Sindrom syok dengue (Dengue Shock Syndrome/DSS) masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas tinggi pada anak-anak di Indonesia. Namun, bukti terkait faktor risiko DSS pada populasi ini masih belum konsisten. Oleh karena itu, dilakukan sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang signifikan terkait DSS pada anak. Studi ini menganalisis 19 artikel ilmiah dengan total 3.086 anak yang diperoleh dari database PubMed, Google Scholar, GARUDA, dan ISJD, serta mengikuti pedoman PRISMA. Hasil analisis menunjukkan bahwa 36% anak di Indonesia mengalami DSS. Beberapa faktor risiko signifikan yang ditemukan meliputi obesitas/kelebihan berat badan, infeksi dengue sekunder, nyeri perut, hepatomegali, asites, efusi pleura, perdarahan saluran cerna, peningkatan hematokrit, trombositopenia, dan peningkatan kadar AST. Temuan ini menunjukkan pentingnya identifikasi dini terhadap tanda klinis dan parameter laboratorium tersebut dalam tata laksana kasus DSS pada anak-anak. Penelitian ini memperkuat urgensi pemantauan dan pencegahan berbasis risiko dalam penanganan dengue di Indonesia.
Selengkapnya https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213398425001848