Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Bekerjasama dengan

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Pengurus Daerah Istimewa Yogyakarta

Menyelenggarakan

SEMINAR KONTROVERSI SDKI 2012 DAN
STRATEGI PENURUNAN KEMATIAN IBU DAN BAYI 

Senin, 25 November 2013
di Ruang Teather Perpustakaan FK UGM Yogyakarta 

Akan disiarkan secara live streaming melalui website
www.kebijakankesehatanindonesia.net dan www.kesehatan-ibuanak.net 

  Latar Belakang

Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak telah menjadi prioritas utama dari pemerintah, bahkan sebelum Millenium Development Goal's 2015 ditetapkan. Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga mengindikasikan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan. (www.depkes.go.id)

Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan, ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI), dan angka kematian bayi (AKB). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 didapatkan data angka kematian ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka kematian ibu (AKI) tahun 2002 yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Data AKI tersebut membuat Indonesia mulai optimis bahwa target MDGs untuk AKI tahun 2015 adalah sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dapat tercapai. Sehingga tidak ada lagi sebutan sebagai negara yang memiliki AKI tertinggi dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia (62 per 100.000 kelahiran hidup), Srilanka (58 per 100.000 kelahiran hidup), dan Philipina (230 per 100.000 kelahiran hidup). Optimisme tersebut menjadi kecemasan setelah melihat hasil SDKI 2012 bahwa AKI tercatat mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup,

Sedangkan untuk data Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia walaupun masih jauh dari angka target MDGs yaitu AKB tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup tetapi tercatat mengalami penurunan yaitu dari sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2002) menjadi sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2007), dan terakhir menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2012). namun angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tetap tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN seperti Singapura (3 per 1000 kh), Brunei Darussalam (8 per 1000 kh), Malaysia (10 per 1000 kh), Vietnam (18 per 1000 kh), dan Thailand (20 per 1000 kh). Target AKB dalam MDGs adalah 23 per 1000 kh.

Dari data di atas jelas terlihat bahwa AKI dan AKB di Indonesia masih sangat tinggi, terutama untuk AKI yang berdasarkan trend data SDKI beberapa tahun ini mengalami fluktuasi yang angkanya semakin jauh dari target MGDs. Dalam rangka menurunkan AKI dan AKB memerlukan kerjasama lintas sektor dan lintas program. Alasan tersebut menjadi dasar diselenggarakannya seminar tentang "Kontroversi AKI dan AKB (SDKI 2012) di Indonesia, dan apa yang bisa dilakukanselanjutnya?" kerjasama PKMK FK UGM, Pokja KIA FK UGM, dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Pengda DI Yogyakarta ini. Seminar yang sasaran pesertanya dari berbagai kalangan seperti organisasi profesi (IAKMI, PPNI, IBI, dan IDI), Dinas Kesehatan, lembaga pendidikan, akademisi, LSM peduli kesehatan ini diharapkan dapat menjadi tempat diskusi dalam rangka mengkritisi AKI dan AKB tersebut, dan bagaimana tindaklanjutnya?.

  Tujuan Kegiatan:

  1. Mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya angka sedemikian rupa dalam SDKI 2012 dan SDKI periode-periode sebelumnya.
  2. Mendapatkan masukan strategi pemecahan masalah AKI dan AKB di Indonesia.
  3. Mendapatkan gambaran mapping peran berbagai sektor terkait seperti organisasi profesi, Dinas Kesehatan, lembaga pendidikan, akademisi, dan LSM peduli kesehatan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB.

Diharapkan, setelah mengikuti seminar ini, para peserta seminar dapat menindaklanjuti dengan menyusun rencana tindak lanjut yang tepat untuk penurunan AKI dan AKB sesuai peran yang dapat diperankannya di masyarakat.

  Peserta

  1. Organisasi profesi (IAKMI, IBI, PPNI, IDI)
  2. Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota
  3. Lembaga pendidikan kesehatan (FK – FKM, STIKES, dll)
  4. LSM peduli kesehatan
  5. Mahasiswa

 

  Jadwal Kegiatan

Senin 25 November 2013, di Ruang Teather Perpustakaan FK UGM

Waktu / Jam

Kegiatan

Pembicara / Penanggungjawab

08.00-08.30

Registrasi

Panitia

08.30 – 09.00

Pengantar dan Pembukaan

  1. Dr. Ova Emilia, Sp.OG, M.Med.Ed – POKJA KIA
  2. Dekan FK UGM

09.00 – 09.30

Keynote Speech

Pandangan dan Gerakan Perempuan dalam Penurunan AKI dan AKB (pencapaian MDG 4 dan 5)

GKR Hemas (Wakil Ketua  DPD RI Perempuan & Ketua TP PKK DIY)

09.30 – 10.00

Coffee break

Panitia

10.00 – 11.00

Debate Session : Kajian tentang AKI dan AKB di Indonesia (SDKI 2012) dibandingkan dengan SDKI periode sebelumnya

  1. Pandangan Akademisi
  2. Pandangan Pengguna

 

  1. Prof. dr. Bhisma Murti, MPH
  2. Dirjen Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI

Moderator : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

11.00 – 12.00

Strategi Penurunan AKI dan AKB

  1. Studi Kasus Strategi Penurunan AKI dan AKB di DIY
  2. Studi Kasus Strategi Penurunan AKI dan AKB di NTT
  1. dr. RA. Arida Oetami, M.Kes – Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY
  2. dr. Stefanus Bria Seran, MPH – Kepala Dinas Kesehatan Propinsi NTT

Pembahas : dr. Sitti Noor Zaenab, M.Kes

Moderator : Dr. dr. Dwi Handono, M.Kes

12.00 – 13.00

Kesimpulan, Rekomendasi dan Penutupan

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D

13.00 – 13.30

Makan siang

Panitia

Biaya Pendaftaran sebesar Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) dan mendapatkan fasilitas konsumsi selama meeting, dan sertifikat ber – SKP IAKMI Pusat.

SKP IAKMI PUSAT : Pembicara (2 SKP), Moderator (1 SKP), Peserta (1 SKP), Panitia (1 SKP).

 

  Pendaftaran pada:

Hendriana Anggi / Maria Happy
Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Gedung IKM Sayap Utara Lt. 2, Fakultas Kedokteran UGM
Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Ph. /Fax : +62274-549425 (hunting)
Mobile : +6281227938882 / +62813292786802
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Website : www.kebijakankesehatanindonesia.net / www.kesehatan-ibuanak.net