Tangkal Virus Corona, Kemenkes Siapkan 8 Program

Jakarta - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan setidaknya ada delapan program yang disiapkan Kementerian Kesehatan guna mengantisipasi menyebarnya virus corona pada jemaah haji Indonesia.

Tidak hanya Indonesia, kata Tjandra, pada Kamis, 23 Mei 2013 lalu, organisasi kesehatan dunia (WHO) yang berpusat di Jenewa pun tengah mengamati secara mendalam bagaimana situasi infeksi virus corona dalam beberapa pekan mendatang sebelum ibadah haji.

"Sekarang ini kasus virus corona ada di jazirah Arab dan Eropa," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan kekhawatirannya akan virus corona yang saat ini menyebar di kawasan Timur Tengah. Apalagi, dia melanjutkan, warga negara Indonesia sering datang ke kawasan itu untuk menunaikan ibadah haji. Gawatnya lagi, sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk virus corona.

"Kami mau memberi informasi yang benar bahwa ada ancaman," kata Nafsiah kepada Tempo di sela sidang WHO di markas PBB Palais des Nations, Jenewa, Rabu, 22 Mei 2013.

Direktur Haji dan Umroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu mengungkapkan, dari informasi yang ia terima dari pemerintah Arab Saudi, virus corona tidak menjalar ke wilayah Mekah, Madinah, dan Jeddah. Sehingga, kecil kemungkinan virus tersebut berpengaruh kepada ibadah haji yang akan berlangsung beberapa bulan mendatang.

Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron menjelaskan, memang sudah ada beberapa warga Arab Saudi meninggal dunia akibat virus ini. Untuk mengetahui keadaan di sana, kata Ghufron, Kementerian akan mengirim tim ke Arab Saudi sebelum musim haji. Selain itu, setiap kloter jemaah yang berangkat akan disertai dengan dua-empat orang dokter.

Berikut adalah delapan program yang disiapkan Kementerian Kesehatan untuk menangkal penyebaran serangan virus dengan gejala mirip flu ini:

  1. Kegiatan di pintu masuk negara
    Untuk umrah, kalau ada jemaah yang baru datang dengan gejala, maka akan diminta untuk diperiksa. Kalau perlu dirujuk ke rumah sakit. Sedangkan untuk setiap jemaah haji, setiap yang pulang akan diberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji. Kementerian juga menyediakan poliklinik di asrama haji untuk pemeriksaan jemaah sebelum berangkat ke Arab Saudi.
  2. Penguatan pemantauan epidemologi
    Tjandra mengatakan ia sudah memberi edaran ke semua daerah untuk mewaspadai kalau ada dugaan kasus serta untuk melaporkannya segera ke dinas kesehatan setempat.
  3. Pemberitahuan ke dinas kesehatan provinsi tentang bahaya virus Corona.
  4. Pemberitahuan ke rumah sakit.
    Untuk program nomor 3 dan 4 disampaikan secara berkala perkembangan pengetahuan yang ada. Dinas kesehatan dan rumah sakit diminta untuk menilai kesiapan logistik serta sarana dan mewaspadai serta melaporkan bila ada kasus mencurigakan.
  5. Kesiapan laboratorium
    Menurut Tjandara, laboratorium Kementerian Kesehatan sudah bisa memeriksa virus corona dan virus H7N9.
  6. Informasi ke masyarakat
    Kementerian Kesehatan sudah mensosialisasikan virus ini melalui media massa, situs web P2PL, media briefing, TV, dan radio. Selain itu, Tjandra mengaku selalu mengirim semua informasi terbaru mengenai virus corona ke daerah.
  7. Hubungan internasional, melalui WHO
  8. Komunikasi dengan Kementerian Agama serta pengelola umrah.

(sumber: www.tempo.co)

 

  • slot resmi
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot