jadwal Konas IAKMI 2013

HARI 1:

PEMBUKAAN KONGRES NASIONAL IAKMI KE-12 

HARI I

Kamis , 5 September 2013

07.00 – 08.15

Pendaftaran Ulang

08.15 – 08.25

Pembukaan ; Lagu Indonesia Raya ; Lagu Hymne IAKMI

08.25 – 08.30

Laporan Panitia Pelaksana

Dr. dr. Hyron Fernandez, MKes

Ketua Pengurus Daerah IAKMI NTT

08.30 – 08.40

Sambutan 1

Bambang Wispriyono, PhD

Direktur Eksekutif AIPTKMI

08.40 – 08.50

Sambutan 2

 dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD

Ketua Umum IAKMI Pusat

08.50 – 09.00

Sambutan 3

Bapak Frans Lebu Raya

Gubernur Nusa Tenggara Timur

09.00 – 09.30

Key-Note Speech 1 

Politik Membangun Kesehatan Bangsa
(sekaligus membuka resmi Konas IAKMI ke-12)

 dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH

Menteri Kesehatan RI

09.30 – 09.35

Pembacaan Deklarasi Politik Profesi Kesehatan Masyarakat untuk Membangun Kesehatan Bangsa

09.35 – 09.45

Hiburan Tarian Daerah

09.45 – 09.55

Rehat Kopi

09.55 – 10.25

Key-Note Speech 2 

Revitalisasi Arah Pembangunan Menuju Sumber Daya Manusia Indonesia Berkualitas

Prof. dr. Fasli Jalal, SpGK, PhD

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana RI

10.25 – 10.30

Penandatanganan MoU antara IAKMI dan BKKBN

10.30 – 11.00

Key-Note Speech 3

Politik Kemandirian Masyarakat untuk Membangun Kesehatan Bangsa

Bapak Jusuf Kalla

Tokoh Bangsa

Plenary 1 : Politik & Kesehatan Bangsa 

11.00 – 11.20

  1. Pembangunan Ekonomi vs Pembangunan Kesehatan (Role of Public Health)

Prof. dr. Ascobat Gani, MPH, DrPH

Dewan Penasehat IAKMI Pusat

11.20 – 11.40

  1. Sistem Sentralisasi vs Desentralisasi untuk Pembangunan Kesehatan Bangsa

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, PhD

Ketua Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

11.40 – 12.00

  1. Peran Legislatif dalam Membangun Kesehatan Bangsa

  dr. Soemarjati Arjoso, SKM

Komisi VIII DPR-RI

12.20 – 12.40

  1. Policy Option Gizi KIA

  dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD

Ketua Umum IAKMI Pusat

12.40 – 13.00

Diskusi / Tanya-Jawab

Dr. ArumAtmawikarta, MPH

Sekretariat MDG Nasional / Moderator

13.00 – 13.45

Istirahat

Plenary 2 : Universal Health Coverage  

14.45 – 15.05

  1. Kesiapan Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia dalam Pelaksanaan UHC 2014

Prof. dr. Budi Sampurna, SH, DFM, Sp.F(K), Sp. KP

Staf ahli Menteri Kesehatan RI Bidang Mediko legal

15.05 – 15.25

  1. Dimana Posisi Upaya Preventif dan Promotif dalam UHC?

Drg. Fajri Adinur, MM

Direktur Pelayanan PT ASKES Persero

15.25 – 15.45

  1. Seberapa “Universal” kah UHC Indonesia ?

  Dedi Supratman, SKM, MKM

Sekjen IAKMI Pusat / Staf Ahli DPR-RI

15.45 – 16.15

Diskusi / Tanya-Jawab

Dr. dr. Hyron Fernandez, MKes

Ketua IAKMI NTT / Moderator

16.15 – 16.25

Rehat Kopi

16.25 – 16.55

Key-Note Speech 6

 

  Prof. Dr. Jon Adams

University of Technology Sydney / Public Health Association of Australia / NORPHCAM

16.55 – 17.00

Penandatanganan MoU antara IAKMI dan PHAA – Network of Researchers in the Public Health of  Complementary and Alternative Medicine

Plenary 3 : Tradkom dalam Pelayanan Kesehatan Modern

 

Sidang Organisasi IAKMI

  • Roll Call Pengda IAKMI
  • Penyampaian LPJ

 

(Ruang B)

17.00 – 17.20

  1. Peran Pemerintah dalam Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif & Komplementer (Tradkom) di Indonesia

Dr. dr. Trihono, M.Sc

17.20 – 17.40

  1. Mengangkat Kesehatan tradisional sebagai jati diri bangsa

Indah Yuning Prapti, SKM, M.Kes 

(Kepala Balai besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat  dan Obat Tradisional Tawangmangu)

17.40 – 18.00

  1. Arah Pengembangan Kebijakan dan Regulasi Terkait Obat Tradisional

Dra. Maura LindaSitanggang, Ph.D (DirjenBinfar danAlkes Kemenkes RI)

18.00 – 18.30

Diskusi / Tanya-Jawab

dr. Agustin Kusumayati, MPH, PhD

(Ketua BK Tradkom IAKMI/Moderator)

18.30 – 20.00

Istirahat / Makan Malam bersama Bapak Gubernur NTT

20.00 – 23.00

Sidang Organisasi IAKMI Sidang Komisi (AD ART, Kode Etik)

(Hotel Kristal)

jadwal Konas IAKMI 2013

AGENDA KONGRES NASIONAL IAKMI KE-12

Grand Mutiara Ballroom

Kupang, NTT

Hari 1 : Kamis, 5 September 2013

TABEL

 

07.00– 08.15

Pendaftaran Ulang

08.15– 08.25

Pembukaan ; Lagu Indonesia Raya ; Lagu Hymne IAKMI

08.25– 08.30

Laporan Panitia Pelaksana

Dr. dr. Hyron Fernandez, MKes

Ketua Pengurus Daerah IAKMI NTT

08.30– 08.40

Sambutan 1

Bambang Wispriyono, PhD

Direktur Eksekutif AIPTKMI

08.40– 08.50

Sambutan 2

dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD

Ketua Umum IAKMI Pusat

08.50– 09.00

Sambutan 3

Bapak Frans Lebu Raya

Gubernur Nusa Tenggara Timur

09.00– 09.30

Key-Note Speech 1 

Politik Membangun Kesehatan Bangsa

dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH

Menteri Kesehatan RI

09.30– 09.35

Pembacaan Deklarasi Politik Profesi Kesehatan Masyarakat untuk Membangun Kesehatan Bangsa

