Penelitian ini mengevaluasi dampak kebijakan kawasan tanpa rokok (smoke-free policies/SFPs) di tingkat provinsi dan kabupaten terhadap beban penyakit kardiovaskular (CVD) di Indonesia. Menggunakan data klaim asuransi kesehatan nasional dari 244.602 orang dewasa (2019–2021), analisis dilakukan dengan regresi Poisson multilevel untuk mengukur risiko morbiditas dan mortalitas CVD. Hasil menunjukkan bahwa provinsi dengan SFP kuat memiliki risiko kematian dan morbiditas CVD yang lebih rendah dibandingkan wilayah tanpa SFP. Kabupaten dengan SFP sedang juga menunjukkan penurunan risiko kematian akibat CVD, meskipun tidak signifikan untuk morbiditas. Temuan ini menegaskan bahwa kebijakan SFP di tingkat subnasional berkontribusi pada penurunan beban CVD. Namun, variasi efektivitas di tingkat kabupaten menunjukkan tantangan dalam pelaksanaan dan penegakan kebijakan. Studi ini menyoroti potensi besar strategi pengendalian tembakau lokal dalam sistem kesehatan yang terdesentralisasi.
Selengkapnya https://tobaccocontrol.bmj.com/content/early/2025/06/12/tc-2024-059178.abstract