USAID HEALTH FINANCING ACTIVITY (HFA)

Kerangka Acuan Kegiatan Webinar Edukasi untuk Penerima Manfaat

Persiapan Persalinan untuk Menjamin Kualitas Hidup Ibu dan Bayi

Lokasi: Kabupaten Malang, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Brebes

16-17 November 2022  |  Pukul : 08:30 - 11:30 WIB

Tentang USAID Health Financing Activity (HFA)

USAID HFA (U.S. Agency for International Development Health Financing Activity) mendukung Pemerintah Indonesia untuk mempertahankan dan meningkatkan efisiensi dalam pembiayaan kesehatan dalam rangka meningkatkan perlindungan keuangan, akses yang merata ke layanan kesehatan yang berkualitas, dan hasil kesehatan, khususnya dalam program prioritas yaitu Human Immunodeficiency Virus (HIV), Tuberculosis (TB), dan kesehatan ibu dan bayi baru lahir (KIBBL). HFA adalah proyek lima tahun (2019-2024) yang menyediakan bantuan teknis untuk memperkuat kapasitas pemerintah dalam analisis keuangan, pelibatan pemangku kepentingan, pembelajaran, dan pengambilan keputusan.

ThinkWell memimpin konsorsium organisasi Results for Development (R4D), Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan (PKEKK) Universitas Indonesia, dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM). Tim HFA bekerja sama erat dengan mitranya di pemerintah, Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan (Pusjak-PDK).

HFA akan mencapai dua tujuan utama:

  1. Peningkatan keberlanjutan pembiayaan kesehatan oleh Pemerintah Indonesia;
  2. Peningkatan mekanisme dan kapasitas belanja kesehatan strategis.

Guna menyukseskan tujuan tersebut, PKMK UGM sebagai bagian dari konsorsium HFA bekerja sama dengan lima Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang merupakan lead partner dari USAID MADANI - sebuah program USAID untuk menciptakan dukungan terhadap masyarakat sipil melalui meningkatkan kapasitas, legitimasi, dan keberlanjutan. Kelima OMS tersebut adalah Yayasan Paramitra di Kabupaten Malang (Jawa Timur), Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial (LKTS) di Kabupaten Boyolali (Jawa Tengah), KITA Institute di Kabupaten Wonosobo (Jawa Tengah), Yayasan Eska Unggul di Kabupaten Brebes (Jawa Tengah), dan Perhimpunan untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial (PERSEPSI) di Kabupaten Klaten (Jawa Tengah). Kegiatan bersama antara USAID HFA dengan kelima OMS dilakukan dalam kerangka tema KIBBL.

   Latar Belakang

Akses kesehatan merupakan hak warga negara dan upaya kesehatan merupakan kewajiban pemerintah. Sebagai bagian dari pemenuhan kewajibannya, pada 2014, pemerintah mencanangkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan menggabungkan beberapa skema pembiayaan kesehatan menjadi satu skema JKN iuran. Pemerintah juga berkomitmen mencapai cakupan kesehatan universal (UHC) pada 2019 untuk memastikan peserta memperoleh manfaat pemeliharaan dan perlindungan kebutuhan dasar kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam tujuan JKN. Pada tahap ini, sistem kesehatan terus dibiayai melalui kombinasi skema pembiayaan yang berbeda, termasuk pembiayaan sisi penawaran oleh pemerintah pusat, skema iuran bersubsidi JKN, pembiayaan pemerintah daerah, out-of-pocket expenditures (OOP), dan sejumlah kecil pendanaan dari asuransi swasta dan bantuan mitra pembangunan.

Masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan JKN, seperti ketidakjelasan pembagian tanggung jawab pengelolaan JKN antar instansi pemerintah, serta masih banyaknya masyarakat yang belum tersentuh JKN. Penelitian-penelitian yang dilakukan di Indonesia menemukan bahwa kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembiayaan kesehatan menyebabkan keengganan untuk menjadi peserta JKNmandiri. Secara praktis, masyarakat kurang paham tentang metode pembayaran dan konsekuensi dari penunggakan pembayaran iuran JKN. Penelitian lain menemukan bahwa lambatnya pembaharuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadikan masyarakat yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu belum tergabung sebagai peserta program JKN penerima bantuan iuran (PBI) dari Pemerintah Indonesia. Masyarakat secara umum juga belum menganggap perencanaan keuangan jangka panjang, dan mitigasi pengeluaran katastropik untuk kesehatan perlu dipersiapkan. Ketiadaan akses terhadap pembiayaan kesehatan mengakibatkan terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan, tampaknya berpengaruh pada meningkatnya sikap apatis dan fatalistik dalam pengobatan, sehingga persiapan menghadapi kondisi medis yang mengakibatkan pengeluaran katastropik belum maksimal.