09.35– 09.40

Hiburan Tarian Daerah

09.40– 09.55

Rehat Kopi

09.55– 10.25

Key-Note Speech 2 

Revitalisasi Arah Pembangunan Menuju Sumber Daya Manusia Indonesia Berkualitas

Prof. dr. Fasli Jalal, SpGK, PhD

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana RI

10.25– 10.30

Penandatanganan MoU antara IAKMI dan BKKBN

10.30– 11.00

Key-Note Speech 3

Politik Kemandirian Masyarakat untuk Membangun Kesehatan Bangsa

Bapak Jusuf Kalla

Tokoh Bangsa

Plenary 1 : Politik & Kesehatan Bangsa

11.00– 11.20

  1. Pembangunan Ekonomi vs Pembangunan Kesehatan (Role of Public Health)

Prof. dr. Ascobat Gani, MPH, DrPH

Dewan Penasehat IAKMI Pusat

11.20– 11.40

  1. b.Sistem Sentralisasi vs Desentralisasi untuk Pembangunan Kesehatan Bangsa

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, PhD

Ketua Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

11.40– 12.00

  1. c.Peran Legislatif dalam Membangun Kesehatan Bangsa

dr. Soemarjati Arjoso, SKM

Komisi VIII DPR-RI

12.00– 12.20

  1. d.Health Diplomacy

Dr. Kanchit Limpakarnjanarat

WHO Representative to Indonesia

12.20– 13.00

Diskusi / Tanya-Jawab

dr. Alex Papilaja, DTPH

TCSC / Moderator

13.00– 14.00

Istirahat

14.00– 14.30

Key-Note Speech 4

Politik Keadilan dan Pemerataan dalam Membangun Kesehatan Bangsa

Bapak Prabowo Subianto

Tokoh Bangsa

Plenary 2 : Universal Health Coverage

14.30– 14.50

a. Kesiapan Sistem Pelayanan Kesehatan

    Indonesia dalam Pelaksanaan UHC 2014

Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD

Wakil Menteri Kesehatan RI

14.50– 15.10

b. Dimana Posisi Upaya Preventif dan Promotif

    dalam UHC?

Drg. Fajri Adinur, MM

Direktur Pelayanan

PT ASKES Persero

15.10– 15.30

c.  Seberapa “Universal” kah UHC Indonesia ?

Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, DrPH

Majlis Wali Bidang Pembiayaan Kesehatan IAKMI Pusat

15.30– 16.00

Diskusi / Tanya-Jawab

Dr. dr. Hyron Fernandez, MKes

Ketua IAKMI NTT / Moderator

16.00– 16.10

Rehat Kopi

16.10– 16.40

Key-Note Speech 5

 

Prof. Dr. Jon Adams

University of Technology Sydney /

Public Health Association of Australia / NORPHCAM

16.40– 16.45

Penandatanganan MoU antara IAKMI dan PHAA – Network of Researchers in the Public Health of Complementary and Alternative Medicine

Plenary 3 : Tradkom dalam Pelayanan Kesehatan Modern

 

Sidang Organisasi IAKMI

  • Roll Call Pengda IAKMI
  • Penyampaian LPJ

 

16.45– 17.05

  1. Peran Pemerintah dalam Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif & Komplementer (Tradkom) di Indonesia

Dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, MKes

(Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer)

17.05– 17.25

  1. Potensi Tradkom dalam Pelayanan

Kesehatan Modern

Dr. dr. Trihono, MSc  

(Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan)

17.25– 17.45

c.  Arah Pengembangan Kebijakan dan Regulasi

    Terkait Obat Tradisional

Drs. Bahdar Johan Hamid, MPharm (Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplementer BPOM)

17.45– 18.15

Diskusi / Tanya-Jawab

dr. Agustin Kusumayati, MPH, PhD (Ketua BK Tradkom IAKMI/Moderator)

18.15– 20.00

Istirahat / Makan Malam bersama Bapak Walikota Kupang

20.00-23.00

Sidang Organisasi IAKMI Sidang Komisi (AD ART, Kode Etik)

Hari 2 : Jumat, 6 September 2013 asd

07.00 – 08.00

Pendaftaran Ulang

08.00 – 09.45

Simposium 1

Simposium 2

Simposium 3

Simposium 4

Simposium 5

KPAN

Penerapan Kurikulum HIV pada Program Studi Kesehatan Masyarakat

 INDOHUN

One Health and Global Challenge / Network for Public Health

 The Union

Politik Pengendalian Tembakau di Indonesia

Jaringan Kebj.Kes.Ind.

Kesehatan Ibu & Anak

 

Jaringan Kebj.Kes.Ind.

Desentralisasi Kesehatan

 

09.45 – 10.00

Break / Rehat Kopi

10.00 – 11.45

Simposium 6

Simposium 7

Simposium 8

Jaringan Kebj.Kes.Ind.

Kesehatan Ibu & Anak

 

Jaringan Kebj.Kes.Ind.

Desentralisasi Kesehatan

 

SC Johnson

Mobilisasi Masyarakat untuk Menanggulangi Demam Berdarah

AIPTKMI

Pendidikan Etika untuk Menegakkan Integritas Profesi

 

11.45 – 13.15

Istirahat / Makan Siang

13.15 – 15.15

Makalah Bebas 1

Makalah Bebas 2

Makalah Bebas 3

Makalah Bebas JKKI

Sidang Organisasi IAKMI

 

Lanjutan Sidang

Komisi-Komisi

Epidemiologi & Penyakit Tidak Menular

 

Gizi Kesehatan Masyarakat & Kesehatan Ibu Anak

Kesehatan Lingkungan & Keselamatan  Kesehatan Kerja

Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

15.15 – 15.30

Break / Rehat Kopi

15.30 – 17.30

Makalah Bebas 4

Makalah Bebas 5

Makalah Bebas 6

Makalah Bebas JKKI

Sidang Organisasi IAKMI

 

