KELEMAHAN DALAM PELAKSANAAN PEMANTAUAN
WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK

Yusni Zainal1, Mubasysyir Hasanbasri2, Guardian Yoki Sanjaya3
1Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan

2Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan, FK UGM, Yogyakarta
3Sistem Infomasi Manajemen Kesehatan, FK UGM, Yogyakarta


 Latar belakang

Dinas kesehatan memiliki program pemantauan khusus terhadap kesehatan ibu dan anak dengan tujuan deteksi dini terhadap kemungkinan situasi buruk yang mengancam. Kegiatan ini berawal dari proses pencatatan rutin dan pengumpulan data berkala, sehingga dapat melakukan analisis terhadap situasi untuk ditindak lanjuti. Mengapa kesehatan ibu dan anak masih masih menjadi masalah? Mengapa kegiatan PWS KIA seperti tidak memiliki kontribusi pada permasalahan ibu dan anak yang ada hingga saat ini? Apa yang salah dari proses siklus informasi yang dilakukan?
 

 Tujuan

Penelitian ini mengkaji desain dan pelaksanaan pengumpulan data dan praktik pemantauan dalam PWS KIA di Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai.
 

 Metode

Penelitian ini mewawancara pejabat dan pelaksana di Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang berkaitan dengan pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak. Analisis difokuskan pada kebutuhan tindak lanjut masalah-masalah KIA dan sistem informasi dan pengambilan keputusan yang terkait.
 

 Hasil

Petugas melakukan pencatatan, pengumpulan, dan analisis data PWS KIA lebih untuk kepentingan perencanaan dan evaluasi program KIA daripada untuk melakukan monitoring situasi yang harus ditindaklanjuti secara cepat. Penelitian ini menemukan kurangnya pengorganisasian dan keterbatasan data yang mendukung kegiatan pemantauan kasus dalam upaya menyelamatkan ibu dan anak di lapangan. Pelaksana bidang kesehatan ibu dan anak memiliki pola kerja rutin yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemantauan tersebut. Dinas Kesehatan dan Puskesmas memiliki organisasi yang kurang sesuai dengan kebutuhan problem-problem lapangan akut.
 

 Kesimpulan

Dinas Kesehatan tidak melakukan pemantauan situasi yang harus ditindaklanjuti. Jenis dan manajemen data harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan berbagai aktor pelayanan kesehatan sehingga situasi yang membutuhkan tindak lanjut cepat dapat dilakukan secara lebih tepat. Kasus-kasus yang harus ditindaklanjuti cepat justru tidak masuk dalam prioritas pencatatan
 

 Saran

Dinas Kesehatan membutuhkan sistem pemantauan yang dikelola lebih serius berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang bisa diakses oleh semua pihak. Lebih penting dari itu, Dinas Kesehatan harus membuat koordinator program KIA lebih sebagai sebuah task force yang dikontrak secara khusus.

Kata kunci : Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA, Monitoring KIA, Sistem Informasi Kesehatan

Powerpoint