Berkaitan dengan isu kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak (KIBBLIA), terdapat berbagai aspek yang berpotensi menyebabkan pengeluaran katastropik pada masyarakat. Walaupun berbagai layanan medis terkait KIBBLA telah ditanggung oleh BPJSK, belum semua lapisan masyarakat tergabung dalam keanggotaan JKN, sehingga potensi pengeluaran katastropik masih tinggi. Ditambah lagi, terdapat aspek-aspek non-medis seperti biaya transportasi ke fasilitas rujukan atau biaya akomodasi bagi keluarga pasien yang dapat berpotensi menjadi pengeluaran katastropik jika hal tersebut harus ditanggung sendiri oleh pasien. Oleh karena itu, selain memperkuat peran JKN dalam mencegah pengeluaran katastropik terkait layanan medis, diperlukan juga upaya untuk mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan lain yang dapat mencegah pengeluaran katastropik dari aspek-aspek yang belum tercakup oleh JKN.

PKMK UGM sebagai bagian dari konsorsium HFA melihat pentingnya membidik aspek-aspek tersebut di atas sebagai bagian dari komitmen pemenuhan dan perlindungan kebutuhan kesehatan dasar rakyat Indonesia secara menyeluruh. Untuk itu, PKMK UGM mengidentifikasi dan secara aktif mengajak kolaborasi pihak-pihak yang berpotensi mendukung pelibatan masyarakat dalam mendorong Pemerintah meningkatkan anggaran, menangani kelemahan-kelemahan dalam pembiayaan kesehatan, dan mengupayakan pembiayaan alternatif di tingkat komunitas sebagai percontohan. Hal ini khususnya selaras dengan upaya mencapai salah satu tujuan dari kegiatan HFA yaitu memperkuat keterlibatan penerima manfaat (pasien) dan organisasi masyarakat untuk mendukung pembiayaan kesehatan.

USAID MADANI merupakan sebuah inisiatif dari USAID untuk menciptakan dukungan terhadap masyarakat sipil melalui meningkatkan kapasitas, legitimasi, dan keberlanjutan di 32 kabupaten di Indonesia. Salah satu isu tematik yang menjadi fokus kegiatan USAID MADANI adalah KIBBLA, yakni penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Terdapat beberapa area dari cakupan kegiatan MADANI yang dapat diperkuat, antara lain 1) kapasitas dan peran OMS dan penerima manfaat dalam upaya-upaya KIBBLA di setiap kabupaten, 2) peningkatan advokasi pemangku kepentingan untuk mendukung pembiayaan KIBBLA, dan 3) pengembangan strategi pembiayaan kesehatan dukungan untuk KIBBLA. Berdasarkan hal ini, PKMK UGM terdorong untuk berkolaborasi dengan OMS-OMS lead partner USAID MADANI untuk mendukung kegiatan OMS di tingkat lokal terkait dengan isu pembiayaan KIBBLA, sehingga isu yang diusung menjadi lebih komprehensif. Kegiatan webinar ini akan melibatkan tiga OMS yang merupakan lead partner USAID MADANI, yakni Yayasan Paramitra di Kabupaten Malang (Jawa Timur), KITA Institute di Kabupaten Wonosobo (Jawa Tengah), dan Yayasan Eska Unggul di Kabupaten Brebes (Jawa Tengah).

   Tujuan 

Meningkatkan kesadaran penerima manfaat pembiayaan kesehatan tentang aspek-aspek medis dan pembiayaan kesehatan yang penting untuk mendukung proses persalinan, sehingga kualitas hidup ibu dan bayi dapat terjamin.

   Peserta Kegiatan

Sasaran dari kegiatan ini adalah penerima manfaat di Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Brebes. Diharapkan sebanyak 50 orang peserta dari setiap kabupaten dapat bergabung dalam kegiatan ini. Adapun rincian peserta dari kabupaten adalah sebagai berikut.

  1. Ibu hamil/pasca bersalin
  2. Suami/keluarga ibu hamil/pasca bersalin
  3. Wanita usia subur
  4. Perwakilan tim penggerak desa/kader posyandu

Catatan: Mengingat peserta webinar ini merupakan masyarakat umum, pembicara diharapkan dapat menyajikan paparan dengan bahasa yang sederhana.

Selain penerima manfaat di kabupaten, webinar ini juga mengundang perwakilan dari lead partner dan field coordinator USAID MADANI dari ketiga kabupaten untuk mendampingi peserta penerima manfaat.

