Presentasi Oral

Presentasi Oral :
Kebijakan dan Ekonomi Kesehatan-1

Reporter :
Aulia Novelira, SKM.,M.Kes (Divisi Public Health, PKMK FK UGM)

Dalam sesi ini, dilaksanakan presentasi oral dari hasil studi peserta yang berkaitan dengan tema utama yaitu Kebijakan dan Ekonomi Kesehatan. Judul penelitian yang dipresentasikan sangat menarik dan bervariasi. Sesi ini berlangsung selama kurang lebih 1 jam dengan presentasi dari 5 orang presenter. Presenter ada yang berasal dari universitas dan lembaga studi. Selain presentasi, terdapat diskusi bersama para partisipan yang hadir dalam sesi presentasi oral. Berikut akan diberikan gambaran terkait dengan fokus studi apa saja yang dipresentasikan.
Presentasi pertama disampaikan oleh Cindi Widia Lestari dari Universitas Diponegoro Jawa Tengah tentangAnalisis Pengambilan Keputusan Adopsi Stakeholder Dalam pembuatan Provincial Health Account (PHA) di Provinsi Jawa Tengah. Studi ini menunjukkan bahwa pembuatanPHA di Jawa Tengahmasih terkendala dengan belum adanya legitimasi kelembagaan pembuatan PHA.Koordinasi dengan stakeholder terkait diperlukan untuk mulai mengadopsi pembuatan PHA. Presentasi kedua disampaikan oleh Dedik Sulistiawan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Presentasi yang disampaikan mengenai Potensi Akseptabilitas Puskesmas Non BLUD terhadap Regulasi Penggunaan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Milik Pemerintah Daerah. Studi yang dilakukan ini memotret kondisi di Kabupaten Sigi, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. Fokus penelitian ini berkaitan dengan kecenderungan penerimaan dan adaptasi puskesmas dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 yang mengatur terkait dengan pemanfaatan sisa lebih dana kapitasi.
Presentasi ketiga disampaikan oleh I Putu Dedy Kastama Hardy. Studi yang disampaikan terkait dengan Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Pelaksanaan Prgram GE.LA.TIK dalam Penanganan Sampah Plastik di Kabupaten Badung – Bali. Pendekatannya dengan menggunakan analisis SWOT.Pihak internal adalah penentu kebijakan dan pihak eksternal adalah pengguna kebiajakan yaitu sekolah. Salah satu kelemahan program ini adalah pelaksanaan sesuai dengan SOP belum berjalan optimal. Komitmen dan dukungan pemerintah sangat diperlukan. Ketersediaan SDM yang mau mengelola sampah juga masih minim. Presentasi keempat disampaikan oleh ArlindaSari Wahyuni dari Universitas Sumatera Utara Medan. Studi ini menekankan pada analisis konkordansi perilaku pengobatan pasien TB paru karena prevalensinya cukup tinggi di Kota Medan sedangkan angka kesembuhannya masih rendah. Konkordansi yang baik dapat meningkatkan komitmen pasien dan dokter dalam peningkatan kesembuhan TB. Presentasi kelima disampaikan oleh Mansur Sididi dari Universitas Muslim Indonesia Makassar tentang Kebijakan Kawasan Tanpa rokok di Terminal Regional Daya Kota Makassar. Informan yang diambil bervariasi mulai dari Direktur Utama Terminal hingga cleaning service officer dan supir di lingkungan terminal. Dari hasil studi hal utama yang diperlukan adalah adanya sosialisai Kawasan Tanpa Rokok secara menyeluruh pada masyarakat dan perlu adanya tim satuan khusus untuk yang dapat menjaga situasi dan kondisi implementasi kebijakan dengan ketegasan dari sisi pemberian sanksi kepada mereka yang merokok di Kawasan Tanpa Rokok Terminal Regional Daya Kota Makassar.
Dari hasil presentasi dan diskusi diketahui bahwa implementasi dan kebutuhan kebijakan tidak hanya menyasar kepada penentu kebijakan saja namun pengguna kebijakan atau mereka yang akan terdampak dengan kebijakan perlu diikutsertakan dalam analisis atau studi-studi yang terkait dengan permasalahan kebijakan dan ekonomi kesehatan.