Modul 1

Selamat Datang !

Anda masuk pada Masyarakat Praktisi yang membahas mengenai hubungan antara peneliti dan pengambil kebijakan terutama dalam hal kebijakan kesehatan.
Tujuan Masyarakat Praktisi ini adalah untuk:

  1. Mempelajari hubungan antara peneliti dengan pengambil kebijakan melalui lesson-learned di berbagai kasus.
  2. Mengembangkan kemampuan peneliti untuk memahami sifat dan budaya pengambil kebijakan
  3. Mengembangkan kemampuan peneliti untuk menyusun Policy-Brief untuk para pengambii kebijakan.

Siapa anggota Masyarakat Praktisi ini?

Diharapkan yang menjadi anggota adalah:

  • Para peneliti kebijakan kesehatan
  • Para analis kebijakan kesehatan
  • LSM-kelompok-kelompok yang bergerak dalam advokasi kebijakan
  • Pengambil kebijakan yang ingin menggunakan hasil penelitian atau advokasi untuk proses pengambilan kebijakan.

Untuk mengembangkan kemampuan anggota dalam mencapai tujuan tersebut, ada beberapa Program Kegiatan yang dapat diperdalam, antara lain:

  1. Pelatihan Penulisan Policy Brief, 5 – 24 Oktober 2015
  2. Memahami Proses Pengambilan Kebijakandan Sifat Kebijakan dan Perilaku Pengambilan Kebijakan, 26 Oktober – 14 November 2015
  3. Penggunaan berbagai sarana untuk melakukan advokasi, 16 November – 2 Desember 2015

Penyusunan Ringkasan Kebijakan

Selamat datang di Modul 1, Penyusunan Ringkasan Kebijakan (Policy Brief). Modul ini akan mendampingi peserta selama tanggal 5 – 24 Oktober 2015 untuk dapat menulis setiap bagian dari policy brief. Peserta dapat mengakses setiap bagian dari modul ini secara berurutan pada tanggal 5 – 10 Oktober 2015.

Setelah itu, peserta harus menulis naskah ringkasan kebijakan dan dikirimkan ke fasilitator paling lambat tanggal 17 Oktober 2015. Naskah yang masuk akan direview dan diberi masukan oleh fasilitator antara tanggal 19 – 24 Oktober 2015.

Naskah ringkasan kebijakan diharapkan terdiri dari sekitar 1500 – 1700 kata, atau maksimal 5 halaman. Struktur naskah adalah sebagai berikut:

  • Ringkasan Eksekutif
  • Pendahuluan (sekitar 15% dari seluruh naskah)
  • Metodologi (sekitar 5% dari seluruh naskah)
  • Hasil dan Kesimpulan (sekitar 40% dari seluruh naskah)
  • Implikasi dan Rekomendasi (sekitar 40% dari seluruh naskah)

Modul-modul berikut ini disusun untuk menjelaskan panduan penulisan setiap bagian dari struktur tersebut.
Selamat mengikuti!

Hari 1, 5 Oktober : Pendahuluan
Hari 2, 6 Oktober: Metodologi, Hasil dan Kesimpulan
Hari 3, 7 Oktober: Implikasi dan Rekomendasi
Hari 4, 8 Oktober: Ringkasan Eksekutif
Hari 5, 9 Oktober: Finalisasi naskah

Bahan bacaan

 

Modul Hari 1

Pendahuluan

Sesuai namanya, ringkasan kebijakan (policy brief) adalah sebuah dokumen yang memberikan informasi yang singkat namun adekuat agar pembaca dapat mengambil keputusan atau membuat kebijakan. Tujuannya adalah agar ada sesuatu yang dilakukan oleh pengambil kebijakan.

