Keynote Speech I : Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K)

iakmi29oktMeski berhalangan hadir, Menteri Kesehatan terpilih tetap berkenan memberikan keynote speech yang disampaikan oleh Dr. Achmad Subagio, MARS. Istilah "Sadikin" (Sakit sedikit menjadi miskin) menjadi salah satu poin yang diharapkan tidak lagi terjadi dengan adanya JKN. Namun keberadaan JKN ini perlu dipahami bahwa bukan berarti biaya kesehatan menjadi gratis. Bahkan PBI (Penerima Bantuan Iuran) pun tidak gratis melainkan dibayarkan oleh Pemerintah Indonesia. Saat ini tercatat telah ada 86,4 juta warga Indonesia yang termasuk dalam PBI.

Keberadaan JKN dewasa ini mulai memperoleh respon positif dari masyarakat. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah kepesertaan baik pekerja penerima upah maupun pekerja bukan penerima upah. Namun ternyata sebagian besar masyarakat yang mendaftar tersebut adalah yang sakit dan bukan peserta sehat. Masih banyak masyarakat yang dalam kondisi sehat belum bergabung dengan BPJS. Tenaga kesehatan memiliki peran besar dalam hal ini. Menurut WHO, indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan 80% ditentukan oleh kualitas SDM yang ada.

Surat Tanda Registrasi (STR), Resertifikasi Profesi hingga pemberian surat ijin praktek merupakan alur pelaksanaan seorang tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan atau melakukan praktek kerja. Perkembangan ke arah perbaikan diharapkan dapat terus terjadi. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak untuk terselenggaranya Mukernas IAKMI XIII. Penekanan aspek promotif preventif akan diusung oleh kementrian kesehatan ke depan. Semoga tenaga kesehatan dapat meningkatkan perannya pada concern tersebut.