Modul 2B1. Identifikasi fokus dan pertanyaan penelitian

 

 Deskripsi

Dalam pengembangan suatu studi HPSR terdapat empat langkah penting yang harus dilakukan oleh semua peneliti:

  1. Mengidentifikasi fokus dan pertanyaan penelitian
  2. Membuat rancangan penelitian
  3. Menjaga kualitas penelitian
  4. Menerapkan prinsip-prinsip etika

Dalam menilai kualitas dari suatu studi HPSR empiris, kesemua langkah diatas harus dipertimbangkan. Modul 2B1 akan menjabarkan langkah pertama: identifikasi fokus dan pertanyaan penelitian

 

  Tujuan pembelajaran Modul 2B.1.

Mempelajari modul 2B.1 menjadi sangat penting bagi peserta untuk :

  1. Membantu mempertajam identifikasi permasalahan dan fokus penelitian pada latar belakang proposal penelitian.
  2. Menyusun pertanyaan penelitian

Setelah mempelajari Modul 2B.1 ini diharapkan para peserta dapat melanjutkan proses penulisan yang telah diawali sebelumnya (bab pendahuluan dari modul pertama). Pada tahap ini, proposal penelitian diharapkan menjadi lebih lengkap dan menunjukkan arah dan tujuan yang jelas.

 

 Isi Modul

Proses pengembangan studi HPSR dimulai dengan identifikasi topik yang akan menjadi fokus – masalah yang akan dikaji – dan pertanyaan-pertanyaan terkait. Hal ini dikarenakan setidaknya dua alasan:

  1. Keunikan HPSR terletak pada topik atau pertanyaan yang dikaji, bukan pada perspektif disiplin tertentu ataupun metode pengumpulan dan analisis data tertentu
  2. HPSR selalu diupayakan relevan untuk kebijakan dan mempengaruhi keputusan pihak-pihak yang berperan dalam menentukan arah kebijakan dalam sistim kesehatan. Relevansi untuk kebijakan merupakan salah satu kriteria utama penilaian etika suatu studi HPSR (Henning, 2004).

Secara praktis, identifikasi topik dan pertanyaan penelitian studi HPSR disarankan meliputi:

  1. Networking dengan pelaku kebijakan dan peneliti-peneliti lain
  2. Berpikir kreatif untuk menemukan area-area baru atau pendekatan-pendekatan baru
  3. Eksplorasi teori dan pemahaman-pemahaman konseptual yang relevan untik HPSR
  4. Melalukan tinjauan pustaka untuk mengidentifikasi publikasi dan hasil penelitian yang relevan

Pada akhirnya prinsip pragmatism akan sangat penting dalam menentukan pertanyaan penelitian. Penelitian harus feasible, sesuai dengan waktu dan sumber daya yang tersedia (Varkevisser, Pathmanathan & Brownlee, 2003).

Berinteraksi dengan pelaku kebijakan dan peneliti lain memastikan bahwa topik dan pertanyaan penelitian benar-benar relevan bagi kebijakan. Kedua kelompok tersebut, melalui pengalaman di berbagai setting, memiliki pemahaman akan tantangan dan peluang yang dihadapi sistim kesehatan. Networking juga dapat menstimulasi berpikir secara kreatif. Selain itu, explorasi pemahaman konseptual dan teori dapat memfasilitasi identifikasi area baru yang jarang dipertimbangkan sebelumnya, atau cara baru untuk meneliti suatu topik yang pernah diteliti sebelumnya.

Tinjauan pustaka sangat diperlukan dalam HPSR untuk mengetahui penelitian-peneltian relevan apa yang telah dilakukan sebelumnya untuk menghindari duplikasi dan menegmbangkan penelitian lebih lanjut. Kajian pustaka yang sistimatis atas penelitian-penelitian yang telah dilakukan di settinglain sangat diperlukan, meskipun peneliti yang bersangkutan memiliki pemahaman yang cukup baik atas setting penelitian yang akan dilakukan.