Sidang Pleno Hasil Sidang Komisi

Administrasi & Kebijakan Kesehatan

Kesehatan Reproduksi & HIV-AIDS

Promosi Kesehatan

Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

17.30 – 18.15

Short-Presentation 1

Short-Presentation 2

Short-Presentation 3

18.15 – 20.00

Istirahat / Makan Malam bersama Bapak Gubernur NTT

20.00 – 23.00

Sidang Organisasi IAKMI  – Pemilihan Ketua Umum IAKMI 2013 – 2016

Hari 3 : Sabtu, 7 September 2013

Modul 4B. Menyusun Policy Brief

back

Modul 4B. Menyusun Policy Brief (29 Juli – 2 Agustus 2013)

 

 Deskripsi

Sebagai sebuah dokumen yang berdiri sendiri (stand-alone), maka policy brief bukan saja harus meyakinkan tetapi juga harus menarik. Ingatlah bahwa policy brief kita bukanlah satu-satunya dokumen yang dibaca oleh target audiens kita. Pengambil kebijakan khususnya memiliki begitu banyak dokumen yang dibaca setiap hari. Oleh karena itu, sama seperti bentuk komunikasi lain, yang penting bukan hanya apa yang disampaikan tetapi caranya hal itu disampaikan. Modul ini akan membahas secara ringkas apa yang dapat kita lakukan dalam menyusun policy brief yang menarik.


 Tujuan pembelajaran

Setelah membaca modul ini, peserta diharapkan dapat :

  1. Mendisain penyajian policy brief secara menarik.
  2. Memfinalisasi draft policy brief.

 

  Isi Modul

Setelah kita menulis draft policy brief pada tahap sebelumnya, maka kini saatnya untuk mendisain agar penyajian policy brief kita lebih menarik.

Pertama, perhatikan judul yang kita tulis. Ingat: Singkat dan pilihan kata yang cerdas adalah kunci dari judul yang baik. Judul yang panjang yang secara lengkap menjelaskan topik namun membosankan akan membuat pembaca bingung dan tidak akan menguntungkan siapapun. Sama buruknya, judul yang terlalu pendek akan gagal mengidentifikasi topik atau arah penelitian secara akurat. Jika perlu, bagilah judul ke dalam dua bagian: Judul utama dan anak judul.

Tips: Judul dapat menggunakan kata kerja (bersifat lebih dinamis) atau menggunakan kata Tanya (bersifat menggugah rasa ingin tahu).

Ke-dua, pikirkan beberapa variasi disain yang dapat membuat tampilan policy brief bukan hanya lebih menarik namun juga informatif. Kita dapat melakukannya dengan menambahkan hal berikut:

  1. Gunakan sidebar. Sidebar merupakan bagian yang ditulis pada sisi tulisan utama di dalam policy brief. Bentuknya biasanya berupa sebuah narasi di dalam box. Narasi ini singkat namun memberi informasi tambahan, misalnya mengenai suatu ilustrasi atau studi kasus yang sangat menonjol. Dapat pula menyajikan contoh aksi yang dilakukan di Negara/propinsi/kabupaten lain yang merupakan success story. Atau, sebaliknya, sidebar juga dapat berupa narasi mengenai kegagalan dari kebijakan saat ini. Contoh penggunaan sidebar dapat dilihat pada contoh policy brief di bahan belajar kali ini.
  2. Gunakan callout. Callout merupakan satu kalimat yang sangat kuat, sangat persuasive, sangat assertive yang ingin kita tonjolkan. Kalimat tersebut dapat saja berupa kesimpulan dari paragraf yang ada di dalam tulisan utama policy brief. Atau, seringkali, callout merupakan kutipan langsung dari narasumber. Ingat, bahwa callout hanya akan efektif bila kalimat yang digunakan sangat kuat. Callout biasanya ditempatkan di margin tulisan utama, biasanya dicetak dengan font yang lebih besar dari font yang digunakan oleh tulisan utama.
  3. Gunakan bulleted list. Bulleted list ini tepat digunakan khususnya untuk bagian rekomendasi dimana kita dapat meringkas rekomendasi dalam step-by-step aksi yang perlu dilakukan

Ke-tiga, pikirkan cara untuk menyatakan argumentasi kita melalui visual, yaitu menggunakan grafik, foto dan sebagainya. Dibandingkan dengan penggunaan tabel, menggunakan grafik biasanya lebih menarik dan lebih jelas bagi pembaca. Foto yang tepat juga merupakan visual yang kuat. Jangan lupa gunakan caption (untuk foto) dan judul (untuk grafik) yang singkat tetapi jelas.

Terakhir, lakukan pemeriksaan terakhir sebelum mem-finalisasi draft policy brief. Hal-hal yang dapat anda lakukan, adalah:

  1. Bacalah sekilas policy brief anda, dan tanyakan: apa yang paling menonjol dari policy brief ini? Adakah sesuatu yang dapat dilakukan untuk membuatnya lebih baik?
  2. Minta seorang rekan anda untuk membaca policy brief tersebut. Apa komentarnya? Apakah menurutnya policy brief ini sudah jelas? Jika belum, bagian mana yang kurang jelas? Ingat, policy brief anda harus dapat bercerita untuk anda. Jika masih ada yang pembaca yang merasa kurang jelas, maka kemungkinan policy brief anda belum bercerita untuk anda.
  3. Periksa sekali lagi apakah anda sudah menghindari sedapat mungkin penggunaan jargon.
  4. Periksa sekali lagi apakah anda membatasi penggunaan statistik hanya pada yang benar-benar penting saja.
  5. Periksa sekali lagi argument yang anda gunakan, apakah dapat bertahan (defensible) menghadapi counter-argument?
  6. Periksa sekali lagi untuk menghindari kemungkinan salah cetak (proof-reading)

Dengan melakukan hal-hal ini, maka policy brief akan dapat menjadi dokumen yang direferensi oleh pembacanya, bukan hanya karena isinya yang berbobot dan berbasis bukti, namun karena pembaca terkesan pada apa yang dibacanya.
 

