Petugas Kesehatan Haji dan Petugas Kloter Kini Makin Padu
Mekah - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan mengungkap tiga faktor keberhasilan menekan angka jemaah haji wafat. Dari seleksi kesehatan yang ketat di tanah air sampai koordinasi dengan petugas kloter yang makin padu.
"Jadi faktornya adalah proses seleksi di tanah air sesuai dengan Permenkes mengenai istithaah kesehatan. Lalu yang kedua adalah persiapan yang lebih baik," ujar Kepala Seksi Kesehatan Daker Mekah, M Imran, dalam perbincangan dengan detikcom di kantornya, Aziziah Janubiyah, Mekah, Rabu (12/8/2018).
Mengenai persiapan logistik, tahun ini PPIH Bidang Kesehatan mendatangkan 79 ton obat-obatan di tanah air. Obat-obatan tersebut kemudian didistribusikan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan juga di sektor-sektor baik di Mekah maupun Madinah.
"Jumlah 79 ton tersebut sangat cukup," kata Imran.
Tahun 2017 lalu, jumlah obat-obatan yang didatangkan PPIH Bidang Kesehatan sebanyak 60 ton. Jumlah itu terbilang mepet kala itu.
"Karena tahun lalu ada penambahan kuota jemaah haji," tutur Imran.
Faktor ketiga adalah makin padunya petugas bidang kesehatan dengan petugas yang ada di kloter. Menurut Imran, tiap kali tim kesehatan hendak melakukan sosialisasi, petugas kloter langsung meyambut hangat.
"Ujung tombak di kloter itu, temen-temen Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan petugas di kloter, khususnya ketua kloter juga lebih baik dalam melakukan pendekatan kepada jemaah. Misalnya koordinasi antara TPP (Tim Promotif Preventif) dengan kloter, itu sudah tidak ada hambatan. Tidak ada kloter yang menolak dengan alasan jemaah capek. Sekarang ketika TPP mau melakukan edukasi, mereka welcome," kata Imran.
Jumlah jemaah haji meninggal pada tahun 2018 per hari Rabu (12/8/2018) sebanyak 329 jemaah. Jumlah ini turun dibandingkan angka tahun 2017 lalu yakni 657 jemaah.
sumber: https://news.detik.com