logoKKI

jkki2kki2

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library
  • Search
  • Login
    • Forgot your password?
    • Forgot your username?
10 Oct2016

Cegah Katarak: Biasakan Pakai Kacamata Hitam saat Beraktivitas di Luar Ruangan

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila FA Moeloek mengingatkan masyarakat untuk membiasakan diri menggunakan kacamata hitam yang anti sinar ultraviolet untuk terhindar dr gangguan mata katarak. Karena sinar ultraviolet memicu terjadinya katarak pada mata.

"Indonesia berada di kawasan tropis yang dekat dengan garis katulistiwa. Paparan sinar ultravioletnya lebih tinggi dibanding negara-negara di wilayah non-tropis," kata Menkes Nila Moelok, di Jakarta, Jumat (7/10) dalam jumpa pers terkait peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2016.

Terlebih, lanjut Menkes, lapisan ozon di mantel bumi yang menghalangi sinar ultraviolet semakin berlubang, akibat efek rumah kaca. Dengan begitu, sinar ultraviolet semakin banyak masuk ke bumi terlebih di kawasan tropis seperti Indonesia.

Nila yang berlatar belakang dokter spesialis mata itu mengemukakan, hal itu terbukti dari data di negara tropis angka katarak lebih tinggi dibanding negara nontropis, seperti Eropa dan Amerika Serikat.

"Di Indonesia, umur penderita katarak umumnya dimulai pada usia 56 tahun. Berbeda dengan negara nontropis, yang mana gangguan mata katarak banyak diidap pada mereka yang berusia diatas 70 tahun," tuturnya.

Menurut Nila, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena katarak lebih dini. Disebutkan, antara lain, memakai kacamata hitam anti ultraviolet saat melakukan aktivitas di luar ruangan. Selain itu, hindari melihat matahari secara langsung.

"Gaya hidup juga sangat mempengaruhi seseorang apakah cepat atau lambat terkena katarak. Banyak kasus katarak di Indonesia penyebabnya adalah pola konsumsi obat di luar anjuran dokter," kata Menkes.

Karena itu, Nila menganjurkan masyarakat agar mengonsumsi obat secara rasional, tidak berlebihan dan dalam waktu yang pendek guna menghindari katarak.

Katarak adalah gangguan pada mata, yang mana pada bagian bening di seputar lensa mata menjadi keruh seperti susu. Seperti melihat sesuatu dalam udara berkabut, tak lagi sejelas saat mata normal.

"Seiring dengab pertambahan usia, lensa mata biasanta perlahan-lahan akan keruh dan berkabut. Namun, kondisi itu terjadi lebih dini pada mereka yang tinggal di daerah tropis akibat gaya hidup yang salah," ujarnya.

Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan mata katarak, kata Nila, bisa dilakukan dengan operasi mata. Yakni mengganti lensa mata alami dengan lensa buatan. (TW)

 

jadwalbbc

oblbn

banner dask

review publikasi

maspkt


reg alert

Memahami tentang

  • Sistem Kesehatan
  • Kebijakan Keluarga Berencana
  • Health Policy Tool
  • Health System in Transition Report

Arsip Agenda

2022  2023  2024

2019  2020  2021

2018  2017  2016

2015  2014  2013

2012  

Facebook Page

Copyright © 2019 | Kebijakan Kesehatan Indonesia

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library