Penulisan policy brief biasanya didasarkan pada hasil penelitian empiris. Kita perlu memahami apakah penelitian ini berada dalam tahapan:

  • Sebelum ada kebijakan. Dengan demikian policy brief diarahkan untuk memberi ide untuk penyusunan kebijakan yang relevan.
  • Saat kebijakan berada dalam proses legislasi untuk menjadi sebuah kebijakan public. Dengan demikian policy brief diarahkan untuk membentuk persepsi atau menggalang dukungan untuk suatu kebijakan yang akan disahkan.
  • Saat kebijakan dilaksanakan. Dengan demikian penelitian merupakan penelitian yang mengarah ke bagaimana pelaksanaan kebijakan (Implementation Research), dan policy brief diarahkan untuk mengidentifikasi tantangan-tantangan di lapangan.
  • Saat berada dalam fase Evaluasi Kebijakan. Dengan demikian policy brief diarahkan untuk menilai atau mengkritisi suatu kebijakan tergantung pada hasil yang dicapai.

Artinya, tujuan dari policy brief harus dinyatakan secara jelas di dalam naskah policy brief. Tujuan policy brief biasanya ditempatkan di bagian awal dari policy brief, yaitu di bagian Pendahuluan.

Selain tujuan, beberapa hal penting lain yang harus disebutkan di bagian Pendahuluan, yaitu kebijakan apa yang disorot. Nyatakan secara jelas apakah ini merupakan:

  • Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, atau
  • Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah propinsi, atau
  • Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota
  • Kebijakan yang ditetapkan oleh lembaga

Sebutkan nomor dan judul kebijakannya, jika ada. Dengan memperhatikan konteks tingkat pengambil kebijakan maka kita sebagai penulis Policy Brief dapat membayangkan siapa yang akan dituju. Hal ini sangat penting untuk pemberian rekomendasi nantinya.

Bagian Pendahuluanadalah tempat dimana kita meyakinkan pembaca bahwa isu yang dipilih memang penting dan menarik, oleh karena itu perhatikan hal-hal apa yang harus muncul di bagian ini, serta pilihan kata dan gaya penulisan yang digunakan:

  • Nyatakan mengapa topik ini penting dan menarik
  • Jelaskan seperti apa situasinya atau seberapa mendesak hal ini
  • Nyatakan tujuan dari policy brief
  • Secara singkat berikan gambaran mengenai hasil temuan dan konklusi
  • Tulislah dengan gaya yang menarik perhatian, bukan dengan gaya penulisan laporan

Tergantung dari cara bagian Pengantar ditulis, pembaca dapat saja merasa bahwa:

  • Isunya tidak menarik dan tidak penting
  • Isunya menarik, tetapi tidak penting
  • Isunya penting, tetapi tidak menarik
  • Isunya memang penting dan menarik.

Mengingat sulitnya menulis sebuah policy brief, kami sarankan Anda untuk mempersiapkan hal-hal ini sebelum menulis:

  1. Identifikasi siapa audiensnya. Tanyakan pada diri sendiri: untuk siapa saya menulis, dan mengapa?
  2. Identifikasi pesan kuncinya. Tanyakan pada diri sendiri: apa yang harus pembaca saya ketahui?
  3. Susun kerangka menulis. Tanpa adanya kerangka, kita akan cenderung mengulang-ulang hal yang sama, atau menulis terlalu panjang tanpa fokus yang jelas.

 

 

Comments  

# Laksono Trisnantoro 2015-10-09 08:59
Dear para peserta Pelatihan.
Selamat datang pada hari 1 kegiatan pelatihan ini. Awal dari proses yang cukup panjang, tapi menarik sudah ada di layar komputer kita. Sebagai sebuah Masyarakat Praktisi (Community of Practice) mengenai hubungan Pengambil Kebijakan dengan peneliti atau dosen perguruan tinggi, merupakan hal yang esensial untuk membahas secara akademik teknik menyusun policy brief, siapa pengambil keputusan dan proses pengambilan keputusan sendiri.

