Sindrom metabolik (MetS) meningkatkan risiko diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskular, dengan prevalensi lebih tinggi pada perempuan akibat faktor kehamilan, menopause, dan gaya hidup. Di Indonesia, MetS memengaruhi 21,66% populasi, dengan perempuan sebagai kelompok yang paling rentan. Deteksi dini melalui biomarker dinilai penting untuk pencegahan dan perawatan. Sebuah studi menganalisis hasil skrining kesehatan pada 139 perempuan di Sulawesi Selatan melalui pemeriksaan antropometri, tekanan darah, dan parameter biokimia.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi tinggi hipertensi, hiperurisemia, hiperkolesterolemia, dan obesitas, yang meningkat seiring pertambahan usia. Cutoff prediktif untuk hipertensi teridentifikasi pada berat badan 57,7 kg dan indeks massa tubuh 24,8 kg/m², sedangkan indeks lemak visceral 8,8 berhubungan dengan risiko hiperurisemia. Temuan ini menekankan pentingnya skrining metabolik pada perempuan. Diperlukan validasi lebih lanjut serta intervensi terarah untuk meningkatkan kesehatan metabolik perempuan di Indonesia
Selengkapnya https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S221339842500137X