Sebuah studi menyelidiki pengetahuan komprehensif tentang HIV di kalangan perempuan usia reproduktif di Sumba Barat Daya, Indonesia. Studi ini menyoroti rendahnya tingkat pengetahuan komprehensif tentang HIV di kalangan perempuan usia reproduktif di Sumba Barat Daya, meskipun telah ada upaya edukasi pemerintah selama bertahun-tahun. Dengan menggunakan pendekatan survei potong lintang terhadap 159 perempuan menikah berusia 15–49 tahun, studi ini menemukan bahwa sekitar 65% responden hanya mampu menjawab dengan benar setengah atau kurang dari total pertanyaan terkait HIV. Jawaban yang salah umumnya berkaitan dengan penularan HIV dari ibu ke anak serta berbagai miskonsepsi umum tentang virus ini. Semakin banyak sumber informasi yang diterima, semakin tinggi tingkat pengetahuan mereka. Sumber informasi utama mencakup tenaga kesehatan, media, sekolah, dan anggota jaringan sosial. Analisis model persamaan struktural menunjukkan bahwa tenaga kesehatan, media, dan jaringan sosial memberikan dampak langsung yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan HIV. Selain itu, status sosial ekonomi berpengaruh secara tidak langsung terhadap pengetahuan HIV, dimediasi oleh akses terhadap media dan tenaga kesehatan. Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan edukasi multi-sumber dalam meningkatkan literasi HIV di wilayah terpencil. Edukasi HIV yang lebih luas dan intensif melalui media dan penyuluhan oleh tenaga kesehatan lokal sangat direkomendasikan. Upaya ini krusial untuk mencegah penularan HIV diantara perempuan di pulau-pulau kecil Indonesia.
Selengkapnya https://link.springer.com/article/10.1186/s12889-024-21232-y