Kerangka Acuan Kegiatan

Workshop Perencanaan Program Kesehatan Batch I

Rabu-Kamis, 26-27 Juni 2024 secara online

   Latar Belakang

Perencanaan program kesehatan adalah fondasi dalam menciptakan solusi efektif untuk masalah kesehatan masyarakat. Melalui perencanaan yang cermat, program kesehatan dapat dirancang secara terperinci untuk mengatasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan memecahkan masalah kompleks yang dihadapi populasi. Tanpa perencanaan yang matang, program kesehatan berisiko menjadi tidak fokus, tidak efisien, dan gagal mencapai hasil yang diharapkan. Keterbatasan sumber daya dan pendanaan menjadi tantangan nyata yang harus diantisipasi dalam perencanaan, memastikan program tetap berjalan optimal dan berdampak positif.

Selain itu, perencanaan program kesehatan harus adaptif terhadap berbagai setting layanan. Kondisi geografis, demografis, dan sosial yang beragam menuntut fleksibilitas dalam desain program agar sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah dan populasi. Paket layanan yang adekuat dan manajemen yang efektif juga menjadi kunci keberhasilan program. Dengan komponen layanan yang jelas dan manajemen yang profesional, program kesehatan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dan mencapai hasil yang optimal.

Urgensi perencanaan program kesehatan yang komprehensif semakin nyata ketika berhadapan dengan masalah kesehatan kompleks seperti Diabetes Mellitus (DM). DM bukan hanya penyakit individu, melainkan masalah kesehatan masyarakat yang berdampak luas pada kualitas hidup dan beban ekonomi. Jumlah penderita DM yang terus meningkat menuntut perhatian serius dan solusi yang efektif. Kompleksitas DM, yang dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan, memerlukan program penanggulangan yang mencakup berbagai aspek, mulai dari pencegahan hingga manajemen jangka panjang.

Dalam pelayanan DM, sejak kegiatan promotif, preventif sampai kuratif dan rehabilatitif banyak pihak yang melakukan kegiatannya antara lain DInas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota, BPJS. RS pemerintah dan swasta, Puskesmas, LSM-LSM, sampai ke perguruan tinggi. Dalam studi awal di kota Balikpapan, berbagai pelaku ini tidak pernah melakukan perencanaan bersama. Setiap lembaga melakukan perencanaan sendiri-sendiri, tanpa terkorrdinasi, Dengan demikian pelaksanaan juga terpisah-pisah kurang terintegrasi, dan tidak ada laporan bersama.

Provinsi Kalimantan Timur, dengan prevalensi diabetes melitus tertinggi ketiga di Indonesia, menjadi pusat perhatian dalam upaya pengendalian penyakit ini. Peningkatan prevalensi di semua kelompok usia, terutama lanjut usia, menuntut strategi pencegahan dan pengelolaan yang lebih efektif. Melalui workshop ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman mendalam tentang situasi diabetes melitus di Kalimantan Timur, serta terumuskannya strategi perencanaan program yang inovatif, adaptif terhadap kondisi lokal, dan berdampak signifikan pada kesehatan masyarakat.

   Tujuan 

Workshop ini merupakan pembelajaran organisasi untuk mengatasi masalah DM di sebuah Propinsi. Peserta WS adalah berbagai lembaga yang terkait DM dan berusaha untuk mencapai tujuan bersama dengan cara memperbaiki sistem perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasinya.

Setelah mengikuti workshop ini, peserta dari berbagai organisasi (pemerintah dan swasta) mampu menyusun rencana implementasi program Diabetes Melitus yang komprehensif dan terintegrasi.

  Kompetensi

Setelah mengikuti workshop ini, peserta mampu:

  1. Memahami model logika program dan penguatan sistem kesehatan berdasarkan kebijakan Transformasi Kesehatan dan UU no 17 tahun 2023 tentang Kesehatan. dengan studi kasus Diabetes Melitus (DM).
  2. Mengevaluasi program pengendalian DM dari aspek Perencanaan, dan menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program.
  3. Mengembangkan program pengendalian DM sesuai kebutuhan dan wewenang DinKes Propinsi dan Kabupaten/Kota.
  4. Memilih paket layanan dan mode pengiriman yang tepat untuk program pengendalian DM sesuai kebutuhan spesifik populasi.
  5. Membangun ekosistem pendukung program pengendalian DM yang komprehensif, termasuk sistem rujukan, pemantauan, pendanaan, pengembangan SDM, dan evaluasi.
  6. Memahami struktur dan fungsi organisasi pelaksanaan program pegendalian Diabetes Melitus

Sasaran Profesi

Workshop ini bertujuan meningkatkan kinerja ekosistem pelayanan kesehatan DM di Kalimantan Timur. Oleh karena itu akan diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, penyedia layanan kesehatan, organisasi masyarakat, dan pasien Diabetes Melitus, untuk mencapai tujuan program kesehatan yang telah ditetapkan.