 

 Kegiatan pembelajaran

Kirimkan policy brief anda yang telah diperbaiki sesuai saran perbaikan yang diberikan, dengan dilengkapi callout dan/atau sidebar dan/atau bulleted list, jika perlu, dengan menyisipkan pula grafik dan/atau foto yang sesuai. Pastikan bahwa tampilan judul, batang tubuh dan keseluruhan policy brief dalam bentuk yang menarik, rapi dan informative tetapi tidak cluttered.

Harap kirim ke [email protected] selambat-lambatnya pada tanggal 2 Agustus 2013.

 

  Bahan Belajar

Toolkit for researcher: How to Write a Policy Brief 

Contoh Policy Brief 

Struktur Kongres

Silahkan mengikuti reportase beberapa sesi yang diikuti oleh Tim UGM dalam bentuk reportase.
Bagian yang ingin membaca seluruh abstrak dapat klik di bagian bawah Tabel Struktur dan akan link ke website International Health Economics Association.

Selamat mengikuti

STRUKTUR KONGRES

Sabtu 6 Juli

Minggu 7 Juli

Senin 8 Juli

Selasa 9 Juli

Rabu 10 juli

Registrasi

Registrasi

Pengantar Reportase

Pengantar Reportase

Pengantar Reportase

Pra-Kongress Symposia

Sesi Pra-Kongres 1

Reportase Sesi 1.1

Laporan Sesi:
Bringing Evidence to
Decision-Makers

Reportase Sesi 1.2

Session Title:
Value For Money (Vfm)
In Women’s And Children’s Health

Reportase Sesi 6

Laporan Sesi:

The Impact of Out-of-Pocket Expenditures on Access

to Essential MNCH Services in Bangladesh and Opportunities

for Improving Coverage: Evidence from the ADB RETA-6515 Study

 

Reportase Sesi 10

Session Tittle:
Physician-patient interaction in the pharmaceutical market

Rehat

Rehat

Rehat

Rehat

Diskusi Pra-kongres 1

Reportase Sesi 2.1

Laporan sesi:
Alternative Mechanisms for Improving Access to Health Care Services:
Experiences from Developing Countries of the World

Reportase Sesi 2.2

Session Title:
Physician Payment

Reportase Sesi 7

Session:
Conceptualizing and Measuring Progress
to Universal Health Coverage Goals

Reportase Sesi 11

Session Tittle:
Risky Behaviors and Human Capital

Waktu Pindah

Waktu Pindah

Waktu Pindah

Reportase Sesi 3

Laporan sesi:
Government Financing for Health Care

Reportase Sesi 8

Session Title:
Delivering Aid for Health

Reportase Sesi 8.2

Session :
Socio-Economics and Health

Organized Session

Makan Siang

Makan Siang

Makan Siang

Makan Siang

Sesi Pra-Kongres 2

Reportase Sesi 4

Session Title:
Projecting Expenditure

Pleno Siang 1

Panel Session Title:
Single-Payer Systems in a Multi-Payer World:
Is There a Role for Parallel Private Finance?

Pleno Siang 2

Seminar Panel:
Personalized Medicine, Orphan Disease Drugs
and the Future of Health Economics

Pleno Siang 3

Session:
“Health System Efficiency :
What Can Health Economists Contribute?

Reportase Sesi 12

Session Tittle:
Health Insurance Market in Developing Countries

Rehat

Rehat

Rehat

Rehat

Diskusi Pra-Kongres 2

Reportase Sesi 5

Laporan Sesi:
Role of Universal Coverage in Maternal Care

Reportase Sesi 9

Session Tittle:
Economic of Prevention

Reportase Sesi 13

Session Tittle:
Health Utilizations

Rehat

Waktu Pindah

Waktu Pindah

Waktu Pindah

Pleno Pembukaan

9th World Congress on Health Economics:
Celebrating Health Economics

Concurrent Session

Pleno

Laporan Post Congress

International Meeting:
Global Network for Health Equity (GNHE)

iHEA 2013

 

NO

Sesi

Keyword

Kode

Judul

151

Bayside Auditorium B

Estimating the Effect of Disruptive Technologies and Policies in the US Healthcare Market 

Economics evaluations and methods; Private sector in universal health coverage era;

152

Bayside Auditorium A

The Effect of Migration on Health, Health Insurance, and Health Behaviors

Non communicable diseases, tobacco and nutrition; Equity and equality

153

Bayside Terrace

Affordable Care Act Policies to Expand Coverage: Evidence Public Sector, Employer-Sponsored, and Individual and Small Group Markets

Health care policy; Health care reform; Universal health coverage

154

Bayside 103

An Evolutionary Tale of Five Preference-Weighted Health State Utility Measures

Economic evaluation and methods

155

Bayside 104

Advances in Discrete Choice Experiments among National Policy Makers: Eliciting Equity-Efficiency Preferences in Health

Discrete Choice Experiments; Health providers and patient choice

156

Bayside 204A

Methodological Challenges for Estimating Health Service Delivery Costs in Low-Income Settings

Service delivery, access and healthcare utilization; Economics evaluations and methods; Costs of care

157

Bayside 204B

Physician-Patient Interaction in the Pharmaceutical Market

Pharmaceutical and subtances; Patient behavior and behavioral economics

158

Bayside 102

Financial Incentives in Health: Evidence from India’s Janani Suraksha Yojana 

Health financing; Quality of care; Service delivery, access and healthcare utilization; Maternal and child health

159

Bayside 105

Does Price Discrimination have a Place in Pharmaceutical Pricing in Developing Countries?

