Untuk bahan pembahasan, kami berharap teman-teman dapat melihat di website www.kebijakankesehatanindonesia.net  yang melaporkan isi pertemuan Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia yang diselenggarakan dalam rangka KONAS IAKMI pada awal bulan September lalu di Kupang. Pada pertemuan tersebut memang angka SDKI belum keluar, namun kami sudah mendengar "bocoran" namun tidak berani menggunakan kata "melonjak tinggi". Kami menggunakan kata stagnasi, yang memang sudah diduga sejak 5 tahun yang lalu.

Silahkan klik pada link berikut: http://kebijakankesehatanindonesia.net/component/content/article/1883.html 

Anda dapat membaca laporan

SESI I.1

Analisis Kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak di Berbagai Daerah : Bagaimana data Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia. Mengapa Terjadi Stagnasi Program?

Jadual diskusi yang akan diselenggarakan di miling-list ini adalah: asd

    • Senin 30 September – Sabtu 5 Oktober 2013: Diskusi mengenai kebijakan KIA selama ini di Indonesia
    • Senin 7 Oktober – Sabtu 12 Oktober 2013: Diskusi mengenai Pemetaan Intervensi yang efektif untuk pelaksanaan kebijakan KIA
    • Senin 14 Oktober – Sabtu 19 Oktober 2013: Diskusi mengenai Policy Brief di Hulu
    • Senin 21 Oktober – Sabtu 26 Oktober 2013: Diskusi mengenai Policy Brief di Hilir.

Selasa 20 Oktober 2013: Diskusi tatap muka di Jakarta dan pembahasan strategi pelaksanaan policy brief.

Diteruskan dengan persiapan untuk pelaksanaan strategi baru penurunan kematian ibu dan bayi untuk tahun 2014 dan 2015 bagi daerah yang sukarela ikut. Diskusi persiapan ini akan dilakukan dan mengajak:

  1. Kemenkes
  2. Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupatan yang bersedia
  3. Tim Pendamping ahli dari Perguruan Tinggi di berbagai daerah/lembaga swasta yang bersedia menjadi konsultan.

Dengan strategi ini diharapkan diskusi di miling-list ini dapat memberikan inspirasi bagi para Agent of Change di daerah untuk mencoba mempraktekkan strategi baru di daerah masing-masing.

Siapa Agent of Change di daerah?

  1. Pemerintah Daerah: Bupati/Walikota, DInas Kesehatan, Direktur RSUD, Kepala Dinas lain di luar kesehatan yang terkait, anggota DPRD, dll
  2. Swasta/Masyarakat: Tokoh-tokoh masyarakat, LSM-LSM, POGI setempat, IDAI setempat, IBI setempat, IDI setempat, dan berbagai kelompok masyarakat
  3. Tim pendamping dari Perguruan Tinggi yang tersusun dari: ahli manajemen kesehatan masyarakat, dokter spesialis obsgin, dokter spesialis anak, bidan, ekonom pembangunan, promotor kesehatan dan ahli lain yang terkait dengan strategi.

Dalam pelaksanaannya nanti diperlukan para pemimpin dari berbagai profesi di daerah yang sadar bahwa kematian ibu dan bayi harus dikurangi secara radikal, dengan kegiatan nyata di lapangan. Tidak hanya bicara di seminar, adu argument ilmiah tanpa bukti di lapangan, ataupun saling menyalahkan di media.

Terimakasih atas perhatiannya.
Daftarkan diri anda (jika belum) di miling-list desentralisasi kesehatan. Pendaftaran pada saudari Heny Rohmi

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 

Kami tunggu komentar anda di miling list desentralisasi kesehatan.