa lalu dan masa mendatang;
  • Rekomendasi yang memungkinkan untuk menghasilkan informasi tentang kemungkinan bahwa serangkaian tindakan yang akan datang akan mendatangkan akibat-akibat yang bernilai.

Disamping itu ada Perumusan Masalah adalah fase di dalam proses pengkajian di mana si analis yang dihadapkan pada informasi mengenai konsekuensi beberapa kebijakan mengalami suatu "situasi yang menyulitkan, membingungkan, dimana kesulitan memang tersebar ke seluruh situasi, yang kesemuanya membentuk suatu keutuhan kesatuan masalah".

Secara diagram Dunn menyusun proses analisis kebijakan secara menarik (Baca lebih lanjut di halaman 112).

gb2a2

 

Dengan mengacu pada pemahaman Dunn, harap anda pahami proses analisis kebijakan ini untuk masukan saat anda merumuskan masalah penelitian kebijakan anda. Disamping itu dalam hal analisis kebijakan, perlu dipahami mengenai:

  1. Analisis tentang kebijakan (analysis of policy),
  2. Analisis untuk kebijakan (analysis for policy).

Silahkan anda baca kedua analisis dari buku William Dunn dan Kent Buse dkk.

 

 Bahan belajar

Buse K, Mays N, Walt G. Making Health Policy. Understanding Public Health. Open University. 2010

Dunn, William. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi kedua. Terjemahan. Public Policy Analysis: An Introduction 2nd Ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2003.

Gilson Lucy. Health Policy and Systems Research: A Methodology Reader. WHO. 2012.

Walt G, Shiffman J, Schneider H, Murray SF, Brugha R, and Gilson L.'Doing' health policy analysis: methodological and conceptual reflections and challenges. Health Policy and Planning 2008;23:308–317  

 

 Kegiatan pembelajaran

Harap anda mulai mengisi form proposal dan kemudian cermati kembali penulisan anda pada bagian 4.1. (latar Belakang) dan bagian 4.2. (Perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis/pertanyaan penelitian) di form proposal anda:

  1. Kebijakan apa yang akan anda teliti? Apakah di level makro, meso, atau mikro.
  2. Apa kerangka analisis kebijakan yang akan anda pergunakan? Apakaha anda akan menggunakan segitiga kebijakan atau kerangka lainnya.
  3. Apakah anda sudah siap untuk melakukan prosedur analisis kebijakan dengan menggunakan pendekatan Dunn? Jika sudah siap apakah dapat anda masukkan ke Latar Belakang dan Perumusan Masalah?
  4. Apakah penelitian anda merupakan analysis of policy, ataukah analysis for policy, atau kombinasi keduanya.

Sambil menjawab, harap anda kembangkan Latar Belakang dan Perumusan Masalah. Jawaban dikirim ke pengelola dengan cara:

File ditulis dalam word dan diberi kode: XYYYM2A3.doc

Keterangan:

X        = nomor fasilitator anda.
YYY    = kode nama peserta
M2A3 = Modul 2A3

 

 Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.

Tugas paling lambat dikirim tanggal 19 April 2012, jam 24.00