Pola Pendidikan Dokter Harus Diubah
Bandung - Pola pendidikan kedokteran di Indonesia harus mulai dialihkan, dari rumah sakit pindah ke lingkungan masyarakat seperti klinik pengobatan. Sehingga dokter tak lagi hanya memberikan obat ketika sakit saja, namun kini dokter harus mulai terjun ke masyarakat untuk mengajak warga masyarakat agar tetap sehat.
Hal tersebut diungkapkan Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Prof.Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr yang ditemui usai Seminar Neyrosains tentang Learning dan Memory dalam rangka Lustrum Fakultas Kedokteran kerjasama Fak Kedokteran dan Fakultas Psikologi Unpad di Auditorium Gedung Rumah Sakit Pendidikan EIKMEN 38, kemarin(25/9).
"Sekarang umumnya masyarakat datang ke dokter karena sakit, jika paradigma itu terus dipupuk baik di tingkat dokter atau pun masyarakat, maka kami tidak bisa menjamin seberapa kuat dan tahannya dokter bisa terus menangani berbagai penyakit di masyarakat. Apalagi saat ini penyakit bekembang terus dan dengan rencana jaminan kesehatan bagi semua warga akan membuat dokter kewalahan karena warga tidak akan memperdulikan lagi kesehatan karena mereka berpikir sakit apapun ringan atau berat akan langsung ke dokter," paparnya.
Oleh karenannya untuk megantisipasi hal tersebut, maka saat ini pendidikan Kedokteran mulai di ubah dari pola pembelajan di rumah sakit kini menjadipola pembelajaran langsung terjun ke masyarakat untuk mengetahui berbagai permasalahan kesehatan di masyarakat dan penyelesaiannya.
"Bagaimana membuat orang sehat itu intinya sekarang, pendidikan kedokteran di RS harus diubah bergeser ke rumah sakit, kelinik harus diubah menjaga kesehatan. Pola sisi lain membuat orang sehat, pola hidup sehat sangat penting karena perkembangan penyakit makin berkembang," paparnya.
Selain itu dunia kedokteran pun harus mulai maumengambangkan vaksin yang disesuaikan dengan karakteristik dan pengengembangan penyakit di masyarakat dan kondisi lingkungan sendiri, "itu menjadi salah satu keunggulan biologi syang harus kita jaga dan kembangkan," paparnya.
Prof Try juga mengungkapkan jika pendidikan tidak mengalami perubahan maka rasio jumlah dokter yang diprediksi akan terpenuhi pada rasio 1:2500 di tahun 2014 tidak akan tercapai. Karena jumlah warga yang berobat degan jumlah dokter spesialis dan umum akan kembali tidak seimbang. Bahkan dikatakan Try pendidikan tersebut sudah diterapkan di FK Unpad dan sudah menuaikan hasi
(sumber : jpnn.com)