6 RS Vertikal Raih Penghargaan "Panutan Terbaik"

menkes9sept2

Kementerian Kesehatan bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberi anugerah penghargaan "Panutan Terbaik" kepada 6 rumah sakit (RS) vertikal.

Hal itu dilakukan guna memberi model kepada rumah sakit baik vertikal atau non-vertikal lainnya untuk memberi layanan optimal serta pengelolaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang baik.

Penghargaan diberikan secara simbolik oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi di Jakarta, pada Senin (8/9) malam. Turut hadir dalam kesempatan itu, Dirut BPJS Kesehatan, Fachmi Idris dan Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK), Akmal Taher.

Enam RS yang mendapat penghargaan, untuk kategori rumah sakit umum diberikan kepada RSUP Sanglah, Bali (Juara I), RSUP Fatmawati Jakarta (Juara 2) dan RSUP Dr Kariadi Semarang (Juara 3).

Untuk kategori rumah sakit khusus yaitu RS Orthopedi Prof Dr R Soeharso, Surakarta (Juara 1), RS Jiwa Lawang, Malang (Juara 2) dan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

Menurut Menkes, RS vertikal berperan penting dalam menyukseskan pelaksanaan program JKN, karena memiliki beberapa keistimewaan. Disebutkan, antara lain, kompetensi sumber dayanya, fasilitas pelayanan yang lengkap, sebagai rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan pusat.

"Sebagai rumah sakit percontohan, RS vertikal selain memberi layanan optimal, harus lebih detil lagi dalam menyusun dan menerapkan clinical pathway sebagai acuan dalam pengendali mutu dan biaya rumah sakit," ujar Nafsiah.

Selain itu, lanjut Menkes, RS sertikal juga harus melakukan standarisasi penggunaan alat dan obat, termasuk mendisiplinkan penggunaannya dan yang tak kalah penting mengaktifkan tim audit klinis rumah sakit.

"Ini semata dilakukan demi memberi pelayanan JKN yang komprehensif, terintegrasi dan berorientasi pada pasien," kata Nafsiah Mboi menegaskan.

Pada kesempatan yang sama, Menkes Nafsiah Mboi menyatakan kegembiraannya atas cakupan JKN yang semakin meningkat. Hingga 4 September tercatat ada 127 juta penduduk Indonesia yang menjadi peserta JKN.

Disebutkan, saat ini jumlah rumah sakit yang sudah tergabung dalam program JKN sebanyak 1551 RS dari 2353 RS. Jumlah itu termasuk 33 RS vertikal milik Kemenkes.

"Saya harap jumlah faskes baik di tingkat pertama maupun rujukan secara bertahap dapat terus ditingkatkan. Sehingga akses seluruh peserta JKN semakin mudah dan cepat," tuturnya.

Sementara itu, Dirjen BUK Akmal Taher menjelaskan, ada 4 kategori besar yang dinilai dalam proses pemilihan Panutan Terbaik yaitu sistem pendaftaran, sistem manajemen pelayanan, sistem penagihan klaim JKN dan sistem penanganan komplain.

"Seluruhnya ada 17 variabel dari kriterian penilaian dengan bobot yang berbeda-beda," kata mantan Dirut RS Cipto Mangunkusumo itu seraya menambahkan penghargaan akan diberikan setiap tahun.

Ditambahkan, peraih penghargaan tahun ini berpeluang untuk menang lagi di tahun depan. Dengan demikian, masing-masing rumah sakit vertikal harus berlomba-lomba memperbaiki terus kinerjanya. (TW)

 

Berita Terkait

 

Add comment

Security code
Refresh