Latar Belakang
Secara konsep, evidence atau bukti ini dapat diartikan sebagai ‘kebijakan berbasis bukti’ (Evidence Based Policy) yang sering dianggap sebagai hasil evolusi dari gerakan kedokteran berbasis bukti (Evidence Based Medicine/ EBP) (Goldenberg 2005; Pawson 2006; Young et al. 2002). Pendekatan ini mengarahkan untuk setiap keputusan diambil untuk menyelesaikan suatu masalah kesehatan telah mempertimbangkan bukti atau evidence yang ada. Permasalahan yang diselesaikan dengan mengambil suatu keputusan atau penetapan kebijakan dari pengambil keputusan tanpa mempertimbangkan evidence dapat mengakibatkan kesalahan tipe III yaitu masalah tidak terselesaikan dan menimbulkan masalah baru lainnya (Dunn, 2003).
Namun, ketika EBP ini tersedia, banyak pengambil keputusan yang tidak memiliki kemampuan untuk membaca dan memahaminya sehingga hasil dari EBP ini diperlukan pula jembatan atau diterjemahkan. Penerjemahan EBP ini dapat disebutkan dengan melakukan Knowledge Translation Product (Produk Penerjemahan Pengetahuan) yang memiliki fungsi untuk mengisi gap antara pengetahuan dan kebutuhan praktik. Ada banyak bentuk Knowledge Translation Product yang menjadi prioritas materi pelatihan, dua diantaranya; policy brief dan briefing notes. Dua produk ini banyak digunakan karena memiliki dampak lintas konteks dan topik. Policy brief dan briefing notes merangkum banyak evidence antara lain; evidence dari sumber global, lokal, dan kontekstual (wawancara informan kunci dengan pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan yang ditargetkan). Policy Brief mengandung beberapa poin utama yang cukup lengkap yaitu pernyataan masalah, opsi atau elemen, dan pertimbangan implementasi. Sedangkan briefing notes lebih singkat, dengan cepat dan efektif memberi saran kepada pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan tentang masalah publik yang mendesak dengan menyatukan bukti penelitian global dan bukti lokal.
Tujuan Kegiatan
Umum
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memahami, menganalisis, dan mengomunikasikan kebijakan kesehatan secara efektif melalui penyusunan policy brief dan advokasi kebijakan.
Khusus
- Memahami konsep dan prinsip kebijakan kesehatan.
- Memahami metode dan proses analisis kebijakan kesehatan.
- Memahami pengertian, fungsi, dan struktur policy brief.
- Mampu menyusun policy brief yang efektif dan berbasis bukti.
- Memahami konsep dan strategi advokasi kebijakan kesehatan.
Waktu & Tempat
Hari, tanggal : Kamis-Jumat, 25-26 September 2025
Pukul : 09.00-16.00 WIB
Tempat : Wyndham hotel, Yogyakarta
Biaya
Kategori |
Biaya |
Umum |
Rp. 2.500.000 |
Mahasiswa (S2/S3) |
Rp. 2.000.000 |
Kelompok/Instansi (Maks 3 orang) |
Rp. 5.500.000 |
Materi Pembelajaran
No |
Judul Materi |
Deskripsi |
Nama Narasumber |
1. |
Peranan evidence dalam penyusunan kebijakan dan menyediakan usulan kebijakan kesehatan dalam Policy Brief |
1. Apa itu kebijakan?
2. Mengenal evidence untuk analisis kebijakan
3. Mengenal Knowledge Translation (KT)
|
|
|
|
||
2. |
Strategi advokasi kebijakan kesehatan |
Definisi advokasi kebijakan kesehatan
|
Prof. Dr. Phil. Gabriel Lele, S.IP., M.Si. |
Strategi advokasi kebijakan kesehatan
|
|