Para peserta ini berasal dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, antara lain:

  1. Pemerintah/Regulator:
    1. Kemenkes
    2. Pemerintah Daerah: DinKes Propinsi dan DInkes Kab/kota.
  2. Operator
    1. RS Pemerintah
    2. RS Swasta
  3. Penyandang dana
    1. BPJS Kesehatan
    2. Askes Komersial
  4. LSM
    1. Persadia
    2. Perkeni
  5. Akademisi
    1. Perguruan Tinggi
    2. Poltekkes
    3. Mahasiswa

Pelatihan ini bersifat transdisiplin yang melibatkan banyak profesi, antara lain: Dokter, Dokter Umum, Perawat, Bidan, Nutrisionis, Tenaga Kesehatan Masyarakat, Tenaga Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, sampai Tenaga Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan.

Materi Workshop dapat dipergunakan untuk peningkatan Praktek Pelayanan sehingga peserta yang mengikuti ujian dan lulus dapat memperoleh SKP dari Kemenkes sebanyak 4 SKP.

   Waktu Kegiatan

Pelatihan ini akan dilaksanakan secara online pada Rabu-Kamis, 26-27 Juni 2024 secara daring

Biaya

Biaya ujian untuk mendapatkan sertifikat Rp. 100.000,-
Link pendaftaran: bit.ly/Health_Program1 

   Agenda

Waktu Kegiatan JPL Fasilitator
Hari 1

Rabu,
26 Juni 2024

09.00-12.00 WIB

Pendekatan Sistem Dalam Program Kesehatan: Hasil Survey Diabetes Melitus di 10 Kota/Kabupaten Wilayah Provinsi Kalimatan Timur

Pendekatan Sistem dalam Kebijakan Transformasi Kesehatan dan UU no 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.

4 JPL Candra, SKM., MPH
Equity in Health Approach dan Penduduk Spesifik sasaran Program termasuk penderita DM, pre-DM, komplikasi, dan masyarakat sehat Candra, SKM., MPH

PDCA Program Kesehatan

  • Menelaah manajemen dan koordinasi kegiatan DM yang telah berjalan
  • Hasil temuan manajemen Program DM di Balikpapan
Faisal, SKM., MPH

Paket Layanan Program kesehatan
Paket Layanan DM yang disiapkan dari berbagai provider kesehatan di kabupaten/kota mulai dari:

  • Promotif,
  • preventif, hingga
  • rujukan.
Candra, SKM., MPH
Hari 2

Kamis,
27 Juni 2024

09.00-12.00 WIB

System support dalam Program kesehatan

  • Sumber Daya Manusia,
  • Obat dan Logistik,
  • Sistem informasi,
  • sistem pendanaan: BPJS, DIP Pemerintah, sampai ke Out-of-Pocket dan Askes Komersial.
  • kerjasama lintas sektor untuk penguatan layanan DM
4 JPL Faisal, SKM., MPH

Service Point dan Mekanisme Delivery Program Kesehatan

  • Menggunakan model transformasi kesehatan untuk penguatan layanan DM
  • Perencanaan bersama dan Tujuan Bersama
  • Mekanisme kerjasama.
Candra, SKM., MPH

Struktur Organisasi dan Fungsi Pelaksanaan Program

  • Bentuk organisasi dan pemimpin untuk menyelesaikan masalah DM di kabupaten/kota
Candra, SKM., MPH

Opsi Pemecahan Masalah tingkat Lokal Pendukung Program Kesehatan

  • Peran lintas sektor dalam menyediakan layanan Diabetes Melitus untuk penderita DM, pre-DM, komplikasi, dan masyarakat sehat sesuai dengan determinan sosialnya.
  • Penggunaan pendekatan Ekosistem untuk Perencanaan Program Diabetes Melitus berdasarkan Kebijakan Transformasi Kesehatan.
  • Perencanaan Program bersama antar pihak dalam Diabetes Mellitus di sebuah Kabupaten
  • Pelaksanaan dengan Koordinasi pelaku yang baik
  • Adanya Laporan Tahunan mengenai Program DM di sebuah Kabupaten/Kota.
Candra, SKM., MPH/Faisal, SKM., MPH

 

 

Narahubung

Candra, MPH | 081337336736
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.