Menkes Ajak Pejabat Kalbar Stop Merokok
Singkawang – Maksud hati hajatan berdialog masalah kesehatan dengan para pejabat Kota Singkawang. Ternyata Menteri Kesehatan Dokter Nafsiah Mboi SpA MPH lebih banyak bicara mengajak Gubernur Cornelis dan Walikota Awang Ishak beserta para perokok di Bumi Khatulistiwa ini untuk berhenti merokok.
"Hendaknya kita dapat membujuk orang lain untuk tidak merokok. Bagi yang sudah merokok untuk segera berhenti merokok," kata Nafsiah dalam dialog mengisi kunjungan kerjanya di Hotel Mahkota Singkawang, Sabtu (19/1).
Bujukan itu disampaikan Menkes di hadapan Walikota Singkawang Drs H Awang Ishak MSi, beserta jajarannya, Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kalbar dr Andi Jap, beserta para undangan yang menghadiri kegiatan bertajuk "Dialog Menkes RI bersama Pemkot Singkawang, Pemkab Bengkayang dan Sambas" itu.
Belum jelas apakah ajakan Menkes ini ada kaitannya dengan disahkannya Undang-Undang Cukai Tembakau atau dampak mantan Menkes Endang Rahayu mengidap kanker paru-paru akibat merokok pasif, maupun rencana kenaikan harga rokok.
Namun, baik Walikota Awang Ishak yang mengawali sambutan dalam kegiatan tersebut maupun Kadiskes Andi Jap yang membacakan sambutan Gubernur Cornelis, sama sekali tidak menyinggung permasalahan rokok.
Tetapi, Nafsiah dengan keras dan bersemangat menyampaikan kampanye anti rokoknya. Padahal kunjungannya yang tiba kesorean di Singkawang butuh masalah kesehatan dibahas lebih tuntas.
"Kalau tadinya penyebab kematian itu karena penyakit-penyakit infeksi, justru sekarang yang besar itu penyakit terkait rokok. Di antaranya stroke, jantung, tumor, kanker paru-paru dan sebagainya. Semua ini begitu menyedot dana pengobatan yang luar biasa," kata Nafsiah.
Kalau masyarakat berani mengatakan menolak rokok, tegas Nafsiah, maka triliun rupiah bisa dipakai untuk meningkatkan mutu hidup dan kesehatan rakyat Indonesia. "Daripada dihabiskan di rokok yang menyebabkan penyakit," katanya disambut tepuk tangan peserta dialog.
Menkes yang menggantikan posisi Endang Rahayu Sedyaningsih yang tutup usia karena kanker paru-paru ini juga menyampaikan kekagumannya kepada Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang berani mendeklarasikan Kawasan Tanpa Rokok.
Nafsiah menceritakan, dia diminta mendeklarasikan Kawasan Tanpa Rokok di Kaltim. Di provinsi tetangga Kalbar itu, gubernur beserta jajarannya, eksekutif dan legislatif, NGO, tokoh-tokoh agama betul-betul mempertahankan bahwa di sana terdapat Kawasan Tanpa Rokok.
"Di mana kita bisa bernapas dengan bebas. Jangan kita bernapas dalam ruangan yang penuh dengan asap rokok yang merusak paru-paru dan tubuh kita," katanya.
Dia menyatakan rasa bahagianya atas deklarasi Kawasan Tanpa Rokok di Kaltim itu. Menurutnya, hal itu merupakan suatu yang baru dan baik bagi dirinya dan rakyat Kaltim. "Mudah-mudahan di Kalbar juga nanti ya, Pak," tegas Nafsiah.
Nafsiah betul juga, boleh jadi dia sudah menerima informasi sejumlah pejabat di Kalbar itu penggemar rokok. Sebut saja Awang Ishak paling doyan Gudang Garam Surya 16, Haji Dol sang wakil pengisap berat Sampoerna Mild dan Djie Sam Soe. Direktur RSU Abdul Azis malah mengisap rokok putih Lucky Strike.
Setelah panjang lebar membahas tentang rokok, Nafsiah hanya menyenggol beberapa permasalahan lain di dunia kesehatan. Dia lebih mengharapkan peserta dialog menyampaikan beberapa hal-hal yang menjadi permasalahan kesehatan di wilayah Singkawang, Bengkayang, dan Sambas (Singbebas). (dik)
(sumber: www.equator-news.com)