EXPERT MEETING

Strategi Penguatan Pelayanan Primer Untuk Mendukung Sustainabilitas Program JKN

 

  Latar Belakang

Beban biaya kesehatan yang diselenggarakan melalui program JKN dari tahun ke tahun semakin besar bahkan ketidakseimbangan (gap) antara penerimaan iuran dengan biaya pelayanan peserta BPJS Kesehatan cenderung meningkat. Pada 2014 defisit anggaran mencapai Rp 3,3 triliun, bertambah menjadi Rp 5,7 triliun 2015 dan Rp9,7 triliun pada 2016. Pada semester pertama 2017, defisit BPJS Kesehatan telah mencapai Rp 5,8 triliun dan diperkirakan akan bertambah menjadi sekitar Rp 9 triliun pada akhir tahun. Bila kondisi ini tidak segera diatasi maka peningkatan beban kuratif tersebut akan berdampak tidak tercapainya sustainabilitas program JKN.

Untuk mengatasi hal tersebut antara lain perlu dilakukan kajian secara komprehensif seluruh mata rantai pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif baik dalam lingkup Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Salah satu aspek penting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah adanya keseimbangan antara upaya promotif/preventif dan kuratif/rehabilitatif.

Sistem pembayaran secara kapitasi yang saat ini dilaksanakan di tingkat fasilitas kesehatan primer, yang semula diharapkan akan meningkatkan upaya promotif/preventif di masyarakat, masih ada kecenderungan mengedepankan aspek upaya kuratif.

Dihadapkan pada kondisi tersebut di atas muncul beberapa isu penting terkait dengan pelayanan primer dalam hubungannya dengan sustainabilitas program JKN sebagai berikut:

  • Data menunjukan bahwa tingkat severity masyarakat pada umumnya 70% - 80% di tingkat severity I dan II yang seharusnya sebagian besar diantaranya dapat ditangani di tingkat pelayanan primer, namun dirujuk ke rumah sakit sehingga berdampak kepada tingginya biaya pelayanan kesehatan.
  • Tingkat rujukan dari pelayanan primer ke rumah sakit yang masih relatif tinggi antara lain disebabkan oleh:
    • terbatasnya kemampuan sarana prasarana pelayanan primer;
    • belum optimalnya tingkat kompetensi tenaga medis untuk mencapai 155 kompetensi dokter layanan primer;
    • sikap masyarakat yang masih cenderung memilih berobat/dirujuk ke rumah sakit/dokter spesialis.
    • Dengan makin tingginya tingkat pelayanan peserta BPJS Kesehatan di pelayanan primer (khususnya puskesmas) maka beban pelayanan kuratif semakin tinggi dan dikhawatirkan kurang optimalnya pelaksanaan program promotif/preventif di kesehatan masyarakat.
    • Sejauh mana pemanfaatan dan optimalisasi anggaran untuk program UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) di pelayanan primer berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
    • Analisa biaya tentang pengaruh penguatan pelayanan primer terhadap penurunan beban biaya pelayanan kesehatan

Dengan adanya berbagai isu penting di atas khususnya yang terkait dengan strategi penguatan pelayanan primer untuk mendukung sustanabilitas JKN, maka diperlukan kajian yang mendalam dan strategis untuk mencari solusi yang melibatkan seluruh stakeholders kesehatan. Forum expert meeting/temu pakar yang diselenggarakan oleh IndoHCF ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dalam penguatan pelayanan primer di Indonesia.

  Tujuan

  1. Melakukan identifikasi terhadap berbagai permasalahan aspek pelayanan kesehatan primerdalam kaitan sustanibilitas program JKN
  2. Mencari solusi strategis tentang peran pelayanan primer dalam meningkatkan sustainabilitas program JKN

Keluaran

Rekomendasi tentang upaya yang perlu dilakukan oleh para stakeholder dalam upaya penguatan pelayanan primer untuk mendukung sustainabilitas JKN.

Peserta Kegiatan

Temu pakar ini diikuti oleh para pakar dan stakeholder dari masing-masing bidang, di antaranya:

  1. Regulator
  2. Akademisi
  3. Jajaran Dinas Kesehatan & penyelenggara pelayanan primer
  4. Asosiasi Kesehatan Masyarakat, Pelayanan Primer, Profesi
  5. Praktisi dan pemerhati kesehatan khususnya tentang pelayanan primer
  6. Stakeholders pelayanan primer lainnya yang terkait.

  Tempat & Waktu

Hari / tanggal : Sabtu / 27 Januari 2018
Waktu            : 08.00 – 13.00
Tempat          : Djakarta Room, Raffles Hotel Jakarta, lantai 2, Ciputra World 1,
                       Jalan Prof. Dr. Satrio Kav 3 - 5, Jakarta Selatan

 

  Agenda Kegiatan

Reportase kegiatan

08.00 – 09.00      Registrasi & snack
09.00 – 09.10 Sambutan Ketua Umum IndoHCF
09.10 – 09.20 Sambutan President-Core Markets PT IDS Medical Systems Indonesia
09.20 – 09.50 Sambutan dan Pembukaan Menteri Kesehatan RI
09.50 – 10.00

Peluncuran buku: Harapan, Kenyataan dan Solusi JKN

50 Karya Inovasi Kesehatan Terbaik pada IndoHCF Innovation Awards I-2017

10.00 – 10.20

Keynote:

Kebijakan Pemerintah Dalam Penguatan Pelayanan Primer Untuk Mendukung Sustainabilitas Program JKN

Oleh: dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes – Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI

10.20 – 10.30

SESI PANELIS

Strategi Penguatan Fasyankes Primer Dalam Upaya Kendali Mutu dan Biaya

Oleh: dr. Bambang Wibowo Sp.OG(K), MARS – Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI

10.30 – 10.40

Kendala & Solusi Dalam Upaya Optimalisasi Peran Pelayanan Primer Untuk Mendukung Sustainabilitas Program JKN

Oleh: Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD

10.40 – 10.50

Kajian Komprehensif dan Strategi Alternative Dalam Penguatan Pelayanan Primer Untuk Mendukung Sustainabilitas Program JKN

Oleh: Prof. Dr. Ascobat Gani MPH, Dr.PH

10.50 – 13.00 Diskusi , Rangkuman Hasil Diskusi & Rekomendasi
13.00 – selesai Makan siang

 

 

 

 

Tags: januari,, 2018,