logoKKI

jkki2kki2

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library
  • Search
  • Login
    • Forgot your password?
    • Forgot your username?
28 Feb2017

Presiden Minta Puskesmas Lebih Giat Promosikan Kesehatan

28febPresiden Joko Widodo meminta Puskesmas untuk lebih giat mempromosikan budaya hidup sehat di masyarakat. Karena tindakan mencegah lebih baik dibanding mengobati.

"Dinas kesehatan juga harus rajin meninjau Puskesmas, melihat apakah mereka sudah mengiatkan kegiatan promosi kesehatan," kata Presiden Joko Widodo dalam acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2017, di Jakarta, Selasa (28/2).

Rakerkesnas bertajuk "Sinergi Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaan Pendekatan Keluarga untuk Mewujudkan Indonesia Sehat" itu dihadiri 1.787 peserta dari seluruh Indonesia.

Presiden menilai perlunya petugas kesehatan menggunakan pendekatan keluarga, sebagai gugus terkecil di masyarakat. Karena jika keluarganya sehat, maka masyarakat di sekitar akan menjadi sehat pula.

"Harus ada perubahan pola pikir di kalangan tenaga kesehatan. Ukurannya, Puskesmas tak boleh bangga jika memiliki banyak pasien. Apalagi jika ada laporan kasus gizi buruk di wilayahnya," tutur Presiden.

Presiden juga menekankan perlunya peran serta dari lintas sektor untuk bersama-sama berperan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Karena tak mungkin Kementerian Kesehatan bekerja sendirian menyelesaikan permasalahan kesehatan tanpa bantuan dari sektor lainnya.

"Kesehatan merupakan 1 dari 6 urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Karena itu, pelaksanaan diatur dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) guna memastikan ketersediaan layanan itu bagi seluruh warga negara," katanya.

Ditambahkan, kesehatan secara bertahap diserahkan kewenangannya dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah sesuai Undang-Undang (UU) No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Masalah kesehatan mendapat perhatian dari Presiden karena Indonesia pada 20 tahun mendatang akan mendapat bonus demografi. Tambahan generasi muda itu jika tidak sehat, akan membebani keuangan negara.

"Masalah kesehatan sangat fundamental untuk diselesaikan agar tak ada lagi pemberitaan soal kasus gizi buruk atau anak meninggal karena penyakit yang seharusnya bisa dicegah. Hal itu tak pantas, karena Indonesia saat ini masuk dalam salah satu negara berpendapatan menengah," ucap Kepala Negara.

Didampingi Menteri Kesehatan, Nila FA Moeloek, Presiden Joko Widodo meluncurkan Pos Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (Public Health Emergency Operating Center) dan Re-gistrasi Online Tenaga Kesehatan Indonesia yang difasitasi Masyarakat Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI).

Presiden juga mencanangkan Program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) dan pembangunan 124 Puskesmas baru di perbatasan. (TW)

{jcomments on}

jadwalbbc

oblbn

banner dask

review publikasi

maspkt


reg alert

Memahami tentang

  • Sistem Kesehatan
  • Kebijakan Keluarga Berencana
  • Health Policy Tool
  • Health System in Transition Report

Arsip Agenda

2022  2023  2024

2019  2020  2021

2018  2017  2016

2015  2014  2013

2012  

Facebook Page

Copyright © 2019 | Kebijakan Kesehatan Indonesia

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library