KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Blended Learning: Evidence to Health Policy
Tahapan II
Pelatihan Analisis Kebijakan Kesehatan
8, 15 dan 22 Juni 2021
LATAR BELAKANG
Kondisi kesehatan di Indonesia sedang menghadapi tantangan dan guncangan akibar dari pandemi Covid-19. Hal tersebut telah menghambat pelayanan kesehatan sehingga diperlukan kebijakan yang subtansi, srategis, dan agile dari pengambil keputusan. Sebagaimana dasarnya, kebijakan merupakan problem oriented di mana kehadirannya diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan publik dan kebijakan (Lasswell, 1970). Maka, penyusunan kebijakan yang layak haruslah sejalan dengan masalah yang sedang terjadi.
Menyusun suatu kebijakan yang layak dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kebijakan. Dalam analisis kebijakan, penetapan rekomendasi haruslah sejalan dengan identifikasi dan perumusan masalah. Mencapai kebijakan yang layak membutuhkan beberapa metode yang harus dilalui dalam analisis kebijakan (Dunn, 2004) yaitu: perumusan masalah (problem structuring), prakiraan (forecasting), rekomendasi (recommendation), pemantauan (monitoring), dan penilaian (evaluation). Penerapan metode analisis tersebut sangatlah penting, karena mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan. Kebijakan yang gagal dalam implementasi adalah kebijakan yang disusun tidak berdasarkan metode analisis yang optimal.
Untuk itu, penelitian kebijakan tidaklah cukup mengubah dan menyelesaikan masalah kesehatan. Namun, data dan hasil penelitian dapat digunakan sebagai evidence based dari penyusunan analisis kebijakan. Dengan demikian, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK – KMK UGM menyelenggarakan pelatihan analsisi kebijakan yang diperuntukan untuk seluruh isu kebijakan kesehatan, seperti JKN, KIA, Stunting, Gizi, dan lainnya.
TUJUAN
- Memahami perumusan atau identifikasi masalah utama
- Memahami perumusan akar masalah
- Memahami penyusunan opsi/alternatif/rekomendasi kebijakan yang visible
HASIL YANG DIHARAPKAN
- Peserta dapat memahami konsep dasar dari analisis kebijakan.
- Peserta dapat mampu memahami metode analisis kebijakan.
- Peserta dapat mengaplikasikan metode analisis kebijakan.
- Peserta mampu merumuskan masalah kebijakan dan membedakannya dengan masalah privat.
- Mampu mendiagnosa dan menentukan alternatif/opsi/rekomendasi kebijakan terbaik.
- Mampu membuat keputusan yang tepat atas berbagai alternatif/opsi/rekomendasi kebijakan yang dirumuskan hingga menjadi suatu rekomendasi.
KEGIATAN
Pukul 10.00 – 12.00 WIB
Hari & Tanggal |
Materi |
Narasumber |
Selasa, 8 Juni 2021 |
Merumuskan masalah kebijakan public atau kesehatan (problem structuring) |
Gabriel Lele, Dr.Phil, S.IP., M.Si. |
Selasa, 15 Juni 2021 |
Penerapan pendekatan untuk melakukan prakiraan (forecasting) untuk mengetahui jika masalah diabaikan atas dasar infromasi/data. |
Gabriel Lele, Dr.Phil, S.IP., M.Si. |
Selasa, 22 Juni 2020 |
Menentukan rekomendasi untuk tindakan kebijakan |
Gabriel Lele, Dr.Phil, S.IP., M.Si. |
REFERENSI
- Lembaga Apartur Negara (LAN). 2015. Modul IV: Analisis Kebijakan Publik.
- Dunn, William. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik (terjemahan). Yogyakarta: Gajah Mada University Press
- Bardach, E, 2012. A Practical Guide For Policy Analysis The Eight Fold Path To More Effective Problem Solving (4th edition). Sage. Washington DC
- Patton V dan Sawicki D, 1993. Basic Methods of Policy Analysis and Planning. Prentice Hall.