4 Negara Bahas HIV

Metrotvnews.com, Jakarta: Para pejabat dari Indonesia, India, China, dan Thailand menghadiri pertemuan di Jakarta, Rabu, untuk membahas pentingnya kesadaran HIV dan perlindungan terhadap penderitanya, sehingga tidak ada diskriminasi.

Lebih dari 70 pejabat kesehatan akan menghadiri acara tersebut yang berlangsung selama dua hari terhitung Rabu (21/11) sampai Kamis (22/11). Pertemuan ini didukung oleh International Labour Organization (ILO) dan United Nations Development Progamme (UNDP), demikian siaran pers UNDP, Rabu (21/11).

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi membuka pertemuan tersebut. Pertemuan itu dinamakan "Advancing HIV-Sensitive Social Protection in Indonesia".

Indonesia, India, China, dan Thailand adalah negara terbesar se-Asia Tenggara dengan jumlah penduduk yang mengidap HIV. Disebutkan bahwa 2001-2009 pengidap HIV di Indonesia meningkat tiga kali lipat, dan tercatat juga penderita HIV meningkat dari 11 provinsi pada tahun 2004 menjadi 33 provinsi di tahun 2009.

Sebuah penelitian ILO/UNDP pada tahun 2011 mengungkapkan, keluarga-keluarga di Indonesia yang terkena HIV /AIDS menghadapi tantangan yang lebih besar di bidang ekonomi dan sosial yang lebih besar dan membandingkan dengan keluarga yang tidak terinfeksi HIV/AIDS.

Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap penderita HIV dan meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat yang rentan terkena penyakit tersebut, seperti pekerja seks komersial, pria berhubungan badan dengan sesama jenis, transgender, dan sesorang pengguna obat terlarang dengan menggunakan suntik.

Di samping itu, pertemuan tersebut akan mengkaji 'Social Protection Floor' (SPF) yang meningkatkan hak-hak dasar keamanan sosial dan jaminan universal di Indonesia, serta biaya dari penyertaan pengobatan HIV dan perawatan. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai pertukaran pembelajaran dan pengalaman dan berdiskusi mengenai mekanisme yang telah didesain terhadap stigma buruk bagi penderita HIV dan menghentikan stigma tersebut, sehingga tidak ada lagi diskriminasi terhadap mereka. Praktik terbaik dimulai dari tingkat nasional dan provinsi dan didukung oleh Jamsostek, Jamkesda, dan lembaga swadaya masyarakat yang terkait.

"Kita perlu lebih ramah dengan memberikan jaminan kesehatan untuk melindungi penderita HIV di Indonesia. Dan diprediksi tahun 2014 penderita HIV di Indonesia akan meningkat sebanyak 680.000. ILO percaya bahwa menyediakan perawatan kesehatan yang tepat adalah penting untuk mencegah penyebaran HIV. Kita harus bekerja sama untuk menangani hal tersebut," kata Kepala Perwakilan ILO untuk Indonesia Peter Van Rooij.

Sementara itu, Kepala Perwakilan UNDP untuk Indonesia Beate Trankman juga menambahkan diperlukan komitmen yang kuat dan ketegasan kepemimpinan dari pemerintah Indonesia menanggapi respon terhadap HIV.

"UNDP percaya para pengidap HIV di Indonesia seharusnya bisa diperlakukan sama terutama dalam hal pelayanan dan perlindungan kesehatan. Kami mendukung kegiatan ini karena dapat mengatasi kebutuhan sosial populasi terpinggirkan secara umum dan orang yang hidup dengan HIV khususnya," katanya.

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi pun akan mendiskusikan kebijakan mengenai hal tersebut dengan sebaik-baiknya untuk melindungi penderita HIV di Indonesia.

(sumber: www.metrotvnews.com)