Dalam kesempatan pertemuan Hari 1 ini, mohon agar para peserta dapat menuliskan motivasi dan tantangan mengikuti kursus ini. Ada beberapa pertanyaan menarik yang terbersit:
- APakah para peserta sudah mempunyai penelitia kebijakan yang perlu untuk disusun policy breiefnya untuk para stakeholders?
- Apakah para peserta merupakan tokoh masyarakat dan akamdeisi yang concern pada kebijakan?
- Apakah ada time-frame/jadual yang ketat dalam penulisan ini?
- Apakah

Saya sebagai Penanggung-Jawab Kursus sangat membutuhkan uraian mengenai hal ini dan tentunya ditambah dengan:
Siapa sasaran (audiens) pembaca policy brief yang sedang disusun saat ini. APakah ada kontroversi di sekitar kebijakan yang ada bahas?


Silahkan menuliskan.
Reply
# Mawardi 2015-10-09 09:05
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Prof. Laksono
Saya bekerja di Pemprov Kalimantan Selatan, tepatnya di Dinas Kesehatan Provinsi, saat ini sedang studi di Program S3 FK UGM.

Selama ini pembangunan kesehatan di Kalimantan Selatan, khususnya yang didanai dari APBD, direncanakan tanpa acuan yang jelas, hanya melanjutkan kegiatan-kegiatan tahun sebelumnya dengan perubahan seperlunya. Ini mungkin salah satunya akibat dari Renstra Pembangunan Kesehatan Provinsi yang dibuat tidak berbasis bukti. Sebenarnya penelitian-penelitian yang dapat mendukung kebijakan kesehatan banyak dilakukan baik oleh Badan Litbang Daerah maupun perguruan tinggi lokal, tetapi hanya berhenti pada penulisan laporan. Permasalahannya adalah, belum ada komunikasi yang efektif dan intensif antara peneliti untuk menyampaikan hasil penelitiannya dengan pihak pemerintah daerah selaku pembuat kebijakan, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan.

Dari permasalahan di atas, saya tertantang untuk mencoba menggunakan media Policy Breif sebagai salah satu alternatif media penghubung antara peneliti dengan pembuat kebijakan di daerah (Gubernur, DPRD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepada Bappeda), menggantikan media selama ini, yakni dukumen tebal laporan hasil penelitian--yang selama ini jarang disentuh apalagi dibaca oleh pembuat kebijakan.

Terima kasih

Mawardi
Reply
# Nurul Puspasari 2015-10-09 09:05
Assalamu’alaikum Prof Laksono,



Perkenalkan nama saya nurul puspasari. Saya seorang staf di subbag evaluasi dan pelaporan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Saya dan beberapa teman dari Badan Litbangkes diminta oleh Ibu Sekretaris Badan untuk mengikuti pelatihan ini. Menurut saya pelatihan ini cukup penting dan menarik. Selama ini, masih banyak hasil penelitian yang berakhir di jurnal penelitian tanpa dimanfaatkan dengan maksimal, bahkan yang lebih tragis hanya berakhir di laci meja. Di sisi lain, para pemegang kebijakan membuat target, indikator dan program dengan perkiraan atau mungkin kecenderungan pribadi. Sehingga program yang dijalankan belum tentu sesuai dengan yang diperlukan oleh masy atau dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan pihak yang menghubungkan kedua pihak ini agar kebijakan yang dibuat berdasarkan bukti/data dan hasil penelitian dapat bermanfaat bagi masy secara tidak langsung.

Saya baru pertama kali mengikuti pelatihan online seperti ini. Saya rasa tantangannya ada di masing2 peserta. Perlu komitmen dari diri saya pribadi untuk dpt mematuhi dan mengikuti pelatihan ini dengan fokus. Karena tentu saja kita semua pasti mempunyai aktivitas lain yang dapat membuat kita tdk fokus. Jadual sangat penting sehingga kita dapat mengatur waktu.