Pharmaceutical and subtances; Economic evaluations and methods

160

Bayside 109

Economics of Cannabis Use

Pharmaceutical and subtances; Economic evaluations and methods

161

Bayside 201

Pricing, Promotion and Obesity: Implications for Taxation and Regulatory Policies

Non communicable diseases, tobacco and nutrition;

162

Bayside 202

The Costs and Provision of ART Care Across Three Developing Countries

Quality of care; Costs of care

163

Bayside 203

Analysing Unexplained Variations in Performance to Increase the Efficiency of Health Care: Case Studies from the ECHO Project

Economic evaluations and methods; Quality of care

164

Bayside 106

Measuring Universal Health Coverage: Health Service Utilization and the Financial Burden of Health Payments in Asia

Universal health coverage; Service delivery, access and health care utilization; Health financing

165

Bayside 101

India: Quality, Accountability, and Financing Reform

Quality of care

166

Bayside Auditorium B

The Origins of Health Economics: Some Reflections on Early Contributors to Health Economic Thought

Economics evaluations and methods; Equity and equility

167

Bayside Auditorium A

Health Equity and Financial Protection in Asia Impacts of Health Insurance Reform in Four Countries

Equity and equality; Health financing; Maternal and child health; Universal health coverage

168

Bayside Terrace

Use of Discrete Choice Experiments to Elicit End-of-Life Health Care Attitudes and Preferences

Discrete Choice Experiments

169

Bayside 103

Networks in Health Economics

Economic evaluations and methods; Private sector in universal health coverage era; Health policy

170

Bayside 104

Breaking the Addiction to Adoption in Health Economics: Perspectives from Australia, Scotland, Canada and England

Quality of care; Health care reform

171

Bayside 204A

Guidelines for Choosing the Appropriate Technique for Multi-Criteria Decision Analysis in Health Care

Health policy

172

Bayside 204B

Physician Incentives: Evidence from East Asia

Health professions; Patient behavior and behavioral economics

173

Bayside 102

The Broader Economic Impact of Vaccination in Low and Middle Income Countries: Fiscal Space Related Issues

Communicable diseases, HIV/AIDS, and vaccines; Health financing

174

Bayside 105

Coverage, Value, and Sustainability of Micro Health Insurance on the Indian Subcontinent

Universal health coverage; Service delivery, access and health care utilization

175

Bayside 109

Incentives for Safe Sex: Evaluating Economic Incentives as a Prevention Strategy for HIV and other Sexually Transmitted Infections (STIs)

Communicable diseases, HIV/AIDS, and vaccines; Economics evaluations and methods

176

Bayside 201

Dental Health Economics

Service delivery, access and healthcare utilization; Economics evaluations and methods; Health financing

177

Bayside 202

Efficiency Measurement Incorporating Quality: Exploring New Methodological Approaches

Quality of care; Health care reform

178

Bayside 203

Analytical Advancements in Measuring Development Assistance for Health

Health policy; Health financing

179

Bayside 106

Risky Behaviors and Human Capital

Impact of health status; Mental health  and elderly health issues; Pharmaceutical and subtances;

180

Bayside 101

What Can Myanmar Learn from its Neighbours as it Starts its Journey to Achieve Universal Health Coverage?

Universalh health coverage; Health financing

181

Bayside Auditorium B

What is the Impact of Health Status

Impact of health status

182

Bayside Auditorium A

What Affects Access to Care

Service delivery, access, and health care utilization; Patient behavior and behavioral economics; Equity and equality

183

Bayside Terrace

Economic Evaluation of Screening

Economic evaluations and methods; Costs of care

184

Bayside 103

Health Status & Methodology

Impact of health status; Mental health and elderly health issues

185

Bayside 104

Access to Care

Service delivery, access and health care utilization; Health providers and patient choice; Universal Health Coverage; Equity and equality

186

Bayside 204A

Allied and Informal Health Providers

Health professions; Health providers and patient choices; Quality of care; Maternal and child health

187

Bayside 204B

Impact of Technology

Quality of care

188

Bayside 102

Economic Evaluation of Programmes II

Economic evaluations and methods; Costs of care

189

Bayside 105

Equity & Inequality Issues

Equity and equility; Universal health coverage

190

Bayside 109

Health Insurance for the Poor

Universal health coverage; Health financing; Equity and equality

191

Bayside 201

Universal Health Care

Universal health care; Equity and equality

192

Bayside 202

Issues in Hospitals

Hospital and hospital management; Health care reform; Quality of care

193

Bayside 203

Issues in Drug Costing

Pharmaceutical and subtances; Health policy; Economics evaluations and methods

194

Bayside 106

Utilization

Cost of care; Quality of care; Service delivery, access and health care utilization;

195

Bayside 101

Economics of Smoking

Non-communicable disease, tobacco and nutrition; Economic evaluation and methods

196

Bayside Auditorium B

Hospital Payments

Hospital and hospital management; Economic evaluations and methods; Quality of care

197

Bayside Auditorium A

Physician Supply

Health professions; Health policy

198

Bayside Terrace

Economic Burden of Illness

Non-communicable disease, tobacco and nutrition; Economic evaluation and methods

199

Bayside 103

Prescribing Behaviour

Health professions; Pharmeceutical and subtances; Costs of care

200

Bayside 104

The Impact of Out-of-Pocket Payments

Economic evaluations and methods; Equity and equality; Health financing

201

Bayside 204A

Effect of Health Expenditure

Health care financing; Service delivery, access and health care utilization

202

Bayside 204B

Cost of Health Care

Costs of care

203

Bayside 102

Issues in Tele-Health

Health policy; Health reform; Economic evaluations and methods

204

Bayside 105

Economics of Obesity II

Non-communicable disease, tobacco and nutrition; Economic evaluation and methods

205

Bayside 109

Health Care Reform

Health care refrom

206

Bayside 201

Improving Hospital Care

Hospital and hospital management; Quality of care

207

Bayside 203

Immunization Economics

Economics evaluation and methods; Service delivery, access, and health care utilization; Non-communicable disease, tobacco, and nutrition

208

Bayside 106

Policy Intervention

Cost of care; Health policy

209

Bayside 101

Treatment Compliance

Cost of care

210

Bayside Auditorium B

Applications of Willingness-To-Pay

Patient behavior and behavioral economics; Health providers and patient choice

211

Bayside Auditorium A

Insurance in Developing Markets

Universal health coverage; Service delivery, access, and health care utilization

212

Bayside Terrace

Taxation Policy

Economic evaluations and methods

213

Bayside 103

Early Child Health

Maternal and child health; Economic evaluations and methods

214

Bayside 104

Paying Doctors

Health financing

215

Bayside 204A

Assessing Health Status

Economic evaluations and methods

216

Bayside 204B

Issues in Out-of-Pocket Payments

Health financing; Health policy

217

Bayside 102

Assessing Prevention Programs

Economic evaluation; Quality of care; Health provider and patient choice

218

Bayside 105

Subsidizing Insurance

Service delivery, access and health care utilization;  Health providers and patient choice

