Penyakit Misterius di Kamboja, Kemenkes Berkoordinasi dengan WHO
Newsdetik - Jakarta Penyakit misterius yang melanda Kamboja sejauh ini telah menewaskan 60 anak-anak dalam tiga bulan terakhir. Kemenkes mengambil langkah berkoordinasi dengan World Health Organization (WHO) menyangkut penyakit misterius ini.
"Sehubungan kasus penyakit pada anak di Kamboja, saya telah berkoordinasi dengan WHO dan Kemenkes Kamboja. Membuat surat edaran ke seluruh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) seluruh Indonesia, dan terus memantau perkembangan situasi yang ada," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Tjandra Yoga Aditama, kepada detikcom, Minggu (8/7/2012).
Menurut Tjandra, belum semua data terkumpul oleh Kemenkes Kamboja dan WHO, sehingga masih digunakan istilah undiagnosed syndrome dan juga neuro-respiratory syndrome.
"Jumlah kasus di Kamboja sampai hari ini (sejak April) adalah 59 anak usia berkisar antara 3 bulan sampai 11 tahun. 52 anak berumur dibawah 5 tahun, male to female rasio adalah 1,3. Sampel laboratorium tidak semua ada karena sebagian besar kasus meninggal sebelum sempat diperiksa. Dari kasus yang diperiksa, sebagian (+) Enterovirus EV-71. Pada sebagian kasus lain ditemukan Dengue dan Streptococcus Suis - semua sampel (-) H5N1 dan (-) juga virus influenza, SARS, dan Nipah. WHO tidak mengeluarkan restriksi transportasi dari dan ke Kamboja," paparnya.
Penyakit misterius yang melanda Kamboja sejauh ini telah menewaskan 60 bocah dalam tiga bulan terakhir. Belum diketahui penyebab penyakit yang tengah mewabah di Kamboja tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO tengah berupaya keras untuk mengidentifikasi penyebab penyakit mematikan itu. Anak-anak yang diserang penyakit tak dikenal ini mengalami gejala demam tinggi dan tanda-tanda peradangan pada otak atau gangguan pernafasan, atau keduanya. Sebagian besar anak yang terinfeksi penyakit ini meninggal hanya dalam waktu 24 jam setelah dirawat di rumah sakit.
Otoritas Filipina meningkatkan pemeriksaan di bandara-bandara internasional di negeri itu, khususnya di area kedatangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya penyakit misterius yang tengah menjangkiti Kamboja.