Demikian prof yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan. Tkb





Wassalam,

nurul
Reply
# Catur 2015-10-09 09:06
Yang terhormat
Prof Laksono Trisnantoro dan rekan2 peserta
di tempat

Assalamualaikum dan selamat pagi

Saya Catur Indah Kusumawati dan posisi saya berada di Subbag Anggaran, Badan Litbangkes, Dalam bayangan saya pelatihan ini dapat memberikan wawasan dan ilmu tentang bagaimana menarik kesimpulan dan memberikan saran dan opsi di bidang Penganggaran Penelitian Badan Litbangkes agar proses penganggaran pada Y-1, tahun berjalan, dan evaluasi tahun berikutnya berjalan sesuai dengan Program Rencana Kinerja Tahunan Badan Litbangkes dan sesuai dengan Renstra Kemenkes. Biaya yang dikeluarkan untuk penelitian sesuai dan bermanfaat. Dan bisa akuntabel (dapat dipercaya dan dijadikan rujukan).

Mohon maaf bila ada kata yang salah. Terimakasih Prof Laksono

Wasalam,
Reply
# Fury Maulina 2015-10-09 09:07
Salam hormat,

Senang sekali dapat bergabung pada pelatihan ‘blended learning’ ini. Perkenalkan saya, Fury Maulina, dosen FK Universitas Malikussaleh, saat ini sedang pendidikan S2 IKM FK UGM.

Saya tertarik untuk mengembangkan pendidikan public health khususnya bagi mahasiswa pendidikan dokter dengan mengembangkan ‘physician leader’ yang harapannya lulusan pendidikan dokter akan ikut terlibat aktif dalam manajemen (tidak hanya berfokus pada klinis) dan mampu bekerjasama dengan profesi lainnya sehingga berkontribusi dalam mencetak tenaga kesehatan yang sesuai dengan sistem kesehatan di Indonesia. Institusi pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan hal ini. Serta perlu saya sampaikan bahwa kami belum memiliki pusat penelitian kebijakan kesehatan di tempat saya bekerja.

Merupakan hal yang baru bagi saya bergabung dalam pelatihan seperti ini, adanya jadwal akan membantu saya pribadi terpacu dan berusaha menyiapkan tugas sesuai dengan target pelatihan ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan dan terima kasih atas perhatiannya.

Hormat saya,
Fury Maulina
Reply
# Yulia Indah 2015-10-09 09:08
salam hormat Prof. Laksono,

Perkenalkan Saya Yulia Indah. Saya saat ini aktif di Research and Development , CS Foundation.

Saya sangat tertarik pada pelatihan policy brief ini, salah satunya karena saya sbg seorang peneliti di NGO yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat. Suatu hal yang menantang, dalam menyusun policy brief dari berbagai penelitian keberhasilan program dan akan dibawa ke ranah stakeholder.

Selama ini, kami fokus pada implementasi program di masyarakat (grass root) di seluruh cabang nasional. Sehingga sangat dibutuhkan pembelajaran yang mendalam terkait penyusunan policy brief, mengingat keterkaitan antara peneliti dan pengambil kebijakan.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon bimbingannya Prof. Laksono.

Terima kasih banyak Prof.
Reply
# Defi Monicha 2015-10-09 09:08
salam hormat Prof. Laksono,

Terima kasih sebelumnya karena telah diajak untuk ikut serta dalam pelatihan policy brief ini. Nama saya Defi Monicha, Saya bekerja di Dinas Kesehatan Propinsi DIY. Saat ini sedang pendidikan S2 IKM FK UGM 2014, minat KMPK.

Ketertarikan saya mengikuti pelatihan ini, karena "curiousity" belum diimplementasikannya penelitian-penelitian yang sudah dilakukan selama ini, untuk menjawab masalah-masalah yang ada di dinas kesehatan. Masalah-masalah tetap dibiarkan tanpa pengambilan kebijakan yang nyata secara cepat. Jadi seperti tidak ada hubungan/komunikasi yang jelas antara pembuat keputusan dengan masyarakat, akademisi, dan stakeholder secara transparan. Masing-masing masih berdiri sendiri,lintas sektoral belum terintegrasi maksimal. Tanggung jawab dari semua pihaklah yang mampu membuat kondisi ini, berubah menjadi lebih baik. Selama ini kami masih dengan rutinitas yang sama, tanpa keinginan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih efektif dan efisien untuk jumlah SDM yang sedikit.

Mohon bimbingannya untuk dapat mengikuti pelatihan seperti ini, karena merupakan hal yang baru bagi saya. Demikian atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Best regard,
Defi Monicha
Reply
# Nimal Baroya 2015-10-09 09:09
Selamat Sore Prof. Laks.
Assalamu'alaikum.
Saya Ni'mal Baroya, S. KM., M. PH. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Berkenaan dengan motivasi saya mengikuti pelatihan on line ini, pertama ya seperti pucuk dicinta ulam pun tiba, sebetulnya saya sangat berharap mengikuti pelatihan penulisan policy brief ini sejak persiapan mengkuti FKKI padang, namun saya belum mendapat kesempatan untuk itu. Alhamdulillah ada kesempatan saat ini. Pelatihan ini sangat saya butuhkan dalam rangka kebutuhan saya meningkatkan komunikasi politik dengan pengambil kebijakan di daerah. Setiap tahun sebenarnya saya mendapat kesempatan menulis policy brief bidang Keluarga Berencana dan Kependudukan dari BKKBN Propinsi Jawa Timur, namun karena sebelumnya saya belum mempunyai pengetahuan yang tepat tentang policy brief sehingga hasil tulisan saya masih belum sesuai harapan BKKBN. Padahal, policy brief tersebut sangat ditunggu Bidang Pengendalian Penduduk. Dengan mengikuti pelatihan ini harapan saya kemampuan komunikasi saya melalui tulisan berupa policy brief bisa lebih efektif.
Kedua, beberapa hasil penelitian saya sebetulnya sudah mengarah ke kebijakan sebagai outputnya seperti (Pegurangan stigma dan diskriminasi HIV, pendidikan Kesehatan reproduksi remaja) namun seringkali berhenti di publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal atau prosiding, pihak policy maker belum tentu membacanya, jadi saran2 saya belum sampai kepada mereka. Kalaupun kadang saya bisa berkomuikasi secara lisan itupun hanya terbatas kepada personal yang saya kenal, belum bisa secara struktural dan massif.
Ketiga, Saat ini saya sedang mendapat tugas melakukan evaluasi implementasi program unggulan Kabupaten Banyuwangi tentang Pemenuhan Hak Akte Kelahiran pada Bayi Baru Lahir, yang hasilnya harus bisa dikomunikasikan dan merdampak pada perbaikan implementasinya. Dalam jangka waktu 2 bulan ini harus selesai. Untuk mengkomunikasikan hasil evaluasi tersebut kepada implementor, supaya efektif, tentunya saya berencana merumuskannya dalam policy brief juga yang bisa disampaikan kepada dinas kesehatan, dinas kependudukan dan pencatatan sipil, serta SKPD lain yang terkait.

Demikian Prof. yang bisa saya sampaikan, mohon maaf jika ada tulisan yang kurang berkenan, mohon koreksi.
Terima kasih.
Reply
# Laksono 2015-10-09 09:10
Dear para peserta.
Terimakasih telah mengirim data mengenai motivasi diri dalam mengikuti kegiatan ini. Secara garis besar memang ada beberapa kelompok:
1. Dosen di Universitas
2. Peneliti di Lembaga Penelitian
3. Staf di DInas Kesehatan.

Untuk Staf di DInas Kesehatan memang menarik karena berada di pihak pengambil kebijakan. Hal ini akan dibahas kemudian. Untuk selanjutnya, silahkan melakukan pendalaman materi per hari dan melihat ke Powerpoint dari IDRC.
Selamat bekerja.

Salm
Reply

Add comment

Security code
Refresh