219

Bayside 109

What Affects Health II

Health status impact; Equity and equality

220

Bayside 201

Economic Evaluation II

Discrete choice experiments; Economic evaluations and methods

221

Bayside 202

Health Care Utilization

Service delivery, access and health care utilization; Maternal and child health

222

Bayside 203

Public Health Policy

Health policy; Health reform; Costs of care

223

Bayside 106

Provider Issues

Health providers and patient choice; Health professions

224

Bayside 101

Methodological Issues

Economic evaluations and methods; Health policy

225

TBA

ePoster Session

Non-communicable diseases, HIV/AIDS, and vacciness; Economic evaluations and methods; Cost of care; Health professions; Discrete choice experiments; Mental health and elderly health issues; Pharmaceutical and subtances; Health policy

Modul 4A. Merancang Policy Brief

back

Modul 4A. Merancang Policy Brief (22 – 26 Juli 2013)

 

 Deskripsi

Policy brief adalah bentuk publikasi yang secara spesifik ditujukan untuk memberikan rekomendasi kebijakan. Policy brief adalah dokumen yang paling mungkin untuk dibaca pertama kali dalam siklus / proses pembuatan kebijakan. Jika kita berhasil menangkap kepentingan pengambil keputusan melalui dokumen ini, maka besar kemungkinan temuan kita akan masuk di dalam perdebatan pembuatan kebijakan. Sebaliknya jika sebuah penelitian gagal menghasilkan policy brief yang meyakinkan, kapasitas temuan untuk mendukung proses pembuatan kebijakan akan jauh berkurang. Oleh karena itu, walau pun ringkas, policy brief memiliki arti strategis dan sangat crucial.


 Tujuan pembelajaran

Setelah membaca modul ini, peserta diharapkan dapat :

  1. Memahami prinsip-prinsip dasar penyusunan policy brief untuk mengkomunikasikan hasil penelitian kepada pembuat kebijakan.
  2. Memahami format dan cara penulisan makalah kebijakan sebagai salah satu sarana mengkomunikasikan hasil penelitian kepada pembuat kebijakan secara lebih teknis dan mendalam.

 

  Isi Modul

Policy brief secara sederhana adalah alat untuk menjelaskan secara singkat arti penting hasil penelitian, bagaimana hasil penelitian menjawab permasalahan yang ada, dan apa rekomendasi yang disarankan. Policy brief harus ringkas, artinya dokumen ini berkisaran antara 2-4 halaman, maksimal sekitar 1500 kata.

Terdapat dua pertanyaan penting yang harus kita ajukan pada diri kita sendiri pada saat kita merancang sebuah policy brief:

  1. Siapa target audiens kita?
    Kita harus memahami untuk siapa kita menulis dan seberapa besar pemahaman pembaca terhadap topic yang kita bahas. Kita juga harus memahami seberapa besar kemungkinan pembaca menerima gagasan yang kita sampaikan.
     
  2. Bagaimana cara kita menyampaikan pesan untuk mencapai target audiens kita?
    Kita harus mengenali apa yang menjadi concern dan interest dari pembaca, sehingga pilihan kata yang kita gunakan harus mencerminkan hal ini. Informasi harus terorganisasi secara logis dan bebas dari jargon. Kalimat-kalimat yang panjang (lebih dari 30 kata) dan kalimat majemuk bertingkat sebaiknya digunakan hanya seperlunya; penggunaan catatan kaki harus dihindari. Jika harus menggunakan akronim, kepanjangannya harus dijelaskan di penggunaan pertama.

Oleh karena itu, sebagai persiapan sebelum menulis policy brief, jadikan point-point berikut sebagai panduan kita:

•  Untuk siapa saya menulis, dan mengapa?
•  Tentukan key message
•  Buat SWOT analysis sederhana, setidaknya identifikasi siapa kekuatan, kelemahan, tantangan dan kesempatan terkait dengan
    isu penelitian kita.

Setelah kita melakukan / dapat menjawab tiga point di atas, maka penulisan policy brief dapat dimulai. Penulisan policy brief harus singkat dan dapat dimengerti, dan harus cenderung kepersuasive. Artinya, harus menimbulkan sense of urgency, menjelaskan mengapa hal ini penting bagi pembaca, dan menekankan pada keuntungan dan keunggulan dari rekomendasi kita.

Template policy brief pada umumnya terdiri dari:

  1. Ringkasan Eksekutif
  2. Pendahuluan
    Deskripsikan secara ringkas masalah kebijakan
  3. Pendekatan yang digunakan dan hasil/bukti dan analisis
    Hasil temuan yang paling relevan dengan masalah kebijakan dan analisisnya
  4. Kesimpulan
    Kaitkan bukti/hasil analisis dengan permasalahan awal
  5. Implikasi kebijakan dan rekomendasi
    Nyatakan implikasi kebijakan dari temuan / hasil analisis dan tunjukkan keunggulan rekomendasi untuk menyelesaikan masalah

Penjelasan ringkas dari setiap bagian adalah sebagai berikut:

1. Ringkasan eksekutif

Bagian ini menyajikan penelitian kebijakan dalam bentuk yang ringkas dan padat. Isinya mengidentifikasi temapenelitian, menguraikan masalah utama kebijakan yang dirancang/dianalisis, memperkenalkan temuan kunci dan mengadvokasi serangkaian tindakan.

Tips: walau pun ditempatkan di bagian paling awal dari policy brief, tetapi tulis ringkasan eksekutif ini paling akhir (artinya: setelah kita menyelesaikan dokumen / draft policy brief)

2. Pendahuluan

Mulailah dengan sebuah paragraf yang menjelaskan tantangan kebijakan yang spesifik di mana penelitian yang dilakukan dibuat untuk menjawab tantangan tersebut. Bagian ini harus secara ringkas menyatakan tujuan utama dari penelitian. Pendahuluan dapat pula mengkontraskan penelitian dengan status quo (situasi saat ini). Misalnya, kita dapat mengakui progress yang sedang berlangsung / sedang dilakukan, namun focuskan lebih kepada identifikasi kekurangan, tantangan, dan risiko yang sedang dihadapi. Bangkitkan sense of urgency pada bagian ini.

Tips: Sedapat mungkin, akhiri bagian pendahuluan dengan kalimat yang memiliki daya tarik untuk menjaga minat pembaca tetap tinggi.

