HUBUNGAN DESENTRALISASI FISKAL DI BIDANG KESEHATAN
DENGAN CAKUPAN IMUNISASI ANAK DI INDONESIA

Asri Maharani1, Gindo Tampubolon2
1 Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang
2 Institute for Social Change, University of Manchester


 Latar belakang

Beberapa penelitian terdahulu telah mendokumentasikan hubungan antara cakupan imunisasi pada anak dengan faktor-faktor demografi, sosio-ekonomi, serta akses terhadap fasilitas kesehatan. Namun hubungan antara desentralisasi fiskal dan cakupan imunisasi pada anak belum banyak diketahui.
 

 Tujuan

Untuk mengetahui hubungan antara desentralisasi fiskal di bidang kesehatan dan cakupan imunisasi anak di Indonesia.
 

 Metode

Studi ini menggunakan analisa multilevel untuk mengetahui hubungan tersebut dan imputasi multipel untuk menganalisa data yang tidak lengkap. Data yang digunakan pada studi ini adalah data Susenas tahun 2004 sampai dengan 2011, data Podes dan data keuangan pemerintah daerah pada tahun yang sama.
 

 Hasil

Terdapat peningkatan cakupan imunisasi anak yang signifikan setelah desentralisasi. Besarnya anggaran pemerintah daerah di bidang kesehatan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan cakupan imunisasi anak, sedangkan kepadatan fasilitas kesehatan dan paramedis (per 1000 populasi) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadan status imunisasi anak.
 

 Kesimpulan

Desentralisasi fiskal di bidang kesehatan tidak berpengaruh terhadap peningkatan cakupan imunisasi pada anak di Indonesia.
 

 Saran

Dalam penerapan desentralisasi, pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih besar pada ketersediaan layanan kesehatan (jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan) dan bukan hanya pada besarnya anggaran kesehatan saja.

Kata kunci : imunisasi, desentralisasi fiskal, multilevel, imputasi multipel

Powerpoint