Dalam Rangka Annual Scientific Meeting 2013
Fakultas Kedokteran UGM

Komisariat Kagama FK UGM

Kelompok Kerja Manajemen Pendidikan Tinggi Kedokteran
bekerjasama dengan

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM
Menyelenggarakan Semiloka Mengenai :

Tata Kelola Pendidikan Residen Dalam Konteks Hubungan
Fakultas Kedokteran dengan Rumahsakit Pendidikan

Ruang Seminar Gedung Administrasi Pusat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta,
Senin, 4 Maret 2013

 PENGANTAR

Hubungan FK dan RS Pendidikan Utama dan Jaringan RS Pendidikan

Hubungan RS Pendidikan dengan fakultas kedokteran mempunyai berbagai variasi, yaitu :

  • Tipe 1. FK tidak mempunyai RS Pendidikan sendiri. Contoh: Harvard Medical School dan University of Melbourne tidak mempunyai rumahsakit pendidikan sendiri.
  • Tipe 2. FK mempunyai RS sendiri, misal Groningen University
  • Tipe 3. Mempunyai sendiri tapi masih bekerjasama dengan jaringan. Contoh adalah UGM yang saat ini sedang mengembangkan rumahsakit pendidikan sendiri.

 

Dengan didirikannya RS Pendidikan oleh fakultas kedokteran maka timbul pertanyaan tentang bagaimana implikasinya terhadap Bagian-bagian klinik di fakultas kedokteran. Saat ini yang terjadi adalah, Bagian Klinik Fakultas Kedokteran, misal Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UGM mempunyai hubungan secara historis dengan SMF Kesehatan Anak RS Dr. Sardjito. Ada kemungkinan Kepala Bagian IKA FK UGM menjadi Kepala SMF RS Sardjito (Lihat Gambar 1).

gbresiden1

Gambar 1. Skema hubungan Bagian Klinik dengan SMF RS Pendidikan

Dalam hal ini secara historis Bagian Klinik FK bekerja bersama SMF RS Pendidikan. Situasi ini sudah terjadi bertahun-tahun. Namun ketika terjadi perkembangan baru, seperti adanya RS Akademik dan kenyataan yang semakin sulit dipungkiri bahwa RS Pendidikan dan FK merupakan dua lembaga yang terpisah, maka perlu pemikiran baru. Salah satu pemikiran baru adalah: Bagian Klinik di FK merupakan gabungan dari berbagai SMF RS pendidikan dan jaringannya (Lihat Gambar 2).

gb2baru

Gambar 2. Alternatif skema hubungan Bagian Klinik dengan SMF RS RS Pendidikan

Model kedua ini menujukkan bahwa anggota Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UGM dapat terdiri dari:

  1. SMF Kesehatan Anak RS. Dr. Sardjito.
  2. SMF Kesehatan Anak RS Akademik UGM
  3. SMF Kesehatan Anak RS Suradji Klaten
  4. SMF Kesehatan Anak RSD Banyumas
  5. dan berbagai RS pendidikan jaringan lainnya

Hubungan ini sangat penting dalam pengembangan RS Pendidikan karena rumahsakit ini yang seharusnya menjadi "wakil" Indonesia dalam kompetisi pelayanan kesehatan internasional.

Pengembangan Residen

Dalam konteks hubungan RS Pendidikan dengan fakultas kedokteran, status Residen dalam kegiatan di RS Pendidikan belum jelas; apakah sebagai siswa atau pekerja professional. Secara de-jure, residen adalah bagian dari peserta didik di FK UGM. Sementara itu de-facto Residen adalah bagian dari SMF di RS Sardjito dan melayani masyarakat. Dalam hal ini belum ada kontrak perorangan antara RS Pendidikan dan residen, menyangkut pelayanan klinik, hukum, dan hak serta kewajibannya. Pengembangan hak dan kewajiban.

Tata kelola residen yang belum baik saat ini menyebabkan berbagai efek samping yang berat, antara lain; residen harus membayar dana pendidikan yang dapat besar jumlahnya, hubungan antara residen yunior dan residen senior belum tertata sehingga terjadinya praktek-praktek bullying (menindas yang lemah) masih ada di berbagai tempat; mutu pelayanan rumahsakit menjadi sulit dikembangkan.

Dalam konteks BPJS, residen dibutuhkan untuk mendukung pelayanan sebagaimana para residen di berbagai negara di dunia. Di Amerika Serikat, dana untuk pengembangan residen diambilkan dari jaminan kesehatan. Hal ini menjadi penting, namun sensitive karena akan menyangkut system remunerasi bagi residen. Sebagai tenaga medik yang memberikan jasa pelayanan kepada pasien, residen berhak mendapatkan insentif. Akan tetapi selama ini belum ada system insentif yang jelas untuk residen. Sebagian dana diberikan kepada SMF atau dokter pendidik klinis senior yang mengawasi.