3. Pendekatan yang digunakan dan bukti / hasil dan analisis

Secara ringkas, jelaskan pendekatan yang digunakan. Jelaskan bagaimana proses penelitian dilakukan, metode penelitian, dsb, tanpa harus menjadi terlalu teknis. Walau pun pembaca kita mungkin praktisi atau mungkin tidak terlalu mendalami metode penelitian, namun penjelasan tentang bagaimana penelitian dilakukan memberikan legitimasi pada hasil yang kita akan sajikan.

Bagian bukti dan analisis harus memuat informasi mengenai kebijakan yang paling penting yang telah dihasilkan oleh penelitian: data empiris dan analisis – dengan kata lain pengetahuan baru. Intinya, tunjukkan hal baru apa yang dihasilkan dari penelitian ini, unik dibandingkan penelitian lain / sebelumnya, dan relevan bagi permasalahan.

Tips: Dalam menulis, pilih gaya yang menjelaskan secara umum terlebih dahulu, kemudian mengarah pada hal-hal yang lebih spesifik.

4. Kesimpulan

Berdasarkan bukti / hasil dan analisis, buatlah kesimpulan yang dikaitkan dengan permasalahan. Upayakan untuk menulis kesimpulan yang konkrit, bukan normative.

Tips: Dalam menulis, pilih gaya yang assertive untuk lebih meyakinkan pembaca.

5. Implikasi kebijakan dan rekomendasi

Bagian akhir dari policy brief ini harus menunjukkan apa konsekuensi dari hasil/bukti terhadap permasalahan, kemudian berikan saran kebijakan yang diwujudkan dalam bentuk rekomendasi. Sedapat mungkin bagian rekomendasi harus ditulis secara persuasive, jelas (step-by-step) dan harus feasible.Bahkan pada penelitian yang sedang/masih berlangsung, temuan sementara dapat disampaikan dan jangan lupa untuk menyampaikan rekomendasi dengan syarat kondisional. Yang penting diingat: implikasi kebijakan dan rekomendasi harus dibuatkan berdasarkan kesimpulan, artinya harus didukung oleh bukti / hasil analisis.

Tips: ‘Implikasi’ menjelaskan apa dampak hasil / bukti terhadap permasalahan (what could happen) sementara ‘rekomendasi’ memberitahu apa yang seharusnya dilakukan (what should happen).

Dengan demikian policy brief menjadi sebuah kesempatan untuk mengartikulasikan rekomendasi berdasarkan temuan. Jelas bahwa rekomendasi ini tidak mengikat, namun rekomendasi dapat menyediakan orientasi yang berharga untuk para pembuat kebijakan.

 

 Kegiatan pembelajaran

Tulis policy brief anda dalam bentuk Microsoft Word Document biasa (sebelum di-layout), maksimal 4 halaman/1500 kata, dengan format:

•  Ringkasan eksekutif
•  Pendahuluan’
•  Pendekatan dan hasil
•  Kesimpulan
•  Implikasi dan Rekomendasi

Sebutkan siapa target audiens anda dan bagaimana cara anda akan mendistribusikan policy brief ini.

Pastikan bahwa anda memenuhi criteria berikut untuk setiap bagiannya:

                      POLICY BRIEF TEMPLATE

No more than 2-4 pages, 1500 words

Executive Summary

  • A one or two sentence overview of the brief that entices readers to go further

Introduction

  • Answer the question why is the topic important, why should people care
  • Answer the question what were the goals of the research and overall findings
  • Create curiosity about the rest of the brief

Approaches and Results

  • Summarize facts, issues and context
  • Reduce detail to only what reader needs to know
  • Provide concrete facts or examples to support assertions

Conclusion

  • Base conclusions on results
  • Aim for concrete conclusions and strong assertions.

Implications and Recommendations

  • State clearly what could or should happen next.

Harap kirim ke [email protected] selambat-lambatnya pada tanggal 26 Juli 2013.

 

  Bahan Belajar

Toolkit for researcher: How to Write a Policy Brief 

Pengantar Modul 4

back

Pengantar Modul 4: Mengkomunikasikan hasil-hasil riset kebijakan
kepada pengambil keputusan dengan menggunakan policy brief

 

 Deskripsi

Pemanfaatan hasil riset kebijakan kesehatan merupakan salah satu isu yang berkembang dibicarakan di antara para analis kebijakan. Beberapa penelitian kebijakan dapat memberikan manfaat berupa temuan yang disitasi oleh peneliti atau penelitian lain. Namun beberapa peneliti lainnya bergerak lebih jauh dengan mencoba memasuki ranah proses pembuatan kebijakan. Menurut mereka, suatu kebijakan atau proses pembuatan kebijakan seyogyanya merupakan hasil atau setidaknya mendapat masukan dari hasil-hasil riset kebijakan. Dalam konteks inilah upaya mengkomunikasikan hasil-hasil riset kebijakan kepada pengambil keputusan menjadi relevan.

Modul 4 secara khusus akan membahas policy brief sebagai saluran yang dapat digunakan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil riset kebijakan kepada pengambil keputusan atau pemangku kepentingan (stakeholders) lain.

Modul 4 akan terdiri dari 2 (dua) bagian, tiap bagian akan mencakup tugas bagi peserta:

  4.A Merancang policy brief (22 – 26 Juli 2013)

  4.B Menyusun policy brief (29 Juli – 2 Agustus 2013)

Pada akhir batas waktu pengumpulan tugas, policy brief yang masuk ke fasilitator pada tanggal 2 Agustus 2013 yang akan dinilai dan akan dipilih 3 (tiga) policy brief terbaik sesuai guideline dan materi dari modul 4A dan 4B.

Ke-tiga penulis policy brief terbaik ini akan mendapatkan hadiah berupa beasiswa pada Forum Nasional yang meliputi:

  1. Tiket dari kota asal ke Kupang (ekonomi pp)
  2. Akomodasi twin sharing (check in tanggal 3 September 2013, check out tanggal 8 September 2013).
  3. Biaya pendaftaran mengikuti Forum Nasional dan KONAS IAKMI

Selamat mengikuti!

seminar symposium

International Seminar

Social Determinants of Health:
The MDGs and Beyond

Bali, 29th & 30th of August 2013

 

  Background

Millennium Development Goals (MDGs) has been being the national and international focus since year 2000 to 2015. The achievement of MDGs is important since it implies the fulfillment of basic human needs that frees human beings from poverty and enables access to education, health, safe water and healthy environment.