   Waktu Kegiatan

Hari Pertama

Hari, tanggal : Rabu, 16 November 2022
Waktu : Pukul 09.00-11.00 WIB

LINK ZOOM

Meeting ID : 897 7164 3294
Passcode : 200050
Streaming : Channel PKMK 2

Hari Kedua

Hari, tanggal : Kamis, 17 November 2022
Waktu : Pukul 09.00-11.00 WIB

LINK ZOOM

Meeting ID : 884 2643 8526
Passcode : 351750
Streaming : Channel PKMK 2

Topik Kegiatan

Waktu Topik Narasumber
Rabu,
16 November 2022
Perawatan kehamilan dan persiapan persalinan Departemen Obstetri-Ginekologi FK-KMK UGM
Nutrisi untuk Ibu Hamil, Ibu Pasca Bersalin, Bayi baru Lahir, dan Anak-anak Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM
Menyiapkan dan mengelola keuangan keluarga untuk persalinan

Dr. Leo Indra Wardhana, M.Sc., CFP

(Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM)

Kamis, 17 November 2022 Risiko pengeluaran katastropik akibat persalinan

Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt., M.Kes., MBA

(Dosen Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-KMK UGM)

Pembiayaan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) dengan BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan

*dalam konfirmasi 

 

  Poin Diskusi

Hari Pertama (Rabu, 16 November 2022)

  1. Narasumber 1: Departemen Obstetri-Ginekologi FK-KMK UGM
    1. Tatalaksana antenatal care (ANC)
    2. Anjuran perawatan kehamilan
    3. Tanda bahaya yang perlu dikenali
    4. Anjuran untuk persiapan persalinan
    5. Hal-hal yang diperhatikan pada periode pascabersalin (nifas)
  2. Narasumber 2: Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM
    1. Pedoman gizi seimbang yang dibutuhkan dalam continuum of care (hamil, pasca bersalin, bayi baru lahir, anak-anak)
    2. Pembahasan contoh mitos-mitos gizi terkait Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, dan Anak (KIBBLA)
  3. Narasumber 3: Dr. Leo Indra Wardhana, M.Sc., CFP
    1. Pemahaman tentang perencanaan keuangan
    2. Perencanaan keuangan untuk persalinan
      1. Sebelum bersalin
      2. Saat bersalin
      3. Pasca bersalin
    3. Langkah-langkah sederhana merencanakan keuangan untuk persalinan
    4. Pentingnya dukungan komunitas untuk pembiayaan persalinan

Hari Kedua (Kamis, 17 November 2022)

  1. Narasumber 1: Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt., M.Kes., MBA
    1. Pembiayaan kesehatan dan pengeluaran katastropik
    2. Risiko pengeluaran katastropik
    3. Pencegahan katastropi keuangan keluarga akibat persalinan
  2. Narasumber 2: BPJS Kesehatan
    1. Layanan pra-persalinan, persalinan, dan pasca bersalin yang ditanggung BPJS Kesehatan
    2. Prosedur pendaftaran dan penggunaan manfaat BPJS Kesehatan
    3. Tanggung jawab sebagai peserta
    4. Pentingnya partisipasi penerima manfaat dalam pembiayaan kesehatan

 

   Susunan Kegiatan

Pukul Kegiatan Pembicara/Fasilitator
Rabu, 16 November 2022
09.00-09.05 Pembukaan MC
09.05-09.10 Sambutan HFA
09.10-09.30 Topik 1: Perawatan kehamilan dan persiapan persalinan Departemen Obstetri-Ginekologi FK-KMK UGM
09.30-09.50 Topik 2: Nutrisi untuk Ibu Hamil, Ibu Pasca Bersalin, Bayi baru Lahir, dan Anak-anak Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM
09.50-10.10 Topik 3: Menyiapkan dan mengelola keuangan keluarga untuk persalinan Dr. Leo Indra Wardhana, M.Sc., CFP
10.10-10.50 Tanya-jawab MC
10.50-10.55 Kesimpulan dan closing remark dari pembicara MC
10.55-11.00 Foto bersama, penutup MC
 Kamis, 17 November 2022
09.00-09.05 Pembukaan Moderator dan MC: Mentari Widiastuti
09.05-09.35 Topik 3: Risiko pengeluaran katastropik akibat persalinan Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt., M.Kes., MBA
09.35-10.05 Topik 4: Pembiayaan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) dengan BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan
10.05-10.45 Tanya-jawab MC
10.45-10.50 Testimoni/komentar dari peserta MC
10.50-10.55 Kesimpulan dan closing remark dari pembicara MC
10.55-11.00 Foto bersama, penutup MC

Narahubung

Mentari Widiastuti (0857-4166-6306)