Reportase Hari 1 - Konas IAKMI XIII

Sambutan

Konas IAKMI Ke-XIII diselenggarakan di Makassar pada 3 – 5 November 2016. Acara ini dihadiri oleh 1300 peserta dari seluruh Indonesia. Acara diawali dengan pergelaran paduan suara mahasiswa FKM Universitas Hasanuddin yang cukup menghibur peserta sambil menanti kehadiran para pejabat membuka acara. Acara dibuka dengan tarian Paraga sebelum akhirnya para pejabat yang telah hadir secara bergantian menyampaikan sambutannya.

Ketua Umum IAKMI (dr. Adang Bachtiar, MPH, SCD, PhD)

adangdr Adang bachtiarDalam laporannya, ketua umum IAKMI menyatakan bahwa permasalahan kesehatan masyarakat merupakan permasalahan yang serius dalam upaya sektor kesehatan, khususnya dalam mendorong promkes untuk mencapai Nawacita 3. IAKMI juga adalah anggota Tim Kendali Mutu Kendali Biaya terkait JKN dan melihat tantangan pembiayaan kesehatan sebagai masalah yang krusial dalam konteks gaya hidup sehat yang belum diadopsi sepenuhnya dan biaya katastropik kesehatan masih tinggi.

video

 

 

 

 

Gubernur Sulawesi Selatan (Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MSi, MH)

syahrulSyahrul Yasin LimpoDalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Selatan mengharapkan agar Konas dapat membangkitkan komitmen seluruh pesertanya untuk membangun kesehatan di Indonesia. Kawasan Timur Indonesia khususnya sangat kaya akan sumber daya, 9000 pulau, 5000 sungai, 28 gunung tinggi, emas, gas, minyak dan kekayaan kehutanan dan kelautan yang luar biasa. Tetapi kekayaan itu tidak akan bisa dikelola dengan baik bila kesehatan tidak menjadi prioritas. Gubernur menyatakan bahwa pendekatan kewilayahan seharusnya menjadi arah dalam kebijakan kesehatan.

video

 

 

 

WHO Representative (Dr. Sharad Adikary)

sharadDr. Sharad AdikaryDalam sambutannya, Dr Sharad menyatakan bahwa situasi kesehatan global menunjukkan beberapa paradoks. Misalnya angka harapan hidup meningkat sejak tahun 1990-an, tetapi kematian anak di bawah lima tahun juga tinggi. Berbagai penyebab kematian semakin kompleks dengan adanya faktor globalisasi, industrialisasi, dan perubahan iklim. Hal ini mendorong berbagai upaya untuk promosi perilaku sehat, well-being, dan pencanangan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk 15 tahun ke depan. Target-target SDGs membutuhkan perencanaan, implementasi dan pemantauan yang berkelanjutan dan sinergi dari berbagai sektor.

video

 

 

Comments  

# RANNI MURTININGRUM 2016-11-07 02:50
Isu-isu yang menjadi prioritas bidang Kesehatan yang disampaikan oleh ibu Menkes :
1. Isu : Melonjaknya angka PTM (penyakit katastropik)
Tantangan : Penguatan promotif dan preventif di layanan kesehatan primer
2. Isu : Akses ke pelayanan kesehatan yang berkualitas dan penguatan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
Tantangan :
- Pemerataan distribusi SDMK salah satunya dengan program Nusantara Sehat
- Penguatan layanan di tingkat primer dengan kolaborasi antar lintas sektor
- Harmonisasi kebijakan kesehatan pusat dan daerah
- Kemudahan akses transportasi
3. Isu : Pemda bertanggung jawab dalam pencapaian indikator SPM
Tantangan :
- Pemberdayaan masyarakat dan pendekatan keluarga karena indikator SPM sama dengan indikator keluarga sehat.
- Mendorong gerakan masyarakat untuk hidup sehat
- Menerapkan sistem kontrak untuk memotivasi pencapaian Indikator keluarga sehat (IKS)

Isu yang belum disampaikan :
1. Isu : Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
Tantangan :
- Wilayah Indonesia luas dan merupakan negara kepulauan
- Infrastruktur SIK masih belum memadai
- SDMK masih belum mau peduli dengan SIK
Reply
# Nanik Sri Wahyuni 2016-11-07 04:15
Isu-isu utama apa saja yang menjadi prioritas sektor kesehatan di Indonesia:
1. Masih Tingginya AKI, AKB dan Masalah Gizi
2. Transisi Epidemiologi yaitu meningkatnya Non communicable disease namun juga masih adanya Communicable disease sehingga menjadi suatu permasalahan kesehatan ygkomplek.
3. Akses pelayanan kesehatan yang belum merata, yakni SDM dan sarana prasarana kesehatan. salah satu terobosan untuk mengatasinya adalah adanya program Nusantara Sehat.
4. JKN yang menjadi tulang punggung Universal Health Couverage tahun 2019, dimana untuk saat ini proporsi penyerapannya masih kurang dari 90%
Isu yang belum disampaikan menurut saya adalah:
Saya sependapat dengan mb Ranni bahwa belum ada menyinggung isu tentang sistem informasi kesehatan, kemudian juga sistem rujukan kesehatan mengingat kematian ibu dan anak banyak diakibatkan karena rujukan yang belum baik.
Yang menarik menurut saya adalah di terbitkannya Permenkes no 43/2016 tentang SPM Kesehatan yang berisi 12 jenis pelayanan kesehatan yang harus dilakukan olehPemda, ini sebagai dasar bahwa masalah kesehatan itu bukan hanya tanggung jawab Dinas kesehatan/orang-orang kesehatan saja tapi merupakan tanggung jawab semua pihak, semua sektor terkait.
Reply

Add comment

Security code
Refresh