logoKKI

jkki2kki2

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library
  • Search
  • Login
    • Forgot your password?
    • Forgot your username?
23 Aug2016

Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan GHSA

23agsIndonesia kembali menjadi tuan rumah pertemuan Global Health Security Agenda (GHSA) yang diikuti 53 negara anggota, badan kesehatan dunia WHO dan Bank Dunia. Pertemuan tersebut diharapkan memberi kontribusi terhadap kemajuan dunia yang lebih aman dari ancaman kesehatan.

"Makin banyak negara yang tergabung dalam GHSA. Ada tiga negara baru yaitu Argentina, Pantai Gading dan Mongolia," kata Menteri Kesehatan (Menkes), Nila FA Moeloek dalam pembukaan GHSA 2016, di Jakarta, Selasa (24/8).

Hadir dalam kesempatanitu, perwakilan WHO untuk Indonesia, Jihane Tawilah.

Menkes menjelaskan, bagian penting dari GHSA adalah implementasi dari paket aksi dalam agenda keamanan kesehatan global. Ada 11 paket aksi yang akan dilakukan dan hal itu selaras dengan peraturan kesehatan internasional.

"Di sejumlah negara, banyak aturan yang sukar dilaksanakan. Kami berharap masukan, pengalaman dan praktik terbaik yang disampaikan dalam forum bisa membuat paket aksi lebih mudah diterapkan," ucap Nila Moeloek.

Ditambahkan, komunikasi dan koordinasi di antara stakeholder memainkan peran penting dalam keberhasilan pelaksanaan Paket Aksi. Terutama, saat muncul penyakit menular yang berpotensi epidemi, bahkan pandemi yang cenderung lebih sering terjadi.

"Dalam dekade terakhir, setidaknya dua pandemi telah dilaporkan di dunia yaitu SARS pada 2002 dan influenza A pada 2009," tuturnya.

Selain itu, lanjut Menkes, dua keadaan darurat kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia atau PHEIC telah dilaporkan yaitu penyakit ebola pada 2014 dan virus zika pada 2016.

"Melalui pertemuan ini, sesama anggota GHSA bisa memperkuat kapasitas dirinya dengan melakukan deteksi, upaya pencegahan dan tanggapan serius atas ancaman kesehatan masyarakat global," ucap Menkes.

Sementara itu, Jihane Tawilah mengatakan, memperkuat keamanan kesehatan antara negara anggota GHSA harus dilakukan, tak hanya untuk menekan jumlah kesakitan tetapi juga dampak sosial ekonomi atas kasus yang terjadi.

"Pergerakan orang yang makin global, membuka peluang atas ancaman kesehatan global. Untuk itu, masing-masing negara diminta untuk selalu siaga dengan memperhatikan 11 langkah aksi GHSA," kata Jihane menandaskan. (TW)

 

jadwalbbc

oblbn

banner dask

review publikasi

maspkt


reg alert

Memahami tentang

  • Sistem Kesehatan
  • Kebijakan Keluarga Berencana
  • Health Policy Tool
  • Health System in Transition Report

Arsip Agenda

2022  2023  2024

2019  2020  2021

2018  2017  2016

2015  2014  2013

2012  

Facebook Page

Copyright © 2019 | Kebijakan Kesehatan Indonesia

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library