Indonesia menghadapi beban ganda malnutrisi, yaitu kekurangan gizi dan obesitas yang terjadi bersamaan di masyarakat. Studi ini meneliti tren nasional kekurangan gizi (BMI<18,5) dan obesitas (BMI≥25, standar Asia) menggunakan data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2007, 2013, 2018, dan 2023 dengan 2,4 juta responden dewasa.
Hasil menunjukkan prevalensi berat badan kurang menurun dari 12,3% menjadi 7,5%, sedangkan obesitas hampir dua kali lipat dari 19,7% menjadi 38,3%. Peningkatan terbesar terjadi pada perempuan perkotaan dan kelompok berpendapatan tinggi. Lingkar perut tinggi juga meningkat hingga 42% pada 2023. Pola usia menunjukkan kekurangan gizi paling tinggi pada usia muda dan lanjut, sementara obesitas puncaknya di usia paruh baya. Analisis lanjut menunjukkan kelompok kaya lebih berisiko obesitas, sedangkan kelompok miskin lebih rentan kekurangan gizi. Laki-laki cenderung lebih kurus namun kurang berisiko obesitas dibanding perempuan. Secara keseluruhan, transisi gizi di Indonesia berlangsung cepat, dengan obesitas meningkat jauh lebih cepat dibanding penurunan kekurangan gizi, menandakan perlunya intervensi segera untuk mencegah krisis gizi baru.
Selengkapnya https://www.nature.com/articles/s41598-025-17348-9