Polio Masih Mungkin Berkembang

menkes29aprNafsiah Mboi, saat memberikan keterangan (Jakarta, 27/4/2013)Jakarta, PKMK. Penyakit polio saat ini sudah berkurang cukup banyak di Indonesia berkat pemberian vaksin. Meskipun begitu, kemungkinan kembalinya penyakit itu tetap mesti dicermati. Bisa saja penularan itu datang dari negara lain. Hingga saat ini, vaksin polio tetap diberikan di Indonesia ungkap Nafsiah Mboi, Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi (27/4/2013). Pemberian vaksin terbukti mencegah sejumlah penyakit. Selain polio, penyakit cacar pun berkurang banyak. "Dulu di tahun 1974 saat saya muda, wajah bopeng akibat penularan cacar mudah ditemui, sekarang kan tidak begitu lagi. Walau begitu, penularan cacar harus terus dipantau," kata dia.

Semua pihak di Indonesia melalui program imunisasi harus memberikan kontribusi dalam mencegah penyakit seperti itu. Sebab, keberhasilan program itu ditentukan oleh banyak pihak, tidak hanya oleh Kementerian Kesehatan RI. Bila di Indonesia ada anak yang tidak mendapatkan imunisasi, berarti haknya sudah dilanggar. Maka semua warga harus mengupayakan agar anak itu diimunisasi sehingga terhindar dari sejumlah penyakit, tegas Nafsiah. Saat ini, program imunisasi dasar lengkap baru mencakup sekitar 80 persen. Dengan demikian, jumlah anak yang belum terjangkau sekitar 3 juta orang. "Jumlah ini tidak sedikit dan bisa ditemui terutama di desa-desa," jelas Nafsiah.

Lebih lanjut, di Indonesia baru delapan penyakit yang bisa dicegah melalui program imunisasi dasar, sementara di Kuba sudah mencapai 13 penyakit. Selain keberhasilan, ada tantangan yang mesti dihadapi Indonesia dalam pencegahan penyakit itu. Beberapa diantaranya : kendala geografis yang menyebabkan berkurangnya jangkauan program itu. Di samping itu, orang tua sering enggan mengimunisasi anak karena kendala waktu. "Tahun ini, kita mulai memberikan sejumlah vaksin jenis baru," tutup Nafsiah