Kemkes Dorong BUMN Terapkan Efisiensi Kesehatan

Semarang - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, pihaknya mendorong badan usaha milik negara (BUMN) menerapkan efisiensi biaya kesehatan, tanpa mengurangi mutu layanan.

"BUMN merupakan lembaga yang strategis yang diharapkan bisa melakukan perubahan dan perbaikan dalam kesehatan karyawan dengan prinsip efisien, efektif, berkelanjutan, dan adil," katanya, di Semarang, Senin malam (21/1), sebagaimana dilapokan Antara.

Hal itu diungkapkannya, saat konferensi pers workshop "Peran Serta BUMN Dalam Revitalisasi Dokter Primer Untuk Memperkuat Sistem Kesehatan Nasional" yang diprakarsai PT Pertamina di Hotel Patra Jasa Semarang.

Ali mengatakan, PT Pertamina sudah menerapkan sistem "manage care", tetapi upaya menegakkan kebijakan pengendalian biaya kesehatan, termasuk obat akan lebih efektif apabila dikerjakan bersama-sama kalangan BUMN.

Ia mencontohkan, kebijakan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang melakukan reformasi sistem pelayanan jaminan kesehatan, sebab aspek kesehatan sangat berpengaruh terhadap produktivitas pekerja.

Di AS, kata dia, untuk produksi satu unit mobil setidaknya membutuhkan biaya sekitar 1.200 dollar AS untuk kelengkapan komponen kesehatannya, sementara di Jepang berkisar 600 dollar AS untuk setiap unit mobil.

"Indonesia masih kalah. Untuk itu, diperlukan pengendalian biaya kesehatan, agar lebih holistik, efisien, efektif, dan adil. Program efisiensi kesehatan di BUMN ini sejalan dengan program Kemkes," kata Ali.

Senada dengan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa Gatot Trihargo mengakui peran vital BUMN untuk melakukan efisiensi biaya kesehatan karyawannya, seperti yang dilakukan PT Pertamina.

"Untuk mendorong ini, kami sinergikan seluruh potensi BUMN, termasuk tranformasi PT Askes menjadi badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan, sementara PT Jamsostek menjadi BPJS ketenagakerjaan," katanya.

Dalam proses tranformasi dua BUMN itu, kata dia, tentunya ada beberapa penyediaan jaminan kesehatan yang sebelumnya ditangani PT Jamsostek dialihkan ke PT Askes sehingga layanan yang diberikan semakin prima.

Berkaitan dengan efisiensi biaya kesehatan, ia menjelaskan BUMN memiliki banyak potensi kesehatan yang bisa layanannya bisa diintegrasikan, dikonsolidasikan, dan disinergikan agar lebih efektif dan efisien.

"BUMN memiliki dua fungsi dalam jaminan kesehatan, baik sebagai peserta maupun penyedia. Kita (pemerintah) punya apotek, mulai PT Kimia Farma, PT Bio Farma, dan sebagainya. Rumah sakit kita juga punya," kata Gatot. (TMA)

(sumber: www.gatra.com)