Tantangan-tantangan utama

  1. Membingkai pertanyaan HPSR yang bermanfaat dan relevan bagi kebijakan melalui networking dengan pengguna hasil penelitian. Jenis topik dan pertanyaan yang dianggap penting akan bervariasi antar pelaku kebijakan, tergantung pada peran dan tanggung jawab mereka dalam sistim kesehatan. Pengelola program misalnya sering lebih tertarik pada penelitian mengenai bagaimana memperkuat programm tertentu dan kurang berminat terhadap komponen ataupun fungsi-fungsi umum dalam sistim kesehatan. Dengan demikian Peneliti HPSR harus memperhatikan batasan yang kabur antara HPSR dan manajemen program dengan implikasi membantu pengelola program untuk melakukan riset operasional atau mengidentifikasi ranah yang lebih sistemik atas pertanyaan penelitian yang diidentifikasi.
  2. Mengidentifikasi pertanyaan penelitian yang relevan bagi berbagai pelaku kebijakan sekaligus berkontribusi terhadap pengembangan ilmu. Peneliti HPSR dapat mengupayakan relevansi bagi berbagai pelaku kebijakan melalui berbagai cara. Misal, bagaimana suatu kajian untuk memperpendek waktu tunggu di apotik rumah sakit dikembangkan menjadi kajian yang relevan bagi kementerian kesehatan untuk memperpendek waktu tunggu di semua rumah sakit. Peneliti HPSR juga dapat mempertimbangkan bagaimana sebuah kajian dalam konteks program tertentu dapat menghasilkan pembelajaran dalam kebijakan dan sistim kesehatan yang bermanfaat bagi program-program lain.

Identifikasi tujuan penelitian

Peneliti HPSR dalam mengembangkan pertanyaan oenelitian sebaiknya juga mempertimbangkan tujuan penelitian secara umum, terutama terkait dengan:

  1. Apa yang ingin dicapai? Mengapa diteliti?
  2. Bagi siapa penelitian akan bermanfaat
  3. Bagaimana penelitian akan bermanfaat
  4. Bagaimana penelitian akan berkontribusi bbagi pengembangan ilmu

Seiring dengan proses pengembangan pertanyaan penelitian, empat aspek berikut sebaiknya dipertimbangkan:

  1. Kebijakan tertentu atau keseluruhan area. Apakah penelitian akan fokus pada kebijakan terterntu dan mendukung implementasinya atau mengkaji keseluruhan area sehingga mengembangkan pengetahuan atas fungsi-fungsi utama dalan sistim kesehatan
  2. Normatif/evaluatif (menyangkut penilaian berbasis norma tertentu) atau deskriptif/eksplanatori
  3. Analisis tentang kebijakan atau analisis untuk kebijakan
  4. Tujuan utama penelitian untuk pengembangan ilmu atau melakukan perubahan

Tujuan penelitian semestinya mencerminkan tingkat pengetahuan atas suatu topik. Penelitian eksploratif sangat penting saat pengetahuan akan suatu topik masih sangat terbatas atau saat teori mennunjukkan cara baru untuk mengkaji dan memahaminya; penelitian deskriptif memerlukan pengetahuan yang cukup ekstensif atas sitausi yang dikaji untuk dapat menentukan apa yang bermanfaat untuk diteliti. Pada kenyataannya, peneliti HPSR sering memiliki lebih dari satu tujuan sekaligus.

Multidisiplin dalam HPSR

Dalam HPSR berbagai perspektif disiplin dapat meghasilkan pertanyaan penelitian yang berbeda atas topik yang sama sehingga menghasilkan pemahaman-pemahaman yang relevan dan bervariasi atas suatu topik kajian. Dengan demikian peneliti HPSR sebaiknya mempertimbangkan bagaimana dapat memberdayakan berbagai perspektif disiplin dalam meneliti suatu topik.

Finalisasi pertanyaan penelitian

  1. Pada akhirnya, penelitian yang baik memiliki ciri sebagai berikut (Robson, 2002)
  2. Jelas – tidak membingungkan dan mudah dipahami
  3. Spesifik – memperjelas jawaban seperti apa yang diharapkan
  4. Dapat dijawab – mengindikasikan jenis data yang diperlukan dan bagaimana mengumpulkannya
  5. Saling terkait – serangakian pertanyaan saling berhubungan secara bermakna dan koheren
  6. Relevan secara substantif – pertanyaan yang diajukan layak untuk diupayakan dengan investasi waktu dan tenaga yang dibutuhkan.

 

 Bahan belajar

Sheikh K et al. (2011). Building the field of health policy and systems research: framing the questions. PLoS Medicine 8(8):e1001073.

Varkevisser CM, Pathmanathan I, Brownlee A (2003). Parsons W (1995). Public policy: an introduction to Designing and conducting health systems research the theory and practice of policy analysis. Aldershot, projects: Volume 1: proposal development and fieldwork Edward Elgar. [e-book]. Amsterdam, KIT Publishers, International Development Research Centre

 

 Kegiatan pembelajaran

Dalam proposal penelitian anda, mohon:

  1. Periksa kembali di bagian perumusan masalah, apakah anda telah membuat pertanyaan penelitian yang baik sesuai dengan apa yang telah diuraikan dalam modul ini
  2. Kembangkan fokus dan pertanyaan penelitian dengan mempertimbangan perspektif berbagai disiplin ilmu
  3. Buatlah sebuah tinjauan pustaka singkat sebagai dasar dalam menetapkan fokus dan pertanyaan penelitian anda.