Sebuah studi dilakukan untuk mengevaluasi peran tingkat pendidikan dalam mendorong ibu remaja di Indonesia untuk melahirkan di fasilitas kesehatan, yang merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Studi ini menggunakan data sekunder dari Survei Kesehatan Indonesia 2023 dengan total 609 responden ibu berusia 13–19 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya sekitar 49,7% dari ibu remaja yang memilih melahirkan di fasilitas kesehatan, angka yang tergolong rendah mengingat pentingnya dukungan medis dalam proses persalinan. Melalui analisis regresi logistik, ditemukan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan ibu, semakin besar kemungkinan mereka melahirkan di fasilitas kesehatan. Dibandingkan dengan remaja yang tidak pernah bersekolah, ibu remaja yang pernah menempuh pendidikan dasar (SD) memiliki peluang 2,27 kali lebih besar untuk melahirkan di fasilitas, sementara yang pernah sekolah menengah pertama (SMP) memiliki peluang 4,55 kali lebih besar, dan yang mencapai sekolah menengah atas (SMA) bahkan memiliki peluang 5,04 kali lebih besar. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan sebagai determinan sosial utama dalam kesehatan maternal, dan memperkuat urgensi intervensi kebijakan yang mendukung akses pendidikan bagi perempuan muda sebagai strategi jangka panjang dalam memperbaiki kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
sumber https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213398425000594