Di masa mendatang diharapkan ada perubahan dimana residen akan mendapatkan pendapatan dari komponen jasa pelayanan yang berasal dari Jamkesmas/BPJS atau masyarakat umum. Pembayaran ini akan diatur alam system remunerasi. Dapat dibayangkan bahwa system baru untuk mebyar residen ini merupakan hal yang kontroversial.

 

  TUJUAN KEGIATAN
 

  1. Membahas hasl positif dan negative dua model hubungan fakultas kedokteran dengan rumahsakit pendidikan
  2. Membahas pengamatan situasi pendidikan residen saat ini.
  3. Membahas jenjang keahlian residen dan remunerasinya.

Hasil yang diharapkan:

  1. Pemikiran baru mengenai hubungan antara fakultas kedokteran dengan rumahsakit pendidikan
  2. Model penjenjangan keahlian residen
  3. Draft model remunerasi residen dan sumber pembiayaannya.

Siapa yang diharapkan hadir :

•  Pimpinan fakultas kedokteran
•  Pimpinan RS pendidikan
•  Kepala-kepala SMF
•  Kepala PPDS
•  Anggota Bakordik
•  Pemerhati manajemen pendidikan tinggi kedokteran-kesehatan
•  Residen

 JADWAL ACARA

Senin, 4 Maret 2013

Petunjuk menyaksikan video dengan slide materi :

  1. Silahkan download slide materi terlebih dahulu yang ada di kolom narasumber
  2. Buka materi presentasi pada saat melihat rekaman video

Waktu

Kegiatan

Narasumber

08.00 – 08.30

Registrasi

 

08.30 – 09.00

Pembukaan

Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Pengabdian Masyarakat dan Penelitian FK UGM

Wakil Direkrut RSUP Dr. Sardjito: Dr. Herry Budi Waluyo, MMR

09.00 – 10.00

Sesi I :

Hubungan FK dan RS Pendidikan serta Pengelolaan Residen

Pengalaman Observasi di Brown University

 

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

 

 

Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.K.K

10.00 – 10.30

Coffee Break

 

10.30 – 11.15

Sesi II:

Kompetensi Residen dalam Kaitannya dengan hak dan kewajiban Residen

Moderator : Dr. dr. Sri Mulatsih, Sp.A (K)

 

Dr. dr. P. Sudiharto, Sp.BS

11.15 – 12.30

Sesi III :
Pengalaman Pembayaran untuk Residen :

Pembayaran untuk residen dalam berbagai program inovasi FK UGM di Aceh dan NTT

 

Pembayaran untuk residen di RS Karyadi Semarang


Moderator: Dr. dr. Sri Mulatsih, Sp.A (K)


 

 

 

dr. Hasta Yoga SpJ

 

 

 

 

 

 

 

dr. Rukmono SpOG dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

 

 

 

 

 

Drs. Maskur, M.Kes Direktur Keuangan RSUP Dr. Kariadi Semarang

12.30 – 13.30

Lunch Break

 

13.30 – 14.30

Diskusi kelompok:

Remunerasi untuk residen, dana Jamkesmas/BPJS, dan hubungannya dengan SMF .

Topik:

  1. Bagaimana status, tugas dan tanggung jawab residen serta hubungannya dengan pembagian jasa pelayanan untuk residen. Hal ini menjadi kunci untuk peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan rumahsakit pendidikan. Diharapkan diskusi kelompok dapat mengusulkan draft system remunerasi residen yang terkait dengan jasa untuk anggota SMF lain dan keperluan SMF.
     
  2. Clinical Appointment, Privilege, dan redential untuk residen Sebagai tenaga pelayanan di rumahsakit pendidikan, penanganan residen sebaiknya sama dengan dokter spesialis dimana ada proses credentialing, pemberikan clinical priviledge dan appointment. Diskusi kelompok diharapkan dapat mengembangkan isu ini sehingga menjadi draft untuk pengembangan lebih lanjut.

 

 

 

Fasilitator : 

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

 

 

 

 

dr. Sri Mulatsih, Sp.A

14.30 – 15.00

Coffee Break

 

15.00 – 16.00

Pleno 

Penutup : Berbagai scenario yang mungkin terjadi di masa mendatang dalam pengelolaan residen di Indonesia

Pengembangan Lebih Lanjut

Pembahasan oleh : 

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D