Paket Usulan Berbagai Policy Brief
Berdasarkan pendekatan pemetaan intervensi di level kabupaten, diusulkan paket kebijakan yang mencakup penanganan hulu dan hilir. Mengapa disebut Paket? Penyebutan ini disebabkan karena akar masalah tingginya dan stagnasi kematian ibu dan bayi di Indonesia sangat bervariasi. Terjadi perbedaan antar kabupaten/kota. Sebagai gambaran di Papua kematian masih banyak penyebabnya di rumah tangga atau di masyarakat. Sementara itu kematian ibu di DIY hampir seratus persen berada di dalam rujukan dan proses rujukannnya. Walaupun berbeda penekanan, usulan kebijakan diberikan dalam satu paket dimana tidak mungkin hanya melakukan intervensi yang fragmentasi antara hulu dan hilir. Berikut ini berbagai usulan yang disusun dalam bentuk policy brief:
Pendekatan Kebijakan di Hulu:
- Pemberdayaan Masyarakat
- Promosi Kesehatan
- Perencanaan Lintas Sektor
Pendekatan kebijakan di hilir:
Strategi Penurunan Jumlah Kematian Ibu dan Bayi: Penggunaan Prinsip Surveilans Respons dalam KIA
Penggunaan Data Kematian "Absolut" Untuk Memicu Penurunan Kematian Ibu dan Bayi
di Kabupaten / Kota
Institutional based contracting out dengan penugasan tim tenaga kesehatan
Peningkatan Kualitas Kepemimpinan dan Manajemen Direktur RS dalam Program KIA
Manual rujukan maternal neonatal di tingkat kabupaten/kota (Lokal Spesifik)
Pendekatan Kebijakan yang mencakup hulu-hilir:
Perencanaan program KIA berbasis bukti, Perencanaan Berbasis Bukti
Kebijakan Menggunakan DAK untuk KIA
Catatan:
- Di setiap policy brief ditekankan mengenai:
- Apakah untuk kebijakan pusat, propinsi, atau kabupaten. Perlu ada catatan untuk penekanannya. Bisa terjadi usulan kebijakan untuk semua level.
- Perlu ada catatan tentang perbedaan tempat kebijakan berdasarkan tingkat kemajuan daerah/atau tempat kematian. Sebagai gambaran di Jawa masalah mutu pelayanan rumahsakit menjadi kunci. Juga rujukan. Di luar Jawa mungkin intervensi masih banyak bertumpu pada di hulu.
- Untuk perguruan tinggi/lembaga konsultan swasta:
- Perlu kebijakan memperkuat tim ahli yang terdiri dari pakar kesehatan ibu dan anak, pakar kebijakan dan manajemen kesehatan, serta pakar-pakar ilmu social.
- Perlu memperkuat kemampuan untuk pendampingan
- Perlu memperkuat kemampuan untuk mendapatkan dana penelitian/pendampingan dari berbagai sumber, antara lain dari Dana Dekonsentrasi.