Accelerations in many development aspects by addressing the social determinants of health has been conducted to achieve health-related MDGs in 2015. However, the achievement of MDGs by some countries facing the weak governance, conflicts and epidemiological and demographical transitions is still off track. In these remaining two years, MDGs are less likely to be achieved by millions of people who are suffered from poverty, illness, and lack of education.

That condition has induced national and international thinking of what efforts should be undertaken to optimize the achievement of MDGs and what will be done after the end of MDGs in 2015. In depth analysis of a wide range of experiences to address social determinants of health and to achieve MDGs in various settings would be important lesson learnt to tell us what works and where the focus should be put on. The feature of current implementation of MDGs can be used to design a sustainable future development framework.

The achievement and sustainability of MDGs require collaborated efforts of public and private sectors and also a strong community participation. Therefore, Udayana University aspires to conduct an International Seminar to provide valuable opportunity for all international & national development actors to share, to discuss and to learn from each other’s experiences.
 

  Objectives

  1. To provide an opportunity for international and national researcher and practitioners from public and private sectors to disseminate their findings regarding social determinants of health, efforts to achieve MDGs and also ideas of post MDGs strategies.
  2. To develop innovative methods to address unachieved MDGs in order to improve community health status.
  3. To develop recommendations for government and related stakeholders based on the up to date research findings in order to support the development of evidence based policy and interventions with regards to social determinants of health and post MDGs 2015.

 

  Speakers

  1. Prof. Paul Ward (Faculty of Medicine, Flinders University):
    The Post MDGs 2015 – The Role of Social Determinants of Health
     
  2. Prof. dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc (The Head of Indonesian Public Health Professional Association) :
    Good Governance in Health Development*
     
  3. Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH (The University of Indonesia):
    Health Inequity Post MDGs*
     
  4. dr. Dave Jenkins (SurfAid International):
    The Role of Community Participation for Better Health*

* to be confirmed

 

  Venue & Time

The event will be held on Thursday and Friday, 29th-30th of August 2013 at Theater Widya Sabha Usada, 4th floor, Faculty of Medicine, Udayana University, Jln. P.B. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia.

More information http://seminar-symposium.com

 

Timetable

Thursday, 29th of August 2013

08.00 am – 09.00 am

EXHIBITION

Registration + Morning Tea

09.00 am – 09.45 am

Opening Ceremony

09.45 am – 10.30 am

Keynote speech  (Indonesian Minister of Health) 

10.30 am – 11.30 am

Speakers’ presentation

  1. Prof. dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc) 
  2. Prof. Paul Ward                                 

11.30 am – 12.30 pm

Discussion session

12.30 pm – 02.00 pm

Lunch

02.00 pm – 03.30 pm

Room 1

Room 2

Room 3

Education, gender, population ageing, health promotion & community involvement

Multi morbidity among Aging in Jakarta: a challenge of health services and educationCharles Surjadi

Diabetes in Youtube: prevention or treatmentNuzulul Kusuma Putri

Determinant factors of infant mortality Bima regency in 2012Rini Hendari

Involving Female Sex Workers as Peer Educators for Increasing the Use of Female Condom: What are the Challenges?Komang Ayu Kartika Sari

Health economics/financing, politics & good governance

Personal health practice & health services

03.30 pm – 04.00 pm

Coffee Break

04.00 pm – 04.30 pm

Plenary

Friday, 30th of August 2013

08.00 am – 09.00 am

EXHIBITION

Registration + Morning Tea

09.00 am – 10.30 am

Speakers’ presentation 

  1. Prof. Paul Ward                       
  2. Tara Singh Bam, PhD, MPH     
  3. Mahlil Ruby                               

10.30 am – 11.30 am

Discussion session

11.30 am – 01.30 pm

Lunch

01.30 pm – 03.00 pm

Room 1

Room 2

Room 3

Education, gender, population ageing, health promotion & community involvement

Poverty, Lack of Education and their Impact to quality of life and family function among wife with and without occupationAnika Candrasari

Relationship between house and malaria in sumba tengah DistrictChandra Umbu Reku landuwulang

Analysis between unwillingness of having children at fertile couples and application of modern contraceptives in Indonesia: SDKI Analysis 2007Desy Linasari

Maternal Perception and factors influencing breast Feeding among working and non-working mothers in Tabanan Region, 2011Seputri Widhiyani

Risk factors of maternal mortality due to complications in pregnancy, labor and postpartum in Bima regency 2011 – 2012Sri Juharni

Health economics/financing, politics & good governance

The Implementation of Kader Desa Peduli AIDS Program in Bali:
Ni Made Sri Nopiani

The Economics of Globalisation  
Dono Widiatmoko

Low Intervention Coverage of Malnourished < 5 Children in Bali 
Dewa Nyoman Wirawan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Personal health practice & health services

Factors Affecting the activeness of kader PosyanduFiryal Yasmin

Integration of couple HIV counselling and testing into mother and child health program at community health centres in Bali: What are the rationales?Nyoman Sutarsa

Inappropriate immunization practice in diphteria outbreak areas of Semarang: A qualitative studyPraba Ginandjar

Low ARV Adherence among FSWs: Barrier to the Implementation of Treatment as Prevention (TasP) Program in BaliPutu Cintya Dewi

Roles, Barriesr and challenges of midwives in antenatal care service in referring pregnant women for HIV case-findings in Seririt sub-district, Buleleng regency 2011Putu Theni Aryasih

Sexual networks in men who have sex with men in relation to HIV transmission in BaliSurya Anaya

03.00 pm – 03.30 pm

Coffee Break

03.30 pm  – 04.00 pm

Closing Ceremony

Saturday, 31th of August 2013  (Optional)

09.00 am– 05.00 pm

City Tour

Route 1 :  Puskesmas Sukawati 1, Ubud, Gua Gajah, Gunung Kawi,  Tirta Empul-Tampak Siring, Cekingan Tegallalang

Route 2 : Puskesmas Abiansemal, Sangeh, Simantri,  Taman Ayun, Tanah Lot