Jelang MDGs 2015, Menkes Keluhkan Anggaran Belum Cair

Terkait pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) 2015 di bidang kesehatan, pemerintah Indonesia masih mempunyai urusan yang cukup banyak, terutama dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).

Dari data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2013 disebutkan, angka kematian ibu melonjak drastis sebanyak 359 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal di tahun 2012, angka kematian ibu 228 per 100.000 kelahiran hidup.

Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi mengatakan, pemerintah akan terus terupaya mencapai target MDGs 2015 dengan memperbaiki data soal AKI di tiap provinsi.

"Tentang Angka Kematian Ibu, memang ada perbedaan antara tiap provinsi. Misalnya, di salah satu provinsi disebutkan Angka Kematian Ibu meningkat, padahal kami tahu siapa saja ibu yang meninggal. Setiap ibu hamil kami catat dan jumlahnya tidak sebanyak itu (yang disebutkan SDKI). Jadi kesimpulannya, ayo kita perbaiki data. Setiap ibu hamil didata, yang berisiko didampingi dan diingatkan untuk periksa," kata Nafsiah Mboi di sela acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2014 Regional Barat di Jakarta, Selasa (1/4).

Di samping itu, pemerintah menurutnya juga akan lebih fokus pada provinsi dengan AKI yang memang tinggi. "Selain pendataan ibu hamil, perlu juga meningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk menagani kehamilan berisiko," jelas dia.

Terkait kasus malaria, saat ini menurut Menkes hanya tinggal enam provinsi saja yang angkanya masih tinggi, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Bangka Belitung.

"Untuk penanggulangan HIV/AIDS, kami juga akan terus fokus di kawasan prostitusi, pelabuhan, terminal, dan sebagainya, sehingga satu-per satu bisa kita perbaiki," lanjut dia.

Namun Menkes juga mengeluhkan adanya beberapa anggaran tahun 2014 yang belum juga dicairkan Kementerian Keuangan (Kemkeu). Menurutnya, belum cairnya dana di tahun 2014 tersebut sangat mempengaruhi program kerja Kemkes.

"Masih ada anggaran yang belum keluar, padahal ini sudah bulan April. Saya pusing," kata Menkes.

Total dana yang belum dicairkan tersebut sebesar Rp 2,9 triliun yang rencananya akan dialokasikan untuk biaya optimalisasi, obat-obatan, vaksin, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan sebagainya.

sumber: www.beritasatu.com