DAMPAK ASKESKIN TERHADAP KUNJUNGAN KE PUSKESMAS/PUSTU
DAN RSU PEMERINTAH OLEH INDIVIDU DEWASA:
STUDI KASUS DATA IFLS 2000 DAN 2007

Edy Purwanto & Fajar Suminto

SurveyMETER


 Latar Belakang

Tahun 2005 pemerintah mengalokasikan subsidi BBM untuk sektor kesehatan menjadi Program Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin). Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Tujuan akhir adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
 

 Tujuan

Analisis ini mempunyai tujuan utama untuk mengetahui dampak Askeskin terhadap kunjungan ke Puskesmas/Pustu dan RSU Pemerintah oleh individu dewasa.
 

 Metode

Analisis ini menggunakan data Indonesia Family Life Survey / IFLS tahun 2000 dan 2007. Sampel terdiri dari individu berumur 15 tahun atau lebih berjumlah 19.226 dan dapat diwawancara pada tahun 2000 maupun 2007. Variabel dependen yang digunakan adalah kunjungan rawat jalan sebulan terakhir ke Puskesmas/Pustu dan Rumah Sakit Umum Pemerintah serta kunjungan rawat inap selama setahun terakhir di Rumah Sakit Umum Pemerintah. Variabel independen utama adalah kepemilikan Askeskin dan dikontrol dengan faktor demografi seperti jenis kelamin, pendidikan, status menikah, kota-desa, morbiditas dan penyakit kronis. Untuk menjawab tujuan utama dalam analisis ini digunakan metode analisis data panel fixed effect.
 

 Hasil

Hasil analisis menunjukkan bahwa pada periode tahun 2000 dan 2007 telah terjadi peningkatan kunjungan rawat jalan maupun rawat inap di RSU pemerintah masing-masing dengan koefesien 0,003 dan signifikan pada level 10%. Askeskin telah meningkatkan kunjungan rawat jalan ke Puskesmas/Pustu dan RSU pemerintah namun tidak signifikan. Dampak Askeskin paling besar terjadi pada peningkatan rawat inap di RSU pemerintah dengan koefesien sebesar 0,014 dan signifikan pada level 1%. Faktor lain yang cukup signifikan dalam peningkatan kunjungan ke Puskesmas/Pustu dan RSU pemerintah adalah gejala penyakit maupun penyakit kronis yang diderita dengan koefesien rata-rata 0,02.
 

 Kesimpulan

Askeskin telah memberikan dampak yang besar pada peningkatan kunjungan rawat inap di RSU pemerintah. Namun Askeskin memberikan dampak yang kurang signifikan pada peningkatan kunjungan rawat jalan di awal-awal dimulainya program ini.
 

 Saran

Pemberian program Askeskin atau program sejenis perlu dikembangkan karena sangat bermanfaat pada peningkatan kunjungan rawat inap di RSU pemerintah. Untuk lebih meningkatkan pemanfaatan Askeskin pada kunjungan rawat jalan, perlu dikembangkan cakupan penggunaan Askeskin. Askeskin tidak hanya berlaku untuk pengobatan penyakit yang diderita, tetapi juga dapat digunakan untuk pemeriksaan kesehatan meskipun belum ada gejala yang dirasakan maupun penyakit kronis yang telah timbul.

Kata Kunci : Askeskin, IFLS, fixed